Kamis, 29 Desember 2011

Perayaan Ulang Tahun Comma Penuh Kesan


BENGKULU - Ulang tahun Commucation Cinema Community (Comma) yang berlangsung di ruang 11 Gedung Kuliah Bersama II pada sabtu, 24 Desember 2011 berlangsung lancar dengan penampilan teater dari anggota Comma.

Acara di mulai pada pukul 15.00 WIB di meriahi dengan penampilan teater dari anggota Comma. Penampilan yang berdurasi kurang lebih 15 menit, menceritakan mengenai aktifitas anggota Comma yang sibuk pada urusan masing-masing, dan lupa pada ulang tahun Comunitas nya sendiri. Hingga seseorang datang dengan memberikan ‘pencahayaan’ dan menyadarkan anggota kembali tuk peduli kepada Comma.
Arief Famber yang merupakan Jendral Comma 2011/ 2012 mengatakan bahwa Ulang Tahun Comma ke-5 ini merupakan awal semangat baru bagi para anggota. Bersama seluruh anggota, ia merencanakan untuk segera membuat film horror. “Sebenarnya script film sudah ada. Hanya menentukan waktu yang sedikit sulit bagi anggota,” ujarnya. Mahasiswa semester 5 yang pernah memenangkan Lomba Film Dokumenter tingkat Nasional ini berharap nantinya aka ada hasil karya Comma yang bisa di tonton lewat televisi swasta maupun Nasional.

Setelah berbagai acara berlangsung mulai dari penampilan teater dan langsung peniupan lilin serta pemotogan tumpeng, acara di lanjutkan dengan menonton bersama. Peserta dan undangan yang hadir menonton hasil karya dari anggota Comma sebelumnya serta beberapa film dokumenter.

Menurut salah sat anggota Comma Zemri Efriza yang masih semester 1 menyatakan bahwa dia bangga menjadi Anggota Comma. Karena ia banyak belajar dan mendapatkan ilmu tentang per-film an dari komunitas ini. “selain senior yang baik dalam membina, banyak ilmu yang saya dapatkan disini, dan itu sangat menyenangkan bagi saya,” ujarnya.

Selain itu,dalam penyampaian nya Bupati HIMIKOM Edwin Syaputra juga mengingatkan bagi seluruh anggota Comma. Bahwa setelah perayaan ulang tahun ini, harus ada peningkatan baik secara kualitas maupun kuantitas. “Ulang tahun ini merupakan moment penting bagi kawan-kawan Comma untuk lebih mempunyai semangat baru. Jangan sampai dalam pergantian usia, tidak ada peningkatakan dari Comma,” tambahnya. Terakhir ia juga menghimbau untuk seluruh mahasiswa Ilmu Komunikasi yang belum tergabung menjadi anggota untuk segera mendaftar. Karena Comma merupakan salah satu ‘Laboratorium’ bagi Mahasiswa Ilmu Komunikasi untuk mengembangkan kreatifitas.

Tahun 2012, P3M Fisip Unib Ditiadakan


Tahun 2012, P3M Fisip Unib Ditiadakan

Bengkulu - Tahun 2012 mendatang, kegiatan Penalaran, Penelitian dan Pengabdian Mahasiswa atau biasa disebut P3M yang diselenggarakan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Bengkulu ditiadakan. Keputusan ini ditetapkan kemarin (23/12) saat rapat koordinasi antara Pembatu Dekan III Bidang Kemahasiswaan Fisip Unib Tamrin Bangsu bersama Ketua Jurusan dan Bupati Hima dari tiap-tiap Jurusan dan Prodi yang ada di lingkungan Fisip Unib. dalam rapat koordinasi ini juga turut hadir pejabat Badan Eksekutif Mahasiswa Fisip Unib.

Rapat koordinasi yang diselenggarakan di ruang rapat utama Dekanat Fisip ini sempat memanas saat pihak fakultas mengajukan rekomendasi untuk mengadakan kegiatan P3M di awal masuk. dan KBS yang dilakukan Hima boleh diadakan tapi saat libur akhir semester Satu. Tentu ini mengundang reaksi keras dari HIMIKOM dan Hima ADMIRA yang selama ini selalu mengadakan KBS di awal masuk mahasiswa baru.

“Kalau kita laksanakan P3M diawal, saya kira ini lucu mengingat mahasiswa baru masih perlu banyak belajar bagaimana bersikap ditengah masyarakat banyak. Jangan sampai nanti malah akan membuat citra buruk bagi lembaga pendidikan Universitas Bengkulu” ujar Bupati HIMIKOM Edwin Syaputra, Bupati Hima ADMIRA Arizona juga menilai bahwa perlu ada pembenahan kembali kegiatan tahunan ini.

‘Saya menilai kegiatan P3M saat ini lebih banyak mudharatnya ketimbang manfaatnya, jika memang ingin mengadakan kembali kita harus merancang dan memperbaiki terlebih dahulu secara keseluruhan mulai dari konsep hingga susunan kepanitiaan serta system pendanaan dari kegiatan ini.” TAmbah Arizona.

Setelah terjadi perdebatan yang cukup panjang, akhirnya diambillah alternative voting untuk menentukan apakah dari masing-masing Hima sepakat kembali mengadakan P3M pada tahun 2012 dan jadwalnya di awal masuk perkuliahan dan KBS dilaksanakan diakhir semester Satu.

Meskipun selisih suara hanya satu, yakni yang setuju P3M kembali diadakan 3 HIMA (HIMASOS, HIMA Jurnalistik, HIMA Sekretaris) dan yang menyatakan tidak sejuju ada 4 HIMA (HIMIKOM, HIMA Admira, HIMASTRA, HIMA KS) sedangkan HIMA Perpus dinyatakan Golput karena tidak hadir dalam rapat. Voting tersebut akhirnya menghasilkan keputusan untuk tahun 2012 mendatang P3M tidak diadakan.

Pertemuan ini diselenggarakan lantaran sebelumnya telah dilakukan Rapat Senat Fisip Unib dan menghasilkan salah satu keputusan yakni pihak Fakultas keberatan dengan menarik dana 2 kali dalam waktu berdekatan yakni untuk P3M dan untuk KBS.
Lalu akhirnya PD III mengambil keputusan untuk menentukan secara bersama-sama apakah P3M akan tetap diadakan atau tidak. Selain itu, PD III menilai KBS belakangan mengganggu perkuliahan mahasiswa baru.

Dalam pertemuan ini juga sempat ditawarkan mengadakan P3M dengan konsep baru. Akan tetapi tetap saja tidak mempengaruhi pendirian para perwakilan Hima untuk mentolerir rekomendasi dari pihak Fakultas.
(ewn)

Rabu, 28 Desember 2011

Gema Demokrasi Mahasiswa FISIP


BENGKULU – Gema demokrasi mahasiswa FISIP akan kembali terlihat dengan pemilihan gubernur dan wakil gubernur BEM FISIP Unib untuk periode 2012 dengan dua pasang calon yang telah lulus verifikasi.

Setelah melewati penetapan dan Sosialisasi, 27 – 28 Desember lalu kedua pasang calon ini pun telah melaksanakan kampanye terbuka. Sistem kampanye telah di tentukan. Yaitu untuk hari pertama calon no urut 1, Hendro (An) dan Doni (Ks) melaksanakan kampanye di Gedung Kuliah Bersama 2, dan pasangan no urut 2, yaitu Nova (Sosiologi) dan Firman (Komunikasi), melaksakan kampanye nya di gedung Dekanat Fisip. Sedangkan untuk hari kedua kampanye, pasangan calon ini cukup menukar lokasi mereka kampanye. Hal itu di maksudkan untuk mempermudah calon dalam pelaksanaan kampanye tersebut.

Menurut Eka Yulinda mahasiswa KS 2011, hal ini pertama kali ia lihat pada realita politik di lingkungan kampus. “saya semangat sekali untuk memilih setelah melihat kampanye ini. Dan sampai saat ini, saya sudah menemukan satu pasang calon. Jadi saya tidak akan Golput,” Ujarnya. Ia pun menambahkan bahwa siapa pun yang terpilih nantinya, ia berharap semoga dapat membawa kemajuan bagi FISIP.

Selain itu, salah satu tim sukses pasangan calon hendro (An) dan Doni (Ks), menyatakan bahwa tim mereka telah melakukan persiapan untuk kampanye beberapa hari sebelumnya. “Kami sudah menyiapkan titik-titik berkumpul massa untuk kampanye hari ini,” ucap lelaki yang tak ingin di sebutkan nama nya tersebut.

Pada tanggal 29 Desember, kedua pasang calon ini akan melaksanakan debat Kandidat yang akan di laksanakan di Gedung kuliah Bersama 2 tepatnya di ruang 11. Acara yang di jadwalkan akan di mulai pada pukul 09.00 WIB, akan memberikan kesempatan kepada kedua pasang calon untuk saling bertemu. Selain itu, mereka di berikan kesempatan untuk menunjukkan visi dan misi untuk meyakinkan mahasiswa lain untuk memilih. Di rencanakan, waktu pencoblosan akan di laksanakan pada tanggal 2 januari 2012.

_Mn

Selasa, 27 Desember 2011

Happy New Year

Buat kalian All anak anak komunikasi, jangan sampai ga datang....

Minggu, 25 Desember 2011

Perayaan Ulang Tahun Comma Penuh Haru


BENGKULU - Ulang tahun Commucation Cinema Community (Comma) yang berlangsung di ruang 11 Gedung Kuliah Bersama II pada sabtu, 24 Desember 2011 berlangsung lancar dengan penampilan teater dari anggota Comma.
Acara di mulai pada pukul 15.00 WIB di meriahi dengan penampilan teater dari anggota Comma. Penampilan yang berdurasi kurang lebih 15 menit, menceritakan mengenai aktifitas anggota Comma yang sibuk pada urusan masing-masing, dan lupa pada ulang tahun Comunitas nya sendiri. Hingga seseorang datang dengan memberikan ‘pencahayaan’ dan menyadarkan anggota kembali tuk peduli kepada Comma.
Arief Famber yang merupakan Jendral Comma 2011/ 2012 mengatakan bahwa Ulang Tahun Comma ke-5 ini merupakan awal semangat baru bagi para anggota. Bersama seluruh anggota, ia merencanakan untuk segera membuat film horror. “Sebenarnya script film sudah ada. Hanya menentukan waktu yang sedikit sulit bagi anggota,” ujarnya. Mahasiswa semester 5 yang pernah memenangkan Lomba Film Dokumenter tingkat Nasional ini berharap nantinya aka ada hasil karya Comma yang bisa di tonton lewat televisi swasta maupun Nasional.
Setelah berbagai acara berlangsung mulai dari penampilan teater dan langsung peniupan lilin serta pemotogan tumpeng, acara di lanjutkan dengan menonton bersama. Peserta dan undangan yang hadir menonton hasil karya dari anggota Comma sebelumnya serta beberapa film dokumenter.
Menurut salah sat anggota Comma Zemri Efriza yang masih semester 1 menyatakan bahwa dia bangga menjadi Anggota Comma. Karena ia banyak belajar dan mendapatkan ilmu tentang per-film an dari komunitas ini. “selain senior yang baik dalam membina, banyak ilmu yang saya dapatkan disini, dan itu sangat menyenangkan bagi saya,” ujarnya.
Selain itu,dalam penyampaian nya Bupati HIMIKOM Edwin Syaputra juga mengingatkan bagi seluruh anggota Comma. Bahwa setelah perayaan ulang tahun ini, harus ada peningkatan baik secara kualitas maupun kuantitas. “Ulang tahun ini merupakan moment penting bagi kawan-kawan Comma untuk lebih mempunyai semangat baru. Jangan sampai dalam pergantian usia, tidak ada peningkatakan dari Comma,” tambahnya. Terakhir ia juga menghimbau untuk seluruh mahasiswa Ilmu Komunikasi yang belum tergabung menjadi anggota untuk segera mendaftar. Karena Comma merupakan salah satu ‘Laboratorium’ bagi Mahasiswa Ilmu Komunikasi untuk mengembangkan kreatifitas.

Jumat, 23 Desember 2011

Penampilan Teaterikal Cosmip pada Hari Ibu


BENGKULU- Comunitas Seni Mahasiswa FISIP (Cosmip) mendapat kesempatan luar biasa untuk menampilkan pertunjukan teaterikal dalam rangka memperingati hari ibu yang bertepat di Auditorium RRI Bengkulu pada Kamis, 22 Desember 2011.

