Sabtu, 26 November 2011

Curhatan Anak Negri

Teringat saat aku msh kecil.. Aku ingin belajar.. aku ingin meraih impian ku sekolah yang tinggi,,
namun yang terjadi padaku dan berjuta teman ku adalah sebaliknya,,
pendidikan adalah barang yang sangat mahal buat ku dan juga temanku,,
sekolah yang rusak ,,tak pernah diperbaiki,,
pak guru pernah bilang.. “anak anak yang sabar ya?? tak ada dana untuk memperbaikinya…”
Aku tak bisa menyalahkan mereka,, mereka pun korban dari sebuah kebijakan yang tidak pernah melihat pada rakyat kecil,,
banyak dari anak anak yang masih sekolah,, mereka sudah mengenal narkoba,, bahkan menggunakannya.. tawuran, pornografi, porno aksi, pacaran, hingga pergaulan bebas bahkan berujung pada aborsi..
Hemm,, sesak rasanya jika melihat kemiskinan negri ini,, kemiskinan yang tak hanya merenggut keluargaku, tetapi juga jutaan saudara ku lainnya..
Jangankan untuk sekolah,, untuk makan sehari hari saja banyak yang mengais sampah..
Semua rakyat tau untuk siapa sesungguhnya keadilan dinegri ini?? Hukum hanya berlaku untuk rakyat kecil saja,, karna yang berbicara adalah uang, uang, dan uang..
Marah,,sedih,,campur aduk perasaan dalam hati,, teringat mbok minah yang mengambil 3 biji kakau harus disidang,,,,sedangkan para koruptor bebas melenggang…
Waktu trus berjalan..namun tak ada perubahan yang lebih baik, justru sebaliknya semakin carut marut..
Negri ini kaya,,, tak ada yang meragukan kelimpahan sumber daya alam,,
Heh,, begitu suburnya hingga kata orang.. “tongkat ditancapkan jadi tanaman”…
namun kemanakah semua itu??? Seharusnya kekayaan bumi ini bisa dirasakan oleh semuanya..
namun justru sebaliknya,, gunung emas ada dinegri ini,. tambang minyak melimpah,.batu bara bertebaran..s
emua alloh berikan untuk negri,, untaian zamrut khatulistiwa ini..
mereka mengatakan..” kami adalah pemimpin!! kami adaalah penguasa!! kami adalah pengayom rakyat!!”…
tetapi kebijakan yang mereka putuskan, justru kebijakan yang memihak kepentingan asing dan semuanya Nampak didepan mata tanpa rasa malu sedikitpun..
tak bisa dipungkiri kalau negri ini ternyata dijajajh oleh pemimpinnya sendiri,,
dijajah bukan dengan menggunakan senjata,, bom,,tank,, atau pesawat tempur…
namun dengan kebijakan, dengan undang undang yang mereka buat…
minyak mereka serahkan pada asing,, gunung emas diangkut keluar negri,, hutan dan jutaan tambang pun tak pernah berimbas pada kesejahteraan rakyat negri ini,,
sekali lagi hanya untuk diri sendiri dan kepentingan asing…namun diam bukanlah jawaban,,
karna perubahan adalah sebuak keniscayaan…
wahai saudaraku,,kepada siapa lagi kita akan berharap??jika bukan pada pertolongan allah…
dengan apalagi kita akan menuntaskan keterpurukan ini???jika bukan dengan syariah aturan dari yang maha benar…
dan siapa lagi yang akan kita jadikan teladan jika bukan rasulullah..sosok yang tak pernah lelah dalam mengemban risalah,, mewujudkan kehidupan yang sejahtera dibawah naungan khilafah,,,

Jumat, 25 November 2011

SEPAK BOLA


Sulit dipungkiri bahwasanya sepak bola adalah olahraga yang populer akhir-akhir ini. Berkaitan dengan sepak bola, yang terlintas dipikiran kita adalah pemain yang mempunyai talenta skill dan dianugerahi wajah yang rupawan.

Dilihat dari persepakbolaan yang ada di indonesia, Beberapa waktu lalu kita sempat diributkan oleh hal-hal buruk yang menimpa PSSI, bahkan ada anggapan bahwa PSSI juga tidak rentan dari kasus korupsi.

Memang benar bahwasanya dalam dunia politik setiap orang memiliki anggapan yang berbeda bahkan masalah yang berkepanjangan sesama politisi. Akan tetapi ketika dihadapkan pada sebuah olahraga sepak bola kita semuanya bisa bersatu. hal ini dibuktikan ketika ajang seagames ke-26 digelar, tidak dipungkiri, banyak masyarakat yang tidak terlalu mengikuti perkembangan dunia olahraga yang ada di indonesia bahkan di asia tenggara. Tetapi melalui sepakbola indonesia inilah kita dapat bersatu menjunjung Indonesia.

Rasa nasionalisme memang sudah kita miliki, tetapi kita sering salah dalam menempatkannya. Kekalahan dalam suatu permainan bukanlah akhir dari segalanya, tetapi justru ini adalah awal dari sebuah perjalanan yang masih panjang. Jadi, keep supporting persepakbolaan indonesia karena yakin bahwa indonesia punya banyak talenta anak muda yang mampu diperhitungkan di tingkat dunia. Tak ada yg bisa disalahkan, karena kita yakin yang maha kuasa punya rencana yang indah diluar sana. Kita harus mampu men-support dalam keadaan kalah ataupun menang.

“ jika kalian tidak mampu mendukung kami ketika kalah, jangan pernah bersorak jika kami menang – ferdinand sinaga- ”

Next time will be better.

ayu

Aku Bukan Aktivis Kacangan


*Sebuah nasehat dari seniorku*
Ketika mendengar kata aktivis, yang terbayang pertama kali adalah mahasiswa pemberani yang bermental baja. Mahasiswa yang tidak takut untuk membela kebenaran, dan selalu aktif di hampir setiap kegiatan kampus. Siapa yang tidak mengenal dia, jika sudah menyandang sebuah nama aktivis. Setiap hari, bahkan setiap waktu ia sibuk mondar-mandir, bahkan lebih terlihat sibuk di banding dengan pegawai kampus.

Namun, sangat di sayang kan. Seorang aktivis terkadang mempunyai cap yang jelek. Dari jarang masuk ruang kuliah, dapat nilai yang pas-pasan, hingga tamat kuliah di akhir waktu yang telah di tentukan. Itulah aktivis “kacangan”. Terlihat dari luar terasa enak dan menggiurkan. Akan menyihir orang lain hingga terpukau karena kulitnya tadi. Padahal, isi dalam nya sendiri busuk, hingga tidak bisa di nikmati.

Artinya, hati-hati ketika sudah menyandang sebuah nama aktivis. Berbagai citra akan di berikan. Dan itu memang konsekuensi dan tanggung jawab atas sebuah pilihan yang sudah di tempuh.
Yang menjadi pertanyaan, maukah kamu ketika orang mengatakan bahwa kamu adalah Aktivis Kacangan????

Mungkin semua orang akan serentak menjawab Tidak ketika di tanyai hal itu. Namun, tidak semua orang dapat memaknainya dengan bijak. Beberapa orang akan mencoba melakukan pendekatan-pendekatan dan optimalisasi hingga cap yang sangat tidak enak di sandang oleh seorang mahasiswa ia genggam.

Ia aktif dalam urusan organisasi. Ia aktif dalam hampir seluruh kegiatan kampus. Organisasi yang di masukinya tidak cukup satu. Waktu 24 jam terasa kurang oleh nya. Hingga mengambil jam di hari berikutnya untuk menyelesaikan agenda yang telah disusun. Dan sangking sibuknya, ia lalai melaksanakan tugas-tugas yang telah menjadi kewajibannya.
Apakah saya termasuk kedalam salah satunya?
Mungkin saja Iya…!!!!

Jika ia belum siap menjadi aktivis, maka siap-siap ia akan dkatakan sebagai aktivis kacangan. Karena seorang aktivis yang sebenarnya adalah bisa mengoptimalisasikan sesuatu yang telah ia perhitungkan. Ketika ia memilih untuk kuliah, maka ia akan optimal di dalam kuliahnya. Ketika kuliah di imbangi dengan organisai yang ia pilih, maka ia juga harus optimal disana. Dan semuanya harus seimbang. Jadi tidak ada kata sesuatu harus di korbankan demi sesuatu yang lain.

Sangat rugi sekali, ketika kuliah harus di korbankan demi kegiatan lain yang kita anggap juga penting. Memang hidup adalah sebuah pilihan. Namun terkadang manusia sering kali mempersempit makna sebuah kata. Mereka merasionalisasikan apa yang telah mereka perbuat demi menyenangkan diri pribadi. Ketika di telaah kembali, antara dua yang mereka anggap adalah pilihan, ternyata bukanlah sebuah pilihan yang harus di pilih.
Tidak ada yang harus di pilih. Yang ada, hanyalah bagaimana cara kita memanajemen dengan sebaik-baiknya hingga sebuah pilihan benar-benar tidak harus terjadi.

Banyak di antara kita yang mengkambing hitamkan kegiatan-kegiatan yang padahal kita sendiri yang menghambatnya. Hingga ketika nilai kuliah kita jatuh, itu karena organisasi, karena kepentingan lain di luar kuliah. Apakah benar? Ya.. itu dia tadi, aktivis Kacangan.!

Seharusnya seorang aktivis harus cerdas mengkondisikan segala situasi. Termasuk apa yang ada di dalam dirinya. Bayangkan saja, betapa indah dunia tersa, ketika kita menjadi seseorang yang berhasil di usia muda. Berhasil di bidang akademik. Lulus menyandang predikat Kumlout dengan pujian. Kemudian menjadi ketua umum di sebuah organisasi. Banyak pengalaman sana sini. Dan penghargaan terbesar adalah membanggakan dan membahagiakan orang tua. Itulah aktivis yang sebenarnya.