“Kami merasa bangga ketika di undang menjadi bintang tamu untuk menampilkan pertunjukan teaterikal yang di adakan RRI Bengkulu malam ini. Apalagi dalam rangka memperingati hari ibu, yang sudah semakin jarang kita lihat. Apalagi selain kami masih ada beberapa remaja lainnya yang juga akan meramaikan kegiatan ini,” Ucap Gracia Renata selaku Patih di Cosmip.

Pertunjukan seni yang bertemakan ‘Jemari Bunda yang Hilang’ dalam memperingati hari ibu setiap tanggal 22 Desember, di selenggarakan oleh pihak Pro2 LPP RRI Bengkulu. Sebelum rangkaian pementasan di mulai, Tias Anggoro, selaku Dewan Pengawas LPP RRI Bengkulu menyampaikan kata sambutan sebagai pembuka. Menurutnya, perayaan hari ibu ini merupakan bentuk penghargaan terhadap sosok perempuan. “perayaan hari ibu juga harus di maknai oleh kita semua, khususnya generasi muda. Serta mengenang kembali sosok perempuan terdahulu yang telah berjuang pada Kongres Perempuan Indonesia I yang secara tidak langsung ikut mengangkat derajat perempuan,” ucapnya.

Penampilan teaterikal Cosmip menceritakan mengenai sisi kehidupan yang berbeda dari dua keluarga. Dimana perhatian dan komunikasi di dalam satu keluarga sangatlah penting. Terlebih seorang ibu yang harus bisa membagi waktu antara pekerjaan dan keluarga.

Menurut Gracia yang juga sebagai penulis naskah mengatakan bahwa pesan yang ingin disampaikan pada penampilan ini adalah bahwa kehidupan yang sederhana namun dapat saling melengkapi dan menghargai. Dan itu adalah bentuk keluarga yang bahagia. “Dan yang terpenting yang harus di tangkap oleh penonton adalah sesibuk apapun ibu, namun anak tetap ada dalam fikirannya. Dan belum tentu sebaliknya,” Lanjutnya.

Selain itu, Eylen Alvionita dan Okti Febriani yang masing-masing berperan sebagai wanita karir dan ibu rumah tangga menyatakan sangat bangga mendapatkan peran sebagai seorang ibu. Mereka yang juga mewakili Cosmip mengaku sangat senang dapat menjadi bintang tamu di hari ibu ini. Dengan harapan semoga selalu ada peningkatan di setiap penampilan mereka semua dan pesan yang ingin di sampaikan dapat di terima penonton.

Kamis, 08 Desember 2011

DEKAN CUP 2011, BEM FISIP UNIB


07 Desember 2011, Tepat didepan Dekanant FISIP Universitas Bengkulu telah berlangsung Penutupan Kegiatan Dekan Cup ke-2 setelah sepuluh hari sebelumnya yaitu dari tanggal 27 November Lalu Hingga o7 Desember, telah berlangsung kegiatan-kegiatan perlombaan yang diadakan oleh BEM FISIP selaku panitia penyelenggara kegiatan tersebut.

Kegiatan yang mengusung tema “Bangkit dengan Solidaritas & Semangat Sportifitas ditengah Individualisme” ini diikuti oleh Seluruh Fakultas yang ada di Universitas Bengkulu dan juga seluruh Universitas yang ada di Kota Bengkulu sendiri. Kegiatan ang bertajuk olahraga ini memiliki berbagai macam cabang perlombaan, antara lain yaitu : Bola Kaki, Bola Volly, Footsal dan juga Bola Basket.

Kegiatan yang berlangsung dua tahun sekali ini adalah kegiatan yang menjadi program kerja dari Dinas Minat dan Bakat serta Dinas Kerjasama Organisasi Badan Eksekutif Mahasiswa FISIP. Dari perlombaan tersebut menghasilkan juara-juara sebagai berikut : Bola Kaki dimenangkan oleh FISIP Sendiri, Bola Volly dimenangkan oleh Pertanian, Footsal dimenangkan oleh STIKES Dehasen dan Bola Basket dimenangkan olehkan oleh FKIP. Dari hasil akhir kegiatan tersebut Juara Umum Dekan Cup 2011 diraih oleh Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Bengkulu (FISIP Unib). Adapun kegiatan ini telah berlangsung di Stadion dan juga Lapangan depan Universitas Bengkulu, serta Lapangan Dekanant FISIP sendiri.

Kegiatan tersebut berlangsung sukses atas kerjasama semua pihak. Meski terhalang oleh beberapa kendala seperti dana, namun hal ini tidak mnyurutkan semangat para panitia dalam menyukseskan acara Dekan Cup tersebut. Dan dari sambutan Bapak Panji Suminar selaku Dekan FISIP disebutkan bahwa beliau berharap untuk kedepannya dapat ditingkatkan lagi, juga untuk cabang perlombaannya dapat ditambah untuk lomba putri, karena selama dua tahun berlangsung memang kegiatan ini hanya ditujukan untuk putranya saja. Kemudian beliau juga berharap agar kedepanya kegiatan Dekan Cup ini dapat diperluas lagi cangkupannya, agar kedepannya kegiatan ini lebih meriah lagi dari tahun-tahun sebelumnya.

“Saya berharap kedepannya agar panitia lebih solid lagi, dan juga keterlibatan dari pihak Universitas sendiri baik Universitas Bengkulu maupun Universitas diluarnya untuk kedepannya dapat bekerjasama lebih efektif lagi dalam menyukseskan agenda kegiatan yang berlangsung dua tahu sekali ini”. Ucap Jacky Candra selaku kepala Dinas Kerjasama Organisasi saat diwawancarai sesusai penutupan lalu.

“Alhamdulillah atas kerja keras semua pihak panitia, BEM, Sponsorsip dan pihak Fakultas sendiri akhirnya kegiatan ini berlangsung ssukses dan untuk tahun ini mengalami peningkatan, salah satunya yaitu penambahan item kegiatan pada perlombaan juga peserta yang luar biasa semangatnya. Tahun ini juga Dekan memberikan Piala bergilir untuk kegiatan Dekan Cup tersebut. Dan yang lebih Luar biasa lagi, piala bergilir ini dimenangkan oleh FISIP sendiri dengan memboyong beberapa juara pada kegiatan tersebut. Terimakasih untuk teman-teman fakultas lain dan seluruh pemuda Bengkulu yang sudah berpartisispasi dan juga semua pihak yang telah membantu menyukseskan acara” papar Sulaiman Efendi selaku Gubernur BEM FISIP mengakhiri wawancara kami.

Pelatihan Pengembangan Organisasi Universitas Bengkulu


PENINGKATAN kemampuan intelektual mahasiswa harus diiringi dengan peningkatan pengetahuan lainnya. Karena itu, selain menggenjot pengembangan akademik, Universitas Bengkulu juga terus melaksanakan berbagai kegiatan yang bermanfaat bagi pengembangan keterampilan dan kreativitas mahasiswa. Salah satu kegiatan yang baru saja dilaksanakan adalah pelatihan Student Advisory Center (SAC).

Kegiatan pelatihan yang dimotori Bagian Kemahasiswaan Unib tersebut berlangsung sehari, Selasa (6/12), bertempat di ruang rapat utama gedung rektorat. Pelatihan ini diikuti 60 mahasiswa yang merupakan perwakilan pengurus BEM Universitas, BEM Fakultas, UKM, HIMA dan organisasi mahasiswa lainnya selingkung Unib maupun perwakilan dari universitas lain seperti dari Unived, Unihaz dan UMB.

Pelatihan yang bertajuk “Pengembangan Organisasi Mahasiswa” itu dibuka secara resmi oleh Pembantu Rektor Unib Bidang Kemahasiswaan H. Hutapia Wazir, SE, ME dan dihadiri Kepala Bagian Kemahasiswaan Unib Dra. Umda Tussabat, para Kepala Sub Bagian dan unsur-unsur terkait lainnya.
Usai dibuka secara resmi oleh PR III Unib, para peserta pelatihan diberikan sejumlah pengetahuan terkait pengembangan organisasi, yaitu materi tentang Karakter dan 4 Pilar Kebangsaan yang disampaikan Hutapia Wazir, SE, ME, kemudian tentang Motivasi Organisasi Mahasiswa dijabarkan dosen Fakultas Pertanian yang pernah menjabat PR 3 Unib Prof. Dr. Agr. Johan Setianto.

Berikutnya setelah Ishoma, para peserta juga mendapat pengetahuan dari para narasumber yang ahli di bidangnya yaitu tentang Ketahanan NKRI yang disampaikan Mayor. Inf. Deksi Van Toni, SH dari unsur TNI, dan materi tentang Peran Organisasi Mahasiswa dalam Menghadapi Isu-isu Aktual di dalam Masyarakat dijabarkan Dr. Elektison Somi, SH, M.Hum, serta Komunikasi dalam Berorganisasi dijabarkan Mas Agus Firmansyah, S.Sos, M.S. Kedua pembicara terakhir adalah dosen Fakultas Hukum Unib dan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unib.

Semoga dari pelatihan ini para aktivis dan pejabat BEM maupun UKM serta HIMA dan organisasi lain yang turut datang dalam pelatihan tersebut dapat mengupgrade lebih lagi kemampuan dan mengembangkan pengetahuan mereka dalam berorganisasi.

Jumat, 02 Desember 2011

Untuk Para Aktivis Dakwah


"Dimana rumahmu Nak?"

Orang bilang anakku seorang aktivis. Kata mereka namanya tersohor
dikampusnya sana. Orang bilang anakku seorang aktivis.Dengan segudang
kesibukan yang disebutnya amanah umat. Orang bilang anakku seorang
aktivis. Tapi bolehkah aku sampaikan padamu nak ? Ibu bilang engkau
hanya seorang putra kecil ibu yang lugu.

Anakku, sejak mereka
bilang engkau seorang aktivis ibu kembali mematut diri menjadi ibu
seorang aktivis. Dengan segala kesibukkanmu, ibu berusaha mengerti
betapa engkau ingin agar waktumu terisi dengan segala yang bermanfaat.
Ibu sungguh mengerti itu nak, tapi apakah menghabiskan waktu dengan
ibumu ini adalah sesuatu yang sia-sia nak ? Sungguh setengah dari umur
ibu telah ibu habiskan untuk membesarkan dan menghabiskan waktu
bersamamu nak, tanpa pernah ibu berfikir bahwa itu adalah waktu yang
sia-sia.

Anakku, kita memang berada disatu atap nak, di atap
yang sama saat dulu engkau bermanja dengan ibumu ini. Tapi kini
dimanakah rumahmu nak ? ibu tak lagi melihat jiwamu di rumah ini.
Sepanjang hari ibu tunggu kehadiranmu dirumah,dengan penuh doa agar
Allah senantiasa menjagamu. Larut malam engkau kembali dengan wajah
kusut. Mungkin tawamu telah habis hari ini, tapi ibu berharap engkau
sudi mengukir senyum untuk ibu yang begitu merindukanmu. Ah, lagi-lagi
ibu terpaksa harus mengerti, bahwa engkau begitu lelah dengan segala
aktivitasmu hingga tak mampu lagi tersenyum untuk ibu. Atau jangankan
untuk tersenyum, sekedar untuk mengalihkan pandangan pada ibumu saja
engkau engkau, katamu engkau sedang sibuk mengejar deadline. Padahal,
andai kau tahu nak, ibu ingin sekali mendengar segala kegiatanmu hari
ini, memastikan engkau baik-baik saja, memberi sedikit nasehat yang ibu
yakin engkau pasti lebih tahu. Ibu memang bukan aktivis sekaliber engkau
nak, tapi bukankah aku ini ibumu ? yang 9 bulan waktumu engkau habiskan
didalam rahimku..

Anakku, ibu mendengar engkau sedang begitu
sibuk nak. Nampaknya engkau begitu mengkhawatirkan nasib organisasimu,
engkau mengatur segala strategi untuk mengkader anggotamu. Engkau nampak
amat peduli dengan semua itu, ibu bangga padamu. Namun, sebagian hati
ibu mulai bertanya nak, kapan terakhir engkau menanyakan kabar ibumu ini
nak ? Apakah engkau mengkhawatirkan ibu seperti engkau mengkhawatirkan
keberhasilan acaramu ? kapan terakhir engkau menanyakan keadaan
adik-adikmu nak ? Apakah adik-adikmu ini tidak lebih penting dari
anggota organisasimu nak ?

Anakku, ibu sungguh sedih mendengar
ucapanmu. Saat engkau merasa sangat tidak produktif ketika harus
menghabiskan waktu dengan keluargamu. Memang nak, menghabiskan waktu
dengan keluargamu tak akan menyelesaikan tumpukan tugas yang harus kau
buat, tak juga menyelesaikan berbagai amanah yang harus kau lakukan.
Tapi bukankah keluargamu ini adalah tugasmu juga nak ? bukankah
keluargamu ini adalah amanahmu yang juga harus kau jaga nak ?

Anakku, ibu mencoba membuka buku agendamu. Buku agenda sang aktivis.
Jadwalmu begitu padat nak, ada rapat disana sini, ada jadwal mengkaji,
ada jadwal bertemu dengan tokoh-tokoh penting. Ibu membuka lembar demi
lembarnya, disana ada sekumpulan agendamu, ada sekumpulan mimpi dan
harapanmu. Ibu membuka lagi lembar demi lembarnya, masih saja ibu
berharap bahwa nama ibu ada disana. Ternyata memang tak ada nak, tak ada
agenda untuk bersama ibumu yang renta ini. Tak ada cita-cita untuk
ibumu ini. Padahal nak, andai engkau tahu sejak kau ada dirahim ibu tak
ada cita dan agenda yang lebih penting untuk ibu selain cita dan agenda
untukmu, putra kecilku..

Kalau boleh ibu meminjam bahasa
mereka, mereka bilang engkau seorang organisatoris yang profesional.
Boleh ibu bertanya nak, dimana profesionalitasmu untuk ibu ? dimana
profesionalitasmu untuk keluarga ? Dimana engkau letakkan keluargamu
dalam skala prioritas yang kau buat ?

Ah, waktumu terlalu mahal nak. Sampai-sampai ibu tak lagi mampu untuk membeli waktumu agar engkau bisa bersama ibu..

Setiap pertemuan pasti akan menemukan akhirnya. Pun pertemuan dengan
orang tercinta, ibu, ayah, kaka dan adik. Akhirnya tak mundur sedetik
tak maju sedetik. Dan hingga saat itu datang, jangan sampai yang tersisa
hanyalah penyesalan. Tentang rasa cinta untuk mereka yang juga masih
malu tuk diucapkan. Tentang rindu kebersamaan yang terlambat teruntai.

Untuk mereka yang kasih sayangnya tak kan pernah putus, untuk mereka
sang penopang semangat juang ini. Saksikanlah, bahwa tak ada yang lebih
berarti dari ridhamu atas segala aktivitas yang kita lakukan. Karena
tanpa ridhamu, Mustahil kuperoleh ridhaNya..."

http://macem-macem-posting.blogspot.com

Kamis, 01 Desember 2011

“Team Debat BEM KBM Universitas Bengkulu Membawa Pulang Juara II”


25 September 2011 mahasiswa Universitas Bengkulu atas nama Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Bengkulu telah mengikuti kegiatan “Debat Pendidikan Mahasiswa Regional Se-Sumatra” yang diadakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Negeri Padang, Sumatra Barat. Kegiatan yang bertajuk Pendidikan Berkarakter ini diikuti oleh delapan Universitas Negeri yang ada di Sumatera.
Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari ini menghasilkan kabar gembira untuk segenap Keluarga Besar Universitas Bengkulu. Persembahan Juara II Debate Pendidikan Mahasiswa Regional Se-Sumatera dipersembahkan oleh tiga mahasiswa berprestasi Universitas Bengkulu, yaitu Rassela Malinda, Mahasiswa Jurusan Bahasa Inggris Fakultas Ilmu Pendidikan Dan Keguruan, Siami Maysaroh dan Voettie Wisataone, Mahasiswa dari Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik. Dengan Pembimbing Porwantoe, mahasiswa Administrasi Negara yang tahun lalu telah menjuarai Lomba Debat Mahkamah Konstitusi Regional Se-Sumatera. Dua dari peserta delegasi debate tersebut adalah mahasiswa penerima Beasiswa Bidik Misi (Rassela), dan Beasiswa Penelusuran Pengembangan Akademik (Siami Maysaroh).
Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari ini berhasil mereka lalui setelah melalui proses persiapan yang panjang. Dengan kendala disana sini mereka tetap optimis untuk mengikuti kegiatan ini. Dengan dana yang seadanya akhirnya kamis lalu mereka berangkat untuk mengikuti kegiatan lomba tersebut. Setelah mengikuti 5 kali pertandingan dengan sengit akhirnya team debat BEM Unib berhasil masuk ke babak Final, dan bertanding dengan tuan rumah BEM UNP. Dengan hasil akhir Juara I diperoleh oleh tuan rumah dan juara II nya di peroleh oleh team debat BEM KBM Universitas Bengkulu.
Minggunya seluruh peserta dalam lomba tersebut tersebut dijamu oleh perjalanan wisata yang telah dijadwalkan oleh panitia. Esoknya perjalanan mereka dilanjutkan kunjungan persahabatan ke Universitas Adalas (UNAND), Bukit Tinggi. Kunjungan ini sebagai ajang silaturahmi dan pertukaran ilmu antara BEM UNAND dan BEM Unib. Sorenya mereka kembali melanjutkan perjalanan pulang mereka ke Bengkulu.
“saya hanya berharap semoga perjuangan ini mendapatkan respon yang positif dari pihak kampus. Dan semoga dari kegiatan ini motivasi untuk berprestasi kedepannya dapat meningkat dan menginpirasi mahasiswa-mahasiswa yang lain juga”. Papar Siami saat ditanya kesan mengenai pengalaman Lombanya kemarin

Sabtu, 26 November 2011

Curhatan Anak Negri

Teringat saat aku msh kecil.. Aku ingin belajar.. aku ingin meraih impian ku sekolah yang tinggi,,
namun yang terjadi padaku dan berjuta teman ku adalah sebaliknya,,
pendidikan adalah barang yang sangat mahal buat ku dan juga temanku,,
sekolah yang rusak ,,tak pernah diperbaiki,,
pak guru pernah bilang.. “anak anak yang sabar ya?? tak ada dana untuk memperbaikinya…”
Aku tak bisa menyalahkan mereka,, mereka pun korban dari sebuah kebijakan yang tidak pernah melihat pada rakyat kecil,,
banyak dari anak anak yang masih sekolah,, mereka sudah mengenal narkoba,, bahkan menggunakannya.. tawuran, pornografi, porno aksi, pacaran, hingga pergaulan bebas bahkan berujung pada aborsi..
Hemm,, sesak rasanya jika melihat kemiskinan negri ini,, kemiskinan yang tak hanya merenggut keluargaku, tetapi juga jutaan saudara ku lainnya..
Jangankan untuk sekolah,, untuk makan sehari hari saja banyak yang mengais sampah..
Semua rakyat tau untuk siapa sesungguhnya keadilan dinegri ini?? Hukum hanya berlaku untuk rakyat kecil saja,, karna yang berbicara adalah uang, uang, dan uang..
Marah,,sedih,,campur aduk perasaan dalam hati,, teringat mbok minah yang mengambil 3 biji kakau harus disidang,,,,sedangkan para koruptor bebas melenggang…
Waktu trus berjalan..namun tak ada perubahan yang lebih baik, justru sebaliknya semakin carut marut..
Negri ini kaya,,, tak ada yang meragukan kelimpahan sumber daya alam,,
Heh,, begitu suburnya hingga kata orang.. “tongkat ditancapkan jadi tanaman”…
namun kemanakah semua itu??? Seharusnya kekayaan bumi ini bisa dirasakan oleh semuanya..
namun justru sebaliknya,, gunung emas ada dinegri ini,. tambang minyak melimpah,.batu bara bertebaran..s
emua alloh berikan untuk negri,, untaian zamrut khatulistiwa ini..
mereka mengatakan..” kami adalah pemimpin!! kami adaalah penguasa!! kami adalah pengayom rakyat!!”…
tetapi kebijakan yang mereka putuskan, justru kebijakan yang memihak kepentingan asing dan semuanya Nampak didepan mata tanpa rasa malu sedikitpun..
tak bisa dipungkiri kalau negri ini ternyata dijajajh oleh pemimpinnya sendiri,,
dijajah bukan dengan menggunakan senjata,, bom,,tank,, atau pesawat tempur…
namun dengan kebijakan, dengan undang undang yang mereka buat…
minyak mereka serahkan pada asing,, gunung emas diangkut keluar negri,, hutan dan jutaan tambang pun tak pernah berimbas pada kesejahteraan rakyat negri ini,,
sekali lagi hanya untuk diri sendiri dan kepentingan asing…namun diam bukanlah jawaban,,
karna perubahan adalah sebuak keniscayaan…
wahai saudaraku,,kepada siapa lagi kita akan berharap??jika bukan pada pertolongan allah…
dengan apalagi kita akan menuntaskan keterpurukan ini???jika bukan dengan syariah aturan dari yang maha benar…
dan siapa lagi yang akan kita jadikan teladan jika bukan rasulullah..sosok yang tak pernah lelah dalam mengemban risalah,, mewujudkan kehidupan yang sejahtera dibawah naungan khilafah,,,

Jumat, 25 November 2011

SEPAK BOLA


Sulit dipungkiri bahwasanya sepak bola adalah olahraga yang populer akhir-akhir ini. Berkaitan dengan sepak bola, yang terlintas dipikiran kita adalah pemain yang mempunyai talenta skill dan dianugerahi wajah yang rupawan.

Dilihat dari persepakbolaan yang ada di indonesia, Beberapa waktu lalu kita sempat diributkan oleh hal-hal buruk yang menimpa PSSI, bahkan ada anggapan bahwa PSSI juga tidak rentan dari kasus korupsi.

Memang benar bahwasanya dalam dunia politik setiap orang memiliki anggapan yang berbeda bahkan masalah yang berkepanjangan sesama politisi. Akan tetapi ketika dihadapkan pada sebuah olahraga sepak bola kita semuanya bisa bersatu. hal ini dibuktikan ketika ajang seagames ke-26 digelar, tidak dipungkiri, banyak masyarakat yang tidak terlalu mengikuti perkembangan dunia olahraga yang ada di indonesia bahkan di asia tenggara. Tetapi melalui sepakbola indonesia inilah kita dapat bersatu menjunjung Indonesia.

Rasa nasionalisme memang sudah kita miliki, tetapi kita sering salah dalam menempatkannya. Kekalahan dalam suatu permainan bukanlah akhir dari segalanya, tetapi justru ini adalah awal dari sebuah perjalanan yang masih panjang. Jadi, keep supporting persepakbolaan indonesia karena yakin bahwa indonesia punya banyak talenta anak muda yang mampu diperhitungkan di tingkat dunia. Tak ada yg bisa disalahkan, karena kita yakin yang maha kuasa punya rencana yang indah diluar sana. Kita harus mampu men-support dalam keadaan kalah ataupun menang.

“ jika kalian tidak mampu mendukung kami ketika kalah, jangan pernah bersorak jika kami menang – ferdinand sinaga- ”

Next time will be better.

ayu

Aku Bukan Aktivis Kacangan


*Sebuah nasehat dari seniorku*
Ketika mendengar kata aktivis, yang terbayang pertama kali adalah mahasiswa pemberani yang bermental baja. Mahasiswa yang tidak takut untuk membela kebenaran, dan selalu aktif di hampir setiap kegiatan kampus. Siapa yang tidak mengenal dia, jika sudah menyandang sebuah nama aktivis. Setiap hari, bahkan setiap waktu ia sibuk mondar-mandir, bahkan lebih terlihat sibuk di banding dengan pegawai kampus.

Namun, sangat di sayang kan. Seorang aktivis terkadang mempunyai cap yang jelek. Dari jarang masuk ruang kuliah, dapat nilai yang pas-pasan, hingga tamat kuliah di akhir waktu yang telah di tentukan. Itulah aktivis “kacangan”. Terlihat dari luar terasa enak dan menggiurkan. Akan menyihir orang lain hingga terpukau karena kulitnya tadi. Padahal, isi dalam nya sendiri busuk, hingga tidak bisa di nikmati.

Artinya, hati-hati ketika sudah menyandang sebuah nama aktivis. Berbagai citra akan di berikan. Dan itu memang konsekuensi dan tanggung jawab atas sebuah pilihan yang sudah di tempuh.
Yang menjadi pertanyaan, maukah kamu ketika orang mengatakan bahwa kamu adalah Aktivis Kacangan????

Mungkin semua orang akan serentak menjawab Tidak ketika di tanyai hal itu. Namun, tidak semua orang dapat memaknainya dengan bijak. Beberapa orang akan mencoba melakukan pendekatan-pendekatan dan optimalisasi hingga cap yang sangat tidak enak di sandang oleh seorang mahasiswa ia genggam.

Ia aktif dalam urusan organisasi. Ia aktif dalam hampir seluruh kegiatan kampus. Organisasi yang di masukinya tidak cukup satu. Waktu 24 jam terasa kurang oleh nya. Hingga mengambil jam di hari berikutnya untuk menyelesaikan agenda yang telah disusun. Dan sangking sibuknya, ia lalai melaksanakan tugas-tugas yang telah menjadi kewajibannya.
Apakah saya termasuk kedalam salah satunya?
Mungkin saja Iya…!!!!

Jika ia belum siap menjadi aktivis, maka siap-siap ia akan dkatakan sebagai aktivis kacangan. Karena seorang aktivis yang sebenarnya adalah bisa mengoptimalisasikan sesuatu yang telah ia perhitungkan. Ketika ia memilih untuk kuliah, maka ia akan optimal di dalam kuliahnya. Ketika kuliah di imbangi dengan organisai yang ia pilih, maka ia juga harus optimal disana. Dan semuanya harus seimbang. Jadi tidak ada kata sesuatu harus di korbankan demi sesuatu yang lain.

Sangat rugi sekali, ketika kuliah harus di korbankan demi kegiatan lain yang kita anggap juga penting. Memang hidup adalah sebuah pilihan. Namun terkadang manusia sering kali mempersempit makna sebuah kata. Mereka merasionalisasikan apa yang telah mereka perbuat demi menyenangkan diri pribadi. Ketika di telaah kembali, antara dua yang mereka anggap adalah pilihan, ternyata bukanlah sebuah pilihan yang harus di pilih.
Tidak ada yang harus di pilih. Yang ada, hanyalah bagaimana cara kita memanajemen dengan sebaik-baiknya hingga sebuah pilihan benar-benar tidak harus terjadi.

Banyak di antara kita yang mengkambing hitamkan kegiatan-kegiatan yang padahal kita sendiri yang menghambatnya. Hingga ketika nilai kuliah kita jatuh, itu karena organisasi, karena kepentingan lain di luar kuliah. Apakah benar? Ya.. itu dia tadi, aktivis Kacangan.!

Seharusnya seorang aktivis harus cerdas mengkondisikan segala situasi. Termasuk apa yang ada di dalam dirinya. Bayangkan saja, betapa indah dunia tersa, ketika kita menjadi seseorang yang berhasil di usia muda. Berhasil di bidang akademik. Lulus menyandang predikat Kumlout dengan pujian. Kemudian menjadi ketua umum di sebuah organisasi. Banyak pengalaman sana sini. Dan penghargaan terbesar adalah membanggakan dan membahagiakan orang tua. Itulah aktivis yang sebenarnya.

Sekarang, mari kita semua berkaca. Merenung dan melihat siapa kita. Pantaskah sekarang saya meyebut diri yang berdiri di hadapan saya adalah seorang aktivis? Pantaskah sekarang saya mengatakan sosok yanga ada di depan saya adalah seorang pemimpin sejati? Dan pantaskah sosok yang berdiri di depan saya bisa memberikan contoh yang baik untuk diri sendiri dan orang lain.

Dan Sekarang ayo berteriak sekencang-kencangnya, bahwa SAYA BUKAN AKTIVIS KACANGAN!!!!
*Untuk semua yang meresa bahwa dirinya adalah aktivis*

Kamis, 24 November 2011

TEORI-TEORI KOMUNIKASI

TEORI-TEORI KOMUNIKASI

Teori Model Lasswell

Teori Model Lasswell - Salah satu teoritikus komunikasi massa yang pertama dan paling terkenal adalah Harold Lasswell, dalam artikel klasiknya tahun 1948 mengemukakan model komunikasi yang sederhana dan sering dikutif banyak orang yakni: Siapa (Who), berbicara apa (Says what), dalam saluran yang mana (in which channel), kepada siapa (to whom) dan pengaruh seperti apa (what that effect) (Littlejhon, 1996).

Teori Komunikasi dua tahap dan pengaruh antar pribadi


Teori Komunikasi dua tahap dan pengaruh antar pribadi - Teori ini berawal dari hasil penelitian Paul Lazarsfeld dkk mengenai efek media massa dalam kampanye pemilihan umum tahun 1940. Studi ini dilakukan dengan asumsi bahwa proses stimulus bekerja dalam menghasilkan efek media massa. Namun hasil penelitian menunjukan sebaliknya. Efek media massa ternyata rendah dan asumsi stimulus respon tidak cukup menggambarkan realitas audience media massa dalam penyebaran arus informasi dan menentukan pendapat umum.

Teori Informasi atau Matematis


Teori Informasi atau Matematis - Salah satu teori komunikasi klasik yang sangat mempengaruhi teori-teori komunikasi selanjutnya adalah teori informasi atau teori matematis. Teori ini merupakan bentuk penjabaran dari karya Claude Shannon dan Warren Weaver (1949, Weaver. 1949 b), Mathematical Theory of Communication.
Teori ini melihat komunikasi sebagai fenomena mekanistis, matematis, dan informatif: komunikasi sebagai transmisi pesan dan bagaimana transmitter menggunakan saluran dan media komunikasi. Ini merupakan salah satu contoh gamblang dari mazhab proses yang mana melihat kode sebagai sarana untuk mengonstruksi pesan dan menerjemahkannya (encoding dan decoding). Titik perhatiannya terletak pada akurasi dan efisiensi proses. Proses yang dimaksud adalah komunikasi seorang pribadi yang bagaimana ia mempengaruhi tingkah laku atau state of mind pribadi yang lain. Jika efek yang ditimbulkan tidak sesuai dengan apa yang diharapkan, maka mazhab ini cenderung berbicara tentang kegagalan komunikasi. Ia melihat ke tahap-tahap dalam komunikasi tersebut untuk mengetahui di mana letak kegagalannya. Selain itu, mazhab proses juga cenderung mempergunakan ilmu-ilmu sosial, terutama psikologi dan sosiologi, dan cenderung memusatkan dirinya pada tindakan komunikasi.
Karya Shannon dan Weaver ini kemudian banyak berkembang setelah Perang Dunia II di Bell Telephone Laboratories di Amerika Serikat mengingat Shannon sendiri adalah insiyiur di sana yang berkepentingan atas penyampaian pesan yang cermat melalui telepon. Kemudian Weaver mengembangkan konsep Shannon ini untuk diterapkan pada semua bentuk komunikasi. Titik kajian utamanya adalah bagaimana menentukan cara di mana saluran (channel) komunikasi digunakan secara sangat efisien. Menurut mereka, saluran utama dalam komunikasi yang dimaksud adalah kabel telepon dan gelombang radio.
Latar belakang keahlian teknik dan matematik Shannon dan Weaver ini tampak dalam penekanan mereka. Misalnya, dalam suatu sistem telepon, faktor yang terpenting dalam keberhasilan komunikasi adalah bukan pada pesan atau makna yang disampaikan-seperti pada mazhab semiotika, tetapi lebih pada berapa jumlah sinyal yang diterima dam proses transmisi.

Penjelasan Teori Informasi Secara Epistemologi, Ontologi, dan Aksiologi

Teori informasi ini menitikberatkan titik perhatiannya pada sejumlah sinyal yang lewat melalui saluran atau media dalam proses komunikasi. Ini sangat berguna pada pengaplikasian sistem elektrik dewasa ini yang mendesain transmitter, receiver, dan code untuk memudahkan efisiensi informasi.

Teori Pengharapan Nilai (The Expectacy-Value Theory)


Teori Pengharapan Nilai (The Expectacy-Value Theory) - Phillip Palmgreen berusaha mengatasi kurangnya unsur kelekatan yang ada di dalam teori uses and gratification dengan menciptakan suatu teori yang disebutnya sebagai expectance-value theory (teori pengharapan nilai).
Dalam kerangka pemikiran teori ini, kepuasan yang Anda cari dari media ditentukan oleh sikap Anda terhadap media --kepercayaan Anda tentang apa yang suatu medium dapat berikan kepada Anda dan evaluasi Anda tentang bahan tersebut. Sebagai contoh, jika Anda percaya bahwa situated comedy (sitcoms), seperti Bajaj Bajuri menyediakan hiburan dan Anda senang dihibur, Anda akan mencari kepuasan terhadap kebutuhan hiburan Anda dengan menyaksikan sitcoms. Jika, pada sisi lain, Anda percaya bahwa sitcoms menyediakan suatu pandangan hidup yang tak realistis dan Anda tidak menyukai hal seperti ini Anda akan menghindari untuk melihatnya.

Teori Ketergantungan (Dependency Theory)


Teori Ketergantungan (Dependency Theory) - Teori ketergantungan terhadap media mula-mula diutarakan oleh Sandra Ball-Rokeach dan Melvin Defleur. Seperti teori uses and gratifications, pendekatan ini juga menolak asumsi kausal dari awal hipotesis penguatan. Untuk mengatasi kelemahan ini, pengarang ini mengambil suatu pendekatan sistem yang lebih jauh. Di dalam model mereka mereka mengusulkan suatu relasi yang bersifat integral antara pendengar, media. dan sistem sosial yang lebih besar.
Sejalan dengan apa yang dikatakan oleh teori uses and gratifications, teori ini memprediksikan bahwa khalayak tergantung kepada informasi yang berasal dari media massa dalam rangka memenuhi kebutuhan khalayak bersangkutan serta mencapai tujuan tertentu dari proses konsumsi media massa. Namun perlu digarisbawahi bahwa khalayak tidak memiliki ketergantungan yang sama terhadap semua media.
Sumber ketergantungan yang kedua adalah kondisi sosial. Model ini menunjukkan sistem media dan institusi sosial itu saling berhubungan dengan khalayak dalam menciptakan kebutuhan dan minat. Pada gilirannya hal ini akan mempengaruhi khalayak untuk memilih berbagai media, sehingga bukan sumber media massa yang menciptakan ketergantungan, melainkan kondisi sosial.
Untuk mengukur efek yang ditimbulkan media massa terhadap khalayak, ada beberapa metode yang dapat digunakan, yaitu riset eksperimen, survey dan riset etnografi.


Riset Eksperimen
Riset eksperimen (experimental research) merupakan pengujian terhadap efek media dibawah kondisi yang dikontrol secara hati-hati. Walaupun penelitian yang menggunakan riset eksperimen tidak mewakili angka statistik secara keseluruhan, namun setidaknya hal ini bisa diantisipasi dengan membagi obyek penelitian ke dalam dua tipe yang berada dalam kondisi yang berbeda.
Riset eksperimen yang paling berpengaruh dilakukan oleh Albert Bandura dan rekan-rekannya di Stanford University pada tahun 1965. Mereka meneliti efek kekerasan yang ditimbulkan oleh tayangan sebuah film pendek terhadap anak-anak. Mereka membagi anak-anak tersebut ke dalam tiga kelompok dan menyediakan boneka Bobo Doll, sebuah boneka yang terbuat dari plastik, di setiap ruangan. Kelompok pertama melihat tayangan yang berisi adegan kekerasan berulang-ulang, kelompok kedua hanya melihat sebentar dan kelompok ketiga tidak melihat sama sekali.
Ternyata setelah menonton, kelompok pertama cenderung lebih agresif dengan melakukan tindakan vandalisme terhadap boneka Bobo Doll dibandingkan dengan kelompok kedua dan ketiga. Hal ini membuktikan bahwa media massa memiliki peran membentuk karakter khalayaknya.
Kelemahan metode ini adalah berkaitan dengan generalisasi dari hasil penelitian, karena sampel yang diteliti sangat sedikit, sehingga sering muncul pertanyaan mengenai tingkat kemampuannya untuk diterapkan dalam kehidupan nyata (generalizability). Kelemahan ini kemudian sering diusahan untuk diminimalisir dengan pembuatan kondisi yang dibuat serupa mungkin dengan keadaan di dunia nyata atau yang biasa dikenal sebagai ecological validity Straubhaar dan Larose, 1997 :415).

Survey
Metode survey sangat populer dewasa ini, terutama kemanfaatannya untuk dimanfaatkan sebagai metode dasar dalam polling mengenai opini publik. Metode survey lebih memiliki kemampuan dalam generalisasi terhadap hasil riset daripada riset eksperimen karena sampelnya yang lebih representatif dari populasi yang lebih besar. Selain itu, survey dapat mengungkap lebih banyak faktor daripada manipulasi eksperimen, seperti larangan untuk menonton tayangan kekerasan seksual di televisi dan faktor agama. Hal ini akan diperjelas dengan contoh berikut.

Riset Ethnografi
Riset etnografi (ethnografic research) mencoba melihat efek media secara lebih alamiah dalam waktu dan tempat tertentu. Metode ini berasal dari antropologi yang melihat media massa dan khalayak secara menyeluruh (holistic), sehingga tentu saja relatif membutuhkan waktu yang lama dalam aplikasi penelitian.


Teori Agenda Setting

Teori Agenda Setting - Agenda-setting diperkenalkan oleh McCombs dan DL Shaw (1972). Asumsi teori ini adalah bahwa jika media memberi tekanan pada suatu peristiwa, maka media itu akan mempengaruhi khalayak untuk menganggapnya penting. Jadi apa yang dianggap penting media, maka penting juga bagi masyarakat. Dalam hal ini media diasumsikan memiliki efek yang sangat kuat, terutama karena asumsi ini berkaitan dengan proses belajar bukan dengan perubahan sikap dan pendapat.

Teori Dependensi Efek Komunikasi Massa

Teori Dependensi Efek Komunikasi Massa - Teori ini dikembangkan oleh Sandra Ball-Rokeachdan Melvin L. DeFluer (1976), yang memfokuskan pada kondisi struktural suatu masyarakat yang mengatur kecenderungan terjadinya suatu efek media massa. Teori ini berangkat dari sifat masyarakat modern, diamana media massa diangap sebagai sistem informasi yang memiliki peran penting dalam proses memelihara, perubahan, dan konflik pada tataran masyarakat,kelompok, dan individu dalam aktivitas sosial. Secara ringkas kajian terhadap efek tersebut dapat dirumuskan dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Kognitif, menciptakan atau menghilangkan ambiguitas, pembentukan sikap, agenda-setting, perluasan sistem keyakinan masyarakat, penegasan/ penjelasan nilai-nilai.

2. Afektif, menciptakan ketakutan atau kecemasan, dan meningkatkan atau menurunkan dukungan moral.
3. Behavioral, mengaktifkan atau menggerakkan atau meredakan, pembentukan isu tertentu atau penyelesaiannya, menjangkau atau menyediakan strategi untuk suatu aktivitas serta menyebabkan perilaku dermawan.


Teori Uses and Gratifications (Kegunaan dan Kepuasan)


Teori Uses and Gratifications (Kegunaan dan Kepuasan)
- Teori ini pertama kali diperkenalkan oleh Herbert Blumer dan Elihu Katz (1974). Teori ini mengatakan bahwa pengguna media memainkan peran aktif untuk memilih dan menggunakan media tersebut. Dengan kata lain, pengguna media adalah pihak yang aktif dalam proses komunikasi. Pengguna media berusaha mencari sumber media yang paling baik di dalam usaha memenhi kebutuhannya. Artinya pengguna media mempunyai pilihan alternatif untuk memuaskan kebutuhannya.

Elemen dasar yang mendasari pendekatan teori ini (Karl dalam Bungin, 2007): (1) Kebutuhan dasar tertentu, dalam interaksinya dengan (2) berbagai kombinasi antara intra dan ekstra individu, dan juga dengan (3) struktur masyarakat, termasuk struktur media, menghasilkan (4) berbagai percampuran personal individu, dan (5) persepsi mengenai solusi bagi persoalan tersebut, yang menghasilkan (6) berbagai motif untuk mencari pemenuhan atau penyelesaian persoalan, yang menghasikan (7) perbedaan pola konsumsi media dan ( perbedaan pola perilaku lainnya, yang menyebabkan (9) perbedaan pola konsumsi, yang dapat memengaruhi (10) kombinasi karakteristik intra dan ekstra individu, sekaligus akan memengaruhi pula (11) struktur media dan berbagai struktur politik, kultural, dan ekonomi dalam masyarakat.


Teori The Spiral of Silence


Teori The Spiral of Silence - Teori the spiral of silence (spiral keheningan) dikemukakan oleh Elizabeth Noelle-Neuman (1976), berkaitan dengan pertanyaan bagaimana terbentuknya pendapat umum. Teori ini menjelaskan bahwa terbentuknya pendapat umum ditentukan oleh suatu proses saling mempengaruhi antara komunikasi massa, komunikasi antar pribadi, dan persepsi individu tentang pendapatnya dalam hubungannya dengan pendapat orang-orang lain dalam masyarakat.


Teori Konstruksi sosial media massa

Teori Konstruksi sosial media massa - Gagasan awal dari teori ini adalah untuk mengoreki teori konstruksi sosial atas realitas yang dibangun oleh Peter L Berrger dan Thomas Luckmann (1966, The social construction of reality. A Treatise in the sociology of knowledge. Tafsir sosial atas kenyataan: sebuah risalah tentang sosisologi pengetahuan). Mereka menulis tentang konstruksi sosial atas realitas sosial dibangun secara simultan melalui tiga proses, yaitu eksternalisasi, objektivasi, dan internalisasi. Proses simultan ini terjadi antara individu satu dengan lainnya di dalam masyrakat. Bangunan realitas yang tercipta karena proses sosial tersebut adalah objektif, subjektif, dan simbolis atau intersubjektif.

Teori Difusi Inovasi

Teori Difusi Inovasi - Teori difusi yang paling terkemuka dikemukakan oleh Everett Rogers dan para koleganya. Rogers menyajikan deksripsi yang menarik mengenai mengenai penyebaran dengan proses perubahan sosial, di mana terdiri dari penemuan, difusi (atau komunikasi), dan konsekwensi-konsekwensi. Perubahan seperti di atas dapat terjadi secara internal dari dalam kelompok atau secara eksternal melalui kontak dengan agen-agen perubahan dari dunia luar. Kontak mungkin terjadi secara spontan atau dari ketidaksengajaan, atau hasil dari rencana bagian dari agen-agen luar dalam waktu yang bervariasi, bisa pendek, namun seringkali memakan waktu lama.
Dalam difusi inovasi ini, satu ide mungkin memerlukan waktu bertahun-tahun untuk dapat tersebar. Rogers menyatakan bahwa pada realisasinya, satu tujuan dari penelitian difusi adalah untuk menemukan sarana guna memperpendek keterlambatan ini. Setelah terselenggara, suatu inovasi akan mempunyai konsekuensi konsekuensi – mungkin mereka berfungsi atau tidak, langsung atau tidak langsung, nyata atau laten (Rogers dalam Littlejohn, 1996 : 336).


Teori Kultivasi

Teori Kultivasi - Program penelitian teoritis lain yang berhubungan dengan hasil sosiokultural komunikasi massa dilakukan George Garbner dan teman-temannya. Peneliti ini percaya bahwa karena televisi adalah pengalaman bersama dari semua orang, dan mempunyai pengaruh memberikan jalan bersama dalam memandang dunia. Televisi adalah bagian yang menyatu dengan kehidupan sehari-hari kita. Dramanya, iklannya, beritanya, dan acara lain membawa dunia yang relatif koheren dari kesan umum dan mengirimkan pesan ke setiap rumah. Televisi mengolah dari awal kelahiran predisposisi yang sama dan pilihan yang biasa diperoleh dari sumber primer lainnya. Hambatan sejarah yang turun temurun yaitu melek huruf dan mobilitas teratasi dengan keberadaan televisi. Televisi telah menjadi sumber umum utama dari sosialisasi dan informasi sehari-hari (kebanyakan dalam bentuk hiburan) dari populasi heterogen yang lainnya. Pola berulang dari pesan-pesan dan kesan yang diproduksi massal dari televisi membentuk arus utama dari lingkungan simbolis umum.

Garbner menamakan proses ini sebagai cultivation (kultivasi), karena televisi dipercaya dapat berperan sebagai agen penghomogen dalam kebudayaan. Teori kultivasi sangat menonjol dalam kajian mengenai dampak media televisi terhadap khalayak. Bagi Gerbner, dibandingkan media massa yang lain, televisi telah mendapatkan tempat yang sedemikian signifikan dalam kehidupan sehari-hari sehingga mendominasi “lingkungan simbolik” kita, dengan cara menggantikan pesannya tentang realitas bagi pengalaman pribadi dan sarana mengetahui dunia lainnya (McQuail, 1996 : 254)

Politik

Politik


Senang berkenalan denganmu ...
Maaf, mengganggu waktumu sejenak. Aku tahu kau begitu disibukkan dengan aktivitasmu. Sangat susah ditemui.
Aku harap kau ada waktu untuk membaca suratku ini.
Ini tentang kau dan aku. Tidak ada orang ketiga.
Setidaknya itu yang bisa kujanjikan sampai saat ini.
Aku juga tidak melibatkan “money” dalam pembicaraan ini. Kondisinya lagi tidak sehat. Terakhir kita bertemu di ATM dekat rumah.
Aku tidak tahu harus mulai darimana. Yang jelas saat menulis surat ini, kepalaku lagi sakit bukan kepalang, hanya gara-gara 3 hari berturut-turut selama 2 jam/harinya, aku mempelajari dirimu. MUAK !!! Perutku mual. Aku ingat sebelum kelas berakhir tadi, aku sempat menahan muntahku. Ini nyata. Aku tidak membiasakan diriku untuk membual.
Aku tidak tahu kapan persisnya aku mulai tidak tertarik denganmu. Aku pengagum Soe Hok-Gie, lelaki muda yang puisi-puisinya sering jadi pengantar tidurku. “Politik itu lumpur yang paling menjijikkan.Jangan pernah terjun kedalamnya,kecuali jika sudah benar-benar terpeleset,” kira-kira begitu pernyataannya Soe Hok-Gie dalam buku Catatan Seorang Demonstran. Pernyataan itu begitu mempengaruhi pikiranku. Membuat aku menutup diri dari dirimu. “Kalau belum sanggup membunuh ayah atau ibumu. Maka jauhilah politik,” itu kata dosenku.
Sayangnya, aku sudah masuk ke dalamnya...

Jangan sombong. Atau menjadi sok MISTERIUS. Sekarang sudah semakin banyak orang yang memburumu. Miris dan kau harus terima. Aku pernah mewawancari seorang calon guru yang aktif di BEM tempat aku kuliah. Kira-kira begini bentuk percakapannya,
“Bukankah kakak kuliah di jurusan FKIP Matematika? Calon guru. Mengapa membiarkan IPK rendah hanya karena sibuk berdemonstrasi ?”
Sambil tersenyum dia menjawab,
“Ya.. kalau enggak bisa jadi guru kan punya alternatif lain. Anggota DPR.”
Cihhh ...
Menjijikkan ...
Kita tidak berbicara tentang “guyonan” disini. Karena situasinya pada saat itu sedang tidak dalam keadaan santai, tetapi serius.

Kau harus tahu, aku sudah terlalu lama tidak mempedulikanmu. Padahal hampir setiap hari kau ada di dekatku. Ini seperti dua orang yang bersahabat tetapi saling menusukkan jarum dari belakang.
Ada adik tingkatku yang stress karena ulahmu. Dia memutuskan untuk kuliah di Fakultas Ilmu Sosialnya saja. Politik nya dihapuskan saja. Hahaha ... aku bilang padanya untuk berhenti berbicara tentang revolusi. Sekarang tunjukkan saja berapa banyak uang yang ada di kantongmu.

Salam kenal
Aku tertarik padamu untuk saat ini.
Tak peduli seberapa kejamnya dirimu.

Ada 3 pilihan peminatan di jurusanku.
Kau masuk ke dalam 2 pilihan yang sempat aku ragukan...
Dan aku memilih peminatan jurnalistik. Masih saja bertemu denganmu.
Aku memang tidak bisa lari darimu.
Mungkin kita berjodoh
Semoga saja ...

Terima kasih ...

Selasa, 22 November 2011

COMMA Anniversary

Menyambut ulang tahun Commucation Cinema Community ke 5, Comma mengadakan Lomba lip sing dan Film Pendek dengan ketentuan lomba:

Lomba LIP SING

Peserta adalah Mahasiswa dan Pelajar
Durasi 1 lagu (lagu bebas)
Pemeran video lip sing tidak terbatas
Video diserahkan dalam bentuk CD dengan format bebas
Video boleh diserahkan sebanyak mungkin
Video dikemas se-kreatif mungkin

Lomba Film Pendek

Peserta adalah Mahasiswa dan Pelajar
Tema Film bebas
Durasi film 5 menit hingga 15 menit
Film dikumpul dalam bentuk DVD dengan format MPEG/AVI dan sinopsis
Film adalah hasil karya sendiri, dan belum pernah diikutkan dalam lomba sebelumnya
Melampirkan Biodata peserta
Biaya pendaftaran Rp 50.000,-

Pendaftaran setiap item Rp. 10.000,- di GKB II Universitas Bengkulu pada tanggal 20 November 2011 - 14 Desember 2011, dan pengumuman pemenang pada tanggal 17 Desember 2011

Jumat, 18 November 2011

Komunitas Jarum Lebah

BENGKULU- Sebuah komunitas menulis mahasiswa UNIB yang bernama Komunitas Jarum Lebah yang didirikan oleh Purwanto. Komunitas ini sudah disiapkan pada Bulan September, yang bertujuan untuk membina, mengembangankan potensi tensi menulis mahasiswa. Untuk awal ini sudah 8 anggota yang siap untuk dibina menjadi penulis yang baik. Komunitas ini bersekretariat di Humas Universitas Bengkulu, yang bekerja sama untuk mengelolah warta unib.

Komunitas ini tidak membatasi untuk siapa saja atau dari jurusan apa saja yang mau bergambung yang penting memiliki komitmen dan kredibilitas yang tinggi. Kata Purwanto selaku pendiri “saya hanya memfasiltasi bagi mahasiswa yang mau belajar dan gemar menulis”. Saya berharap . komunitas ini tak hilang timbul tapi terus aktif dan memberikan baca-bacaan yang menarik.Namun bukan itu saja tapi harapannya supaya komunitas ini juga menjadi sebuah tempat untuk belajar.

Komunitas ini bukan untuk mengelolah warta unib tapi juga akan membuat tabloid universitas,dan juga membuat website yang memberikan informasi sekitar kampus . Anda dapat berpartisipasi di website www.unib.ac .id.
(albeth_red)

Kamis, 17 November 2011

Rapat Konsolidasi RAB 2012


Pertemuan khusus yang di hadiri oleh seluruh ketua Jurusan, DPM, Ketua Hima, KPU Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Bengkulu berlangsung di ruang rapat dekanat FISIP pada hari rabu, 16 November 2011.
Pertemuan yang berlangsung selama kurang lebih 2 jam, membahas mengenai anggaran kegiatan untuk tahun 2012. Undangan yang diberikan secara langsung oleh Pembantu Dekan 3 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Thamrin Bangsu, M.KM dimaksudkan untuk memberikan transparansi pendanaan mengenai kegiatan mahasiswa untuk tahun 2012. “sampai saat ini, kami belum mendapakan Laporan Pertanggungjawaban dari setiap kegiatan di masing-masing jurusan”, ucapnya saat rapat berlangsung.
Lebih kurang 20 orang yang menghadiri Rapat Konsolidasi tersebut. Dan hasil nya anggaran untuk kegiatan Mahasiswa, di kembalikan kepada pihak Fakultas untuk mengelolanya.
Selain membahas anggaran dana kegiatan Mahasiswa tahun 2012, rapat tersebut diakhiri dengan sosialisasi KPU mengenai Pemira DPM dan BEM fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.
Pada sosialisasi tersebut, Pihak KPU yang diwakili oleh Alfha Surya, menyatakan bahwa masing-masing HIMA sebaiknya sudah mempersiapkan calon-calon untuk menduduki sebagai ketua DPM maupun ketua BEM untuk masa kepengurusan selanjutnya.

nur

“Mahasiswa Peserta Lomba Debate butuh Perhatian pihak Kampus.”

November (16/11) kabar gembira datang dari BEM Universitas Negeri Padang (UNP), yang mengadakan kegiatan “Lomba Debate Pendidikan Perguruan Tinggi Se-Sumatera 2011” yang akan dilaksanakan pada tanggal 25 November hingga 27 November tahun ini. Kegiatan ini ditujukan untuk Pihak Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Besar Mahasiswa Universitas Bengkulu (BEM KBM Unib) untuk kemudian mengirimkan delegasinya pada lomba tersebut.

Kegiatan yang bertanjuk pendidikan ini mengusung tema “Pendidikan Berkater sebagai Pilar Kebangkitan Bangsa”. Dengan konsen perlombaan membehas mengenai aspek-aspek pendidikan berkarakter yang memang akhir-akhir ini menjadi pembicaraan hangat dikalangan masyarakat, khususnya para pendidik.

Sejauh ini persiapan kegiatan ini sudah mencapai 80%. Dengan team delegasi yang terdiri dari mahasiswa Fakultas ISIP yaitu Votie Wisatawan (kom), Siami Maysaroh (kom) dan satu mahasiswa dari Fakultas KIP yaitu Rassela Malinda (B.Ing). Dengan persiapan lain yang telah dilakukan yaitu, diskusi-diskusi pematangan materi bersama dosen-dosen dan pihak lain yang terkait dengan tema kegiatan tersebut. Namun sayangnya, dari pihak kampus sepertinya belum memberikan respon terhadap kegiatan tersebut.

Kegiatan positif seperti ini memang mengharapkan perhatian lebih dari pihak Universitas Bengkulu. Semangat team debate yang ingin menharumkan nama Universitas ditingkat Regional melalui kegiatan seperti ini memang disayangkan sekali jika harus tersendat oleh masalah dana. Dari narasumber yang kami temui rabu lalu yaitu rasella selaku anggota team tersebut menyatakan bahwa “kita sudah melakukan usaha maksimal dan jika kita masih tersedat di dana, ya kemungkinan terburuknya kita tidak jadi berangkat”
“untuk sejauh ini dari teman-teman team lomba debate informasi yang kita dapat belum memberikan titik terang memang. Dari pihak kampus belum memberikan real khususnya dibidang dana seperti itu. Padahal seharusnya kegiatan positif seperti ini mendapatkan perhatian lebih lah dari pihak kampus” ungkap Porwanto selaku pembimbing team debate tersebut

Ditemui di rektorat ela panggilan akrabnya, menyatakan “saya kecewa, kesal karena bokrasi yang berbelit-belit padahal kami mengusung nama Universitas. Kami sudah keliling-keliling Universitas sampai ngesot, tapi respon Pembatu Rektor Bidang Kemahasiswaan (PD III) cuek sekali tadi ya, setelah saya temui tadi tidak ada respon dukungan dari beliau. Hingga kami minta kepribadinya dan kami tinggalkan satu proposal untuk merogoh kocek pribadinya. Malahan respon positif diberikan dari pihak FISIP. Meski masih dengan tuntutan birokrasi yang meribetkan mereka masih memberikan sumbangan dana serta bantuan lainnya kepada kami. Dan kalau dari Fakultas Fkip sendiri juga sama saja tidak ada respon sama sekali. Ya kemungkinan terburuk kalau memang tidak ada yang mencukupi nantinya mungkin kita batalkan kegiatan ini” Papar ela ketika saya jumpai seusai menemui pihak kemahasiswaan Universitas.

“Informasi yang saya dapat tadi dari mereka memang mengecewakan tadi, bahkwa seharusnya pihak universitas memberikan dukungan terhadap kegiatan positif seperti ini. Dari sini dapat terlihat bahwa perhatian pihak rektorat tidak menjawab kebutuhan mahasiswa saat ini, dan menjadi pertanyaan sekarang kemana dana yang dialokasikan pihak Universitas untuk mahasiswa.” Ungkap Porwanto pembimbing team debate saat saya temui di tempat lain.

Rabu, 16 November 2011

“Sinetron” Politik di Negeri Tercinta

Begitu kaya dan kreatif nya negeri ini. Berbagai tontonan di pamerkan pada setiap episode yang menyedot berjuta pasang mata. Dan pada akhirnya episode demi episode di tayangkan hampir setiap hari.

Ya.. itu lah ‘indah’nya negeri ini. Politik para petinggi pun juga seperti layaknaya sebuah sinetron. Sinetron kejar tayang, dan harus sesuai dengan script yang telah di tulis. Seperti layaknya sebuah sinetron juga, yang telah tayang selama ratusan episode dan hampir puluhan sesi.

Ada perbedaan dan banyak kesamaan dari sinetron yang dimainkan oleh pejabat negeri, dengan yang di perankan oleh artis-artis kondang Indonesia.

Perbedaannya adalah pemeran tokoh di sinetron, adalah artis yang sudah di kenal banyak masyarakat sebagai orang-orang yang pandai berakting. Mereka harus berakting setiap saat demi mendapatkan uang untuk hidup. Dan uang mereka pun terus berputar untuk membeli berbagai macam pernak-pernik yang mendukung pekerjaan. Sedangkan pejabat kita, dikenal oleh masyarakt sebagai wakil rakyat, yang siap menanggung dan menyampaikan aspirasi rakyat demi kepentingan banyak orang. Mereka di kenal sebagai intelektual yang mengerti akan hukum, namun yang paling sering melanggar hukum.
Persamaan antara pemeran tokoh artis dalam sinetron dengan pejabat adalah, mereka sama-sama menipu masyarakat. Mencoba berbagai upaya untuk menarik massa agar percaya dengan apa yang mereka katakan dan mereka lakukan. berusaha mengajak masyarakat masuk kedalam konflik yang sedang di tayangkan.

Berbagai macam kasus adalah judul-judul sinetron nya. Lihat, satu kasus yang terjadi di negeri ini, harus menghabiskan waktu yang lama, dan biaya yang tidak sedikit. Dari kasus Bank Century. Awalnya begitu menarik perhatian. Namun karena semakin suram, akibatnya tenggelam, tanpa menemukan siapa si ‘penjahat’ yang sebenarnya. Adagi kasus Antasari, yang mendapat peran Antagonis, dengan Korban Nasarudin dan pahlawannya adalah pihak kepolisian yang berhasil menuntaskan kasus tersebut. Namun, ternyata masyarakat yang berperan sebagai penonton harus menunggu dengan sabar dulu, karena sebenarnya, sinetron ini masih belum selesai. Mesih menunggu ‘penulis naskah’ untuk menyelesaikan hingga episode terakhir, dan akhirnya kasus ini di nyatakatan ‘Bersambung’, hingga testimoni Antasari di olah dan di selidiki kembali.
Berbeda lagi dengan kasus Gayus Tambunan.yang bercerita tentang orang biasa yang tiba-tiba bisa menjadi ‘orang kaya mendadak’ dengan uang teriliunan rupiah di kantong. Padahal hanya berpangkat PNS biasa. Masyarakat di buat kagum oleh tokoh ini. Ia terkadang berperan ‘antagonis’ yang telah mencuri uang rakyat, namun juga berperan sebagai tokoh ‘pahlawan’ yang membantu mengungkap kasus yang sebenarnya.

Namun ternyata, tetap saja, akhir nya tidak jelas. Ternyata ‘sutradara’ di panggung politik ini, memang sennag sekali membuat masyarakat menjadi penasaran. Kasus Gayus berhenti sejenak, hingga akhirnya ‘sutradara’ negeri ini, membuat cerita baru yang tidak kalah menarik. Cerita “Perjalanan Nazarudin”
Nazarudin berperan sebagai tokoh utama. Pak SBY dan “dedengkotnya” berperan sebagai tokoh antagonis yang menawan serta di katakan ‘ingin mencelakai’ anak istri Nazarudin , dan pahlawannya, jelas masih di sembunyikan.

Masyarakat masih terus menunggu dan menunggu bagaimana ending dari episode-episode yang di mainkan pada sinetron yang satu ini. Ataukah, masih akan sama dengan sinetron-sinetron sebelumnya, yang awal episode nya sungguh menggelegar, namun, ending yang sengaja di samarkan, atau mungkin tidak di temukan penyelesaiannya oleh sang penulis naskah dan sutradara.

Begitu hebat nya negeri ini. Lengkap dengan berbagai tokoh dan peran yang terus bermain pada panggung Dramaturgis. Masyarakat lagi-lagi hanya akan menjadi penonton yang seolah-oleh mematung, namun bersuara. Mereka terus berteriak dengan ketidak adilan negeri ini. Namun mereka tidak mampu berbuat apa-apa karena terus terbelenggu oleh pasungan kebodohan pendidikan dan moral Bangsa ini.

Yang masih menjadi tanda Tanya besar masyarakat yang tetap setia sebagai penonton, adalah, siapa sebenarnya sutradara serta penulis dari berbagai sinetron di negeri ini? Apa cukup oleh satu orang, atau bahkan lebih dari itu? hm… yang jelas, ini sinyal berbahaya untuk para “artis” di dunia hiburan. Sinetron-sinetron yang di tayangkan, bisa-bisa tidak akan laku lagi. Karena ternyata, pejabat kita lebih pandai berakting ketimbang kalian.

Selasa, 15 November 2011

Peserta Rekrut Badan Penyiaran Tak Sesuai Target

Badan penyiaran merupakan salah satu badan yang dimiliki HIMIKOM sebagai wadah seluruh mahasiswa ilmu komunikasi untuk menyalurkan minat dan bakat mereka di bidang penyiaran khusunya di bagian broadcast dan perfilman. Tahun ini dengan harapan untuk memajukan penyiaran ke yang lebih baik lagi pengurus badan penyiaran membuka perekrutan bagi mahasiswa ilmu komunikasi 2011 untuk bergabung dalam anggota broadcast dan perfilman.

“walau hanya sedikit, aku harap inilah orang-orang yang akan memajukan radio kita nantinya!” begitulah seruan motifasi dari Naga Tondihasibuan selaku pengisi materi dalam kegiatan perekrutan broadcast yang di laksanakan sabtu 15 oktober 2011 lalu. Walau kegiatan yang di adakan di Gedung Kuliah Bersama (GKB) 2 Unib ini hanya di hadiri 10 orang peserta tetapi tidak ada kendala berarti yang di hadapi oleh pelaksana acara, terbukti dengan hadirnya hampir seluruh pengurus broadcast lama, alumni, dan beberapa pengurus HIMIKOM untuk mengikuti dan juga memberikan semangat pada peserta calon anggota baru broadcast.

10 memang angka yang tergolong kecil untuk 100 lebih mahasiswa yang terdaftar di ilmu komunikasi Unib angkatan 2011, dan ini juga membuktikan bahwa tidak tercapainya target peserta yang diharapkan akan ada sebanyak 30 orang, dikarenakan kurangnya sosialisasi yang hanya berjalan 3 hari sebelum acara.

Peristiwa serupa juga terjadi dalam perekrutan COMMA Community (Communication Cinema Community) yang dilaksanakan minggu 23 oktober 2011 lalu. Dalam acara ini pelaksana acara juga tidak menemukan kendala yang besar, hanya saja jumlah peserta yang datang lagi-lagi tidak mencapai target. Yang diharapkan hadir ada 25 orang peserta tetapi kenyataannya hanya di hadiri 15 peserta. Walau begitu kegiatan yang di isi oleh Dedi Apriza, Eko Febrianjaya dan Eko Novrianto sebagai pemateri ini berjalan sesuai apa yang di rencanakan. Dengan system tanya jawab peserta kepada pemateri membuat suasana lebih hidup dan tidak membosankan hingga akhir acara.
10 dan 15 orang peserta perekrutan anggota badan penyiaran ini semuanya lansung bergabung di anggota baru. Tetapi setelah di sosialisasikan kembali fakta lain ditemukan bahwa peminat badan penyiaran bertambah, dengan adanya kejadian tersebut pengurus broadcast dan COMMA baik yang lama maupun yang baru bergabung sepakat untuk diadakannya rekrut part two. Dan didapatlah bagian broadcast bertambah menjadi 25 orang dan anggota COMMA menjadi 16 orang. Dengan harapan bertambahnya anggota badan penyiaran ini maka semua keluarga badan penyiaran bisa lebih solid lagi, dan dapat memajukan broadcast maupun perfileman ke arah yang lebih baik.

Senin, 14 November 2011

Impian Peri manja kini tertatih

aku boleh mempertanyakannya bukan???
karena aku benar-benar terkejut sekarang!!

entah apa yang membuatku terseret dalam lembah ini..
terseret karena entah kini tertatih kembali dalam pencariannya..
aku yang dulu tak hirau akan dunia panas kekuasaan..
kini harus rela terendam dalam panasnya rebusan menggelak polemik kuasa..

bukan mengeluh atau protes dengan jalan yang kujalani saat ini..
namun wajar kan bila ku pertanyakan ini??
aku yang sama sekali tak pernah kena percik kekuasaan mengerikan semasa sekolahku..
aku yang tak pernah terkena tetesan kewenangan menjijikan oleh keluargaku..
aku yang tak pernah! sama sekali tak pernah berada dalam lingkungan kepentingan kaum pengusa semasa remaja ku..
lalu kini menetas dalam telur polemik kekuasaan jubah kaum priyayi, dalam jalanku beranjak menjadi sempurna..

entah rencana indah apa yang Kau persembahkan untuk ku Malik!!
yang pasti kini ku bertanya pada perjuangan sains 12 tahun lalu..
yang besar pada rangkak matematis dan ragam biologisme..
berpadu dalam racik kimia dan eksperimen gila seorang siswa...
tercela dalam kepastian eksak!!
tak ada polemik sosial mengusik..
statis selalu pada pijakan ku yang begitu bulat!!

namun kini..
lihatlah aku!! pandang sosok egois yang tak pernah ingin mengalah pada teori2 tak teruji..
tatap aku yang dulu tak pernah mengalah walau hanya nol koma sekali pun...
aku yang selalu tertawa atas kemenangan puji para penatap mata..
kini harus berada dalam lingkaran yang sama sekali tak pernah kubayangkan..
sekup dalam yang menarikku pada aktivitas isuuee dan konflik sosial..

aku ami!!
yang tak pernah hirau akan dunia polemik memusingkan..
yang bahkan untuk meliriknya pun ku enggan!!
kini berada didalamnya..

yah!!
benar jika kini ku terbelalak pada posisi sakral sang pecinta angkasa ini..
benar jika ku sedikit tertatih pada pijakan masalah yang begitu kompleks ini..
aku kembali dilahirkan menjadi bayi tanpa tau apapun!!
bayi polos atau bodoh pun aku tak tau!!
yang pastii kini aku bingung dan menatap sayu bayang ku dicermin masa lalu..

ini bukan impian ku!!
ini bukan cita-cita masa kecil ku dulu..

dan ini bukanlah lukisan peri kecil yang ingin menjadi bidadari putih dalam istana berpalang biru..
bukanlah teriakan hebat sang penyelamat dalam kursi berbalut senyum..


lalu kenapa ini Kau jadikan tempat pencuci atas impian besar gadis pengharap mimpi..
salahkan bila kini ku bertanya pada Mu,,
mau Kau bawa kemana impian gadis manja ini??
sanggupkah peri kecil ini berada dalam istana putih lain yang berisi palang keemasan itu??



amy

aku takut dan malu!!

aku kembali merasakannya..
entah kenapa persaan ini kembali bertamu padaku..
senang saat melihat lambaian wajah berbalut keteduhan itu..
riuh debaran entah apa ini, saat langkah itu datang mendekat..
namun,
merasa malu melihat senyuman yang tak seharusnya kulihat..
kenapa begitu sulit ini..
(atau mungkin hanya perasaan ku saja yang menganggap ini sulit)
kadang terasa tertarik saat buih2 manis itu datang memanggilku..
salah tingkah jadinya..
tak jelas kemana melabuhkan rasa yang entah boleh atau tidak untuk kurasakan ini..
aku takhluk dengan pesona mu yang begitu mengaduk hati..
lalu disini aku takut hati ini menjadi dosa pada pesona itu..
aku kembali malu merasakan ini..
malu ketika pandangan hangat itu kau beri untuk ku..
malu karena hati ini tak ingin keruh karena mu..
dan malu untuk menatap senyuman dengan senyuman..
kni ku kembali tkhluk..
bukan pada keindahan yang ada padamu..
namun pada keindahan yang Dia titipkan padamu..
kini ku kembali takhluk..
bukan, dan bukan pada senyuman yang kau suguhkan padaku..
tapi pada Sang penyejuk hati yang mengizinkan perasaan ini ada padaku..
kini aku kembali tkhluk..
dan lagi2 bukan karena pesona dari untaian kata yang persembahkan padaku..
aku takhluk pada iman yang selalu Dia berikan padaku, saat ku merasa seperti ini..
berdosakah aku yang kembali merasakan ini??
bersalahkah aku yang tak mampu menolak tamu yang menguji iman ini..
aku ingin dia menjadi tamu yang Kau izinkan untukku..
(bukan untuk saat ini....)

Membangun Indonesia dalam Pemuda : Internalisasi Nilai-Nilai Konstruktif dalam Membentuk Pemuda yang Mandiri


Dewasa ini kita hanya bisa tertegun melihat betapa besarnya pengaruh ideologi dalam menentukan sikap dan pemahaman bangsa. Kapitalisasi hampir mendarah daging di setiap nadi kehidupan politik, sosial, ekonomi bahkan pendidikan dan budaya. Sulit rasanya mempercayai hidup tak lagi mengenal kata “toleransi”, “tepo seliro”, dan “gotong royong”. Sehari-hari hanya berupaya mencari kesejahteraan pribadi, entah apa yang terjadi di luar sana. Begitulah sinopsis kehidupan yang saat ini renyah dipotret oleh media. Sehingga tanpa disadari hal tersebut mempengaruhi optimisitas, motivasi bekerja dan hedonisme.
Anda bisa muak rasanya bila melihat perilaku busuk para koruptor yang dibalut oleh atribut kekuasaan setiap hari menghiasi layar kaca dan sejumlah media cetak lainnya. Belum lagi ditambah kabar burung akan adanya kelaparan disana-sini, bencana alam, krisis energi dll. Fenomena-fenomena ini ternyata tak cukup menyentuh hati para orang tua kita yang sangat minoritas berjiwa negarawan. Andai saja Bapak dan Ibu selaku pemegang otoritas tahu apa yang sangat dibutuhkan oleh anak-anak yang sedang dibesarkannya sekarang. Keinginan terbesar seorang anak adalah kepercayaan, kesempatan dan dukungan penuh hingga benar-benar dirasa mampu melanjutkan tongkat estafet kepemimpinan.

Refleksi Peran Pemuda

Seorang anak atau generasi muda memiliki potensi besar untuk membawa perubahan bagi bangsa dan negaranya. Jika dahulu pemuda dikenang sebagai pelopor dan pejuang kemerdekaan NKRI secara utuh, hendaknya sejarah telah mendukung kuatnya peranan para pemuda. Pemuda disini adalah warga Negara Indonesia yang berumur antara 12-30 tahun.
Kondisi fisik maupun psikis yang ditinjau dari gairah berfikir, ketahanan kerja, dan imajinasi yang meledak-ledak menjadi karakter pemuda sebagai individu yang sedang bertumbuh. Itulah mengapa sistem pendidikan yang konvensional cenderung bersifat koersif, dogmatis dan eksklusif. Karena fase perkembangan di usia muda ini sangat peka terhadap stimulan-stimulan yang mereka terima. Segala sesuatu adalah hal baru yang ditemuinya dan sangat mudah menyerap dalam memorinya.
Dari kenyataan sejarah dan sistem pendidikan yang demikian kaku tersebut, kita dapat membandingkan bagaimana keadaan telah memotivasi mental para pemuda di zaman kolonialisme dahulu untuk berjuang sekuat tenaga hingga titik darah penghabisan. Keterbelakangan, kelaparan dan rasa cinta atas tanah air yang tidak ingin direbut oleh orang lain.
Jika dibandingkan dengan sekarang, memang masih ada pemuda Indonesia yang dengan suka cita mengharumkan negaranya dalam laga nasional maupun internasional demi membela harkat dan martabat bangsa. Namun berapa besarkah pemuda yang tergerak hatinya untuk berfikir melakukan sesuatu yang berarti agar bisa diberikan kepada Negara? Masih banyak di luar sana pemuda malas yang hanya berpangku tangan sembari mencaci maki pemerintah dengan motif keadilan, kesejateraan dan sebagainya. Hal ini tentunya perlu disadari baik sebagai orang tua, dan seorang anak.

Membangun Karakter Mandiri
Kemandirian diperoleh dari sikap pembiasaan yang mengakar dalam diri individu sehingga mempengaruhi tindakannya. Untuk membangun bangsa Indonesia yang mandiri, mambangun bangsa untuk bisa lebih maju bukanlah mudah seperti membalikan telapak tangan. Perlu kerja keras dan kerja cerdas dari masyarakatnya, pemuda merupakan ujung tombak dalam pembangunan bangsa Indonesia ini untuk lebih maju dan terdepan.
Karakter-karakter pemuda yang mandiri yang diiringi oleh sikap dan mental yang benar supaya semua dapat bersinergi dengan baik dalam membangun bangsa ini. Sikap seorang pemuda yang menghormati orang tua, menghargai sesama yang lain, taat pada aturan, taat beribadah, suka menolong, dan sopan santun. Terkadang sikap sekecil ini sudah kita lupakan dalam bangsa Indonesia ini, padahal sikap inimlah yang akan menunjukan bagaimana sikap yang dimiliki oleh bangsa Indonesia dalam membangun bangsa Indonesia. Sikap ini sudah di ajarkan sejak dini mulai dari sekolah dasar yang sering kita dengar dengan nama Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKN) yang sekarang berubah menjadi PEndidikan Kewarganegaraan), dalam pelajaran itu kita diajarkan memebentuk sikap yang benar di kalangan masyarakat bahkan dunia, apalagi bangsa kita trekenal dengan adap yang sopan santun.
Lihatlah negeara ini sekarang dengan para pemimpin yang tidak mempunyai sikap dan moral yang yang benar dalam memimpin bangsa ini, sehingga jadilah bangsa yang selalu terbelakang. Sikap para pejabat yang tidak ada sopannya, selalu melakukan korupsi sehingga mencontohkan sikap yang tidak baik terhadap masyarakat dan yang paling ditakutkan para penerus bangsa akan meniru sikap seperti ini. Pastinya bencana masa depan tentang ter[uruknya bangsa ini akan bisa terbaca saat ini apabila sikap seperti ini terus dilakukan dan nantinya akan menjadi budaya dalam masyarakat.
Mulai saat inilah kita sadar akan pentingnya membawa Negara ini menjadi maju dan melakukan perubahan. MErubah sikap para pemuda sebagai penerus bangsa supaya dapat memimpin bangsa ini dengan benar tidak ada lagi korupsi yang terjadi karena mereka sadar bahwa korupsi itu salah dan sangat merugikan bangsa ini. Lebih mengamalkan pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dalam masyrakat sejak dini, sehingga dewasanya terbentuklah karakter pemuda yang benar.
Tidak hanya karakter pemuda yang mandiri kalau hanya memiliki sikap yang benar, tetapi harus juga mempunyai mental yang kuat untuk mejaga konsistensi terhadap sikap tersebut. Mental percaya diri, berorientasi pada tugas dan hasil, kepemimpinan,Pengambilan resiko dan suka tantangan, kreatif dan inovatif, Berorieantasi pada masa depan, bertanggung jawab.
Seorang pemuda yang memiliki mental percaya diri tentunya akan memebentuk pemuda yang berkeyakinan tinggi dan optimis dalam melakukan suatu hal yang benar. Berorientasi pada tugas dan hasil Percaya diri. Wirausahawan memiliki mental berkeyakinan tinggi, tidak tergantungpada orang lain, individualitas dan optimis. Berorientasi pada tugas dan hasil. pemuda bermental untuk berprestasi, tekun dan tabah, tekad bekerja keras, mempunyai dorongan kuat, energik, dan inisiatif. Mental dalam pengmabilan resiko dan suka tantangan.akan membentuk watak pemuda yang berani mampu mengambil resiko yang wajar dan berani mengahadapi tantangan yang ada dengan tenang dan tidak gegabah. Kepemimpinan merupakan mental yang harus dimiliki oleh pemuda dengan berprilaku sebagai pemimpin, bergaul dengan orang lain, menanggapi saran dan kritik. Pemuda harus bermental selalu kreatif dan inovatif dalam menemukan hal-hal yang baru dan bermanfaat untuk orang lain. Berorientasi ke masa depan, pemuda harus berpandangan kedepan, perspektif dalam membangun bangsa Indonesia ini.
Bersinerginya antara sikap dan mental yang benar akan membentuk karakter-karakter oemuda yang cerdas, mandiri, berani. Tentunya pemuda akan membawa Negara ini dalam perubahan yang kecil, contoh yang sanagt kecil apabila pemuda mandiri, cerdas, dan berani di era krisis ini dengan banyaknya pengangguran yang diisi oelh pemuda. Tentuny pemuda akan melihat situasi dan kondisi yang krisis ini dalam membangun bangsa Indonesia ini. Hal ini dilakukan dengan menggalakan Usaha kecil mengengah karena pemuda mempunyai ide yang kreatif dan inovatif dalam melalkkan usaha mandiri dengan pengelolaan yang cerdas tentunya akan sangat mendorong kemajuan perekonomian. Apalgi saat ini UKM sangat diharapakan untuk membangun perekonomian negeri ini sehingga akan membawa negeri ini dalam perubahan untuk lebih maju.
Karena pemuda memiliki pemikiran yang luar biasa dalam mebangun bangsa ini bukan hal nya hanya dengan menjadi PNS atau karyawan di perusahaan. Pemuda yang mandiri, cerdas, dan berani inilah yang akan membawa perubahan dalam Indonesia. Apabila semua sikpa dan mental sudah bersinergi dan akan membentuk karakter pemuda yang mandiri, cerdas, dan berani maka tatanan poltik, ekonomi, sosian dan budaya akan berubah menjadi lebih baik dan membawa Negara Indonesia menjadi maju adil dan makmur yang mana sudah tercermin didalam ideology bangsa kita.

Gubernur Fisip

Masih Cinta

♫kamu, tak tahu rasanya hatiku..
Saat berhadapan kamu..♫
Segera setelah nada dering pesan di Hp-ku bebunyi, aku bergegas menekan tombol ‘baca’ untuk membuka pesan.
Semakin ku menyayangimu
Semakin ku harus melepasmu
Dari hidupku..
Tak ingin lukai hatimu
Lebih dari ini, kita tak mungkin
t’rus bersama...
Sebuah SMS balasan yang bagiku cukup menyakitkan. Betapa tidak, saat aku bertanya mengapa kau meninggalkanku. Sebuah pesan itu yang aku dapat. Sungguh hancur hatiku sesaat setelah ku baca pesan tersebut.
Singkatnya, aku mengenal dia saat aku mengikuti ulangan tengah semester. Saat itu, dia lah teman sebangkuku. Namanya Ridho, dia adalah kakak kelasku. Aku kelas 2 SMA, sedangkan dia kelas 3 SMA. Dia begitu memberikanku arti tentang seorang kakak. Karena setelah kejadian menyakitkan yang menimpaku 2 tahun silam, aku hanya menginginkan seseorang menjadi kakakku. Bagiku, kakak tak akan meninggalkanku, seperti yang akan dilakukan oleh sang pacar.
Hari demi hari aku bersamanya, semakin aku mulai bisa terlepas dari bebanku selama ini. Dia mengajariku, kala aku tak mengerti dengan soal yang aku hadapi.
“ Bisa gak? Kok diem aja? “ tanyanya.
“ Bisa, dikit.. hehe “ jawabku.
“ Gimana, udah selesai? Keburu waktunya abis lho.. “
“ Iya, bentar lagi kok. Ajarin yang ini ya..“ pintaku, sembari menunjukkan soal yang tak ku mengerti.
Dia begitu menampakkan sesosok kakak yang benar-benar aku idamkan. Terlebih, teman-teman yang berada sekelas denganku mengetahui kedekatan kami saat itu.
“ Kak, minta nomernya dong? “ pintaku, suatu ketika saat ulangan hendak berakhir.
“ Iya, boleh. “
Setelah ulangan selesai, aku pun tetap bisa menjumpainya. Entah itu di kelasnya, kantin, mushola, dan sebagainya di ruang lingkup sekolah. Setiap aku berjumpa dengannya, jantungku selalu berdetak tak menentu. Aku selalu menunggu saat-saat untuk bertemu dengannya. Meski aku hanya dapat melihat kendaraan roda duanya. Namun, suatu ketika temanku berkata bahwa Kak Ridho telah memiliki kekasih. Hatiku cukup hancur kala itu. Aku pun berusaha menguatkan hatiku sendiri meski terasa begitu berat.
“ Vit, ternyata Kak Ridho tu dah punya cewek tau.. dia anak Ipa 5. “ tutur Wulan.
“ Eh, besok kita mau jalan-jalan santai lho.. udah, nggak usah kamu pikir, kata-kata si Wulan.” ujar salah satu sahabatku yang lain.
Aku dan ketiga sahabatku telah bersahabat sejak kelas 1 SMA. Kami selalu bersama-sama meski hanya untuk berkeliling di sekolahan. Terlebih kami sangat kompak bila hendak membolos dan melakukan kegiatan tak jelas tujuannya. Sayangnya, keesokan harinya aku tak dapat mengikuti kegiatan jalan santai tersebut, di karenakan suatu hal.
“ Vit, kamu kemarin di tanyaiin Kak Ridho tu.. “ serbu Wulan, saat aku memasuki kelas.
“ Iya, dia belum punya pacar kok ternyata. Tu anak Ipa 5 Cuma temennya, walaupun dulu Kak Ridho pernah suka sama dia. “ tambah Dinda.
“ Tapi, masalahnya. Kamu nanti bakal di hukum. “ Sari menambahkan lagi.
“ Iya, iya. “ jawabku singkat.
Aku pun segera menuju ruang guru untuk menjalani hukuman membersihkan kaca kantor guru, kepala sekolah, dan TU selama seminggu. Tapi, aku senang menjalaninya, karna setiap pagi aku dapat melihat Kak Ridho saat dia hendak masuk kelas.
*****
Sore itu, tiba-tiba Hp-ku berbunyi. Aku pun segera membaca pesan yang ada.
From : Kak Ridho
Vit, kamu mau nggak jadi pacarku?
Segera jantungku berdetak begitu keras dan aku pun begitu bahagia setelah membaca pesan dari Kak Ridho. Aku pun segera menjawab pesannya dan aku mengiyakan pertanyaannya tersebut. Meski awalnya aku hanya ingin dia sebagai kakakku, namun mungkin beginilah jalannya. Dia pun mengatakan menyukai gadis berkaca mata sepertiku.
Pagi harinya, saat di sekolah, aku segera bercerita kepada sahabat-sahabatku tentang apa yang baru saja aku alami.
“ Eh, aku baru jadian ma Kak Ridho lho..” ujarku bahagia.
“ Beneran? “
“ Iya. “
*****
Namun ternyata kisah cintaku itu tak seindah yang aku kira. Karena setiap waktu istirahat, bukan aku yang dia temui melainkan sahabatku sendiri, Sari. Bahkan sering kali aku melihatnya dengan kedua mataku sendiri. Hal itu sangat menyakitkan bagiku. Aku pun tak pernah mau bila dia ingin bertemu denganku. Karena aku sudah sangat sakit hati dengan kelakuannya. Memang baginya itu merupakan hal yang biasa. Namun, tidak bagiku.
“ Vit, aku tadi ketemu Kak Ridho dan dia nraktir aku lho.. “ ujar Sari dengan nada bahagia.
“ Iya, bagus deh. “ jawabku, dengan memberikan senyuman sinis dan hati yang teriris-iris.
“ Besok, ikut aku ya? Kak Ridho pingin ketemu ma kamu. Dia tu malu, kalo nyamperin kamu ke kelas. “ tambahnya lagi.
“ Buat apa? Nggak! “ jawabku.
Jujur, aku masih sangat sakit hati dengan apa yang selalu aku lihat antara sahabatku dan pacarku.
“ Din, gue sakit hati banget ni...” curhatku kepada Dinda.
“ Kenapa Vita sayang? “
“ Itu si Sari ma Kak Ridho ketemuan terus.. Sebenarnya yang pacarnya itu aku apa Sari si? “ kesalku.
“ Sabar Vita, mungkin mereka ada urusan. “ jawab Dinda menenangkanku.
“ Argh.. Urusan..Urusan... Bete! “ aku pun segera meninggalkan Dinda dengan hati terluka.
Aku tak mengerti apa maksud Kak Ridho mengutarakan perasaannya kepadaku, tapi yang selalu dia temui malah sahabatku, bukan aku. Hal itu sangat menggangguku dan membuatku tak tenang. Aku pun menanyakan hal itu melalui SMS, karena itulah satu-satunya media yang bisa aku andalkan.
*****
Seminggu sudah aku berpacaran dengan Kak Ridho, namun aku tak pernah bertemu layaknya orang yang sedang berpacaran, malah dia melakukan itu dengan sahabatku sendiri. Dan saat terakhir aku SMS-an dengannya, dia memilih untuk mengakhiri hubungan ini. Betapa lengkap kehancuran hatiku. Dan saat aku tak sengaja berpapasan dengannya, rasanya air mataku menetes di dalam hati dan bagiku, dia tak pernah merasakan apa yang aku rasakan.
Waktu pun berlalu, aku kembali lagi ke ruang dimana kami di pertemukan. Sayangnya, dengan perasaan yang berbeda. Dulu, aku sangat bahagia dia mengajariku, namun saat ini aku tak ingin hal itu terjadi kembali. Aku selalu nampak murung dan berusaha menjauh darinya.
“ Dek, senyum dong? Sariawan ya? Kok nggak mau ngomong.. “
“ Hm, iya. “ jawabku sinis.
Kak Ridho selalu berusaha untuk membuatku tersenyum, namun itu sangat tak berarti lagi bagiku. Dia selalu mencobanya dengan memberiku gambar yang tersenyum, memberiku permen dang mengajakku berbicara. Namun itu sungguh-sungguh tak berarti.
Suatu ketika, kala aku mencoba melupakannya. Datanglah sebuah berita yang sangat mengejutkanku, hingga membuatku terbaring lemah tak berdaya.
“ Kamu dah tau belum Vit? “ ujar Dinda dengan hati-hati.
“ Apa? “
“ Kak Ridho sering datang ke rumah Sari dan semalam dia nembak si Sari.. “
“ Hm, baru tau dari kamu kok...Ya sudahlah.. “ jawabku datar.
Dan kala itu dunia begitu terasa kejam bagiku, dengan tiba-tiba menikam dan melumpuhkanku hingga aku tak berdaya. Namun, aku tetap tersenyum di dalam tangisku.
Karya : Vaesar Moet