Sekarang, mari kita semua berkaca. Merenung dan melihat siapa kita. Pantaskah sekarang saya meyebut diri yang berdiri di hadapan saya adalah seorang aktivis? Pantaskah sekarang saya mengatakan sosok yanga ada di depan saya adalah seorang pemimpin sejati? Dan pantaskah sosok yang berdiri di depan saya bisa memberikan contoh yang baik untuk diri sendiri dan orang lain.

Dan Sekarang ayo berteriak sekencang-kencangnya, bahwa SAYA BUKAN AKTIVIS KACANGAN!!!!
*Untuk semua yang meresa bahwa dirinya adalah aktivis*

Kamis, 24 November 2011

TEORI-TEORI KOMUNIKASI

TEORI-TEORI KOMUNIKASI

Teori Model Lasswell

Teori Model Lasswell - Salah satu teoritikus komunikasi massa yang pertama dan paling terkenal adalah Harold Lasswell, dalam artikel klasiknya tahun 1948 mengemukakan model komunikasi yang sederhana dan sering dikutif banyak orang yakni: Siapa (Who), berbicara apa (Says what), dalam saluran yang mana (in which channel), kepada siapa (to whom) dan pengaruh seperti apa (what that effect) (Littlejhon, 1996).

Teori Komunikasi dua tahap dan pengaruh antar pribadi


Teori Komunikasi dua tahap dan pengaruh antar pribadi - Teori ini berawal dari hasil penelitian Paul Lazarsfeld dkk mengenai efek media massa dalam kampanye pemilihan umum tahun 1940. Studi ini dilakukan dengan asumsi bahwa proses stimulus bekerja dalam menghasilkan efek media massa. Namun hasil penelitian menunjukan sebaliknya. Efek media massa ternyata rendah dan asumsi stimulus respon tidak cukup menggambarkan realitas audience media massa dalam penyebaran arus informasi dan menentukan pendapat umum.

Teori Informasi atau Matematis


Teori Informasi atau Matematis - Salah satu teori komunikasi klasik yang sangat mempengaruhi teori-teori komunikasi selanjutnya adalah teori informasi atau teori matematis. Teori ini merupakan bentuk penjabaran dari karya Claude Shannon dan Warren Weaver (1949, Weaver. 1949 b), Mathematical Theory of Communication.
Teori ini melihat komunikasi sebagai fenomena mekanistis, matematis, dan informatif: komunikasi sebagai transmisi pesan dan bagaimana transmitter menggunakan saluran dan media komunikasi. Ini merupakan salah satu contoh gamblang dari mazhab proses yang mana melihat kode sebagai sarana untuk mengonstruksi pesan dan menerjemahkannya (encoding dan decoding). Titik perhatiannya terletak pada akurasi dan efisiensi proses. Proses yang dimaksud adalah komunikasi seorang pribadi yang bagaimana ia mempengaruhi tingkah laku atau state of mind pribadi yang lain. Jika efek yang ditimbulkan tidak sesuai dengan apa yang diharapkan, maka mazhab ini cenderung berbicara tentang kegagalan komunikasi. Ia melihat ke tahap-tahap dalam komunikasi tersebut untuk mengetahui di mana letak kegagalannya. Selain itu, mazhab proses juga cenderung mempergunakan ilmu-ilmu sosial, terutama psikologi dan sosiologi, dan cenderung memusatkan dirinya pada tindakan komunikasi.
Karya Shannon dan Weaver ini kemudian banyak berkembang setelah Perang Dunia II di Bell Telephone Laboratories di Amerika Serikat mengingat Shannon sendiri adalah insiyiur di sana yang berkepentingan atas penyampaian pesan yang cermat melalui telepon. Kemudian Weaver mengembangkan konsep Shannon ini untuk diterapkan pada semua bentuk komunikasi. Titik kajian utamanya adalah bagaimana menentukan cara di mana saluran (channel) komunikasi digunakan secara sangat efisien. Menurut mereka, saluran utama dalam komunikasi yang dimaksud adalah kabel telepon dan gelombang radio.
Latar belakang keahlian teknik dan matematik Shannon dan Weaver ini tampak dalam penekanan mereka. Misalnya, dalam suatu sistem telepon, faktor yang terpenting dalam keberhasilan komunikasi adalah bukan pada pesan atau makna yang disampaikan-seperti pada mazhab semiotika, tetapi lebih pada berapa jumlah sinyal yang diterima dam proses transmisi.

Penjelasan Teori Informasi Secara Epistemologi, Ontologi, dan Aksiologi

Teori informasi ini menitikberatkan titik perhatiannya pada sejumlah sinyal yang lewat melalui saluran atau media dalam proses komunikasi. Ini sangat berguna pada pengaplikasian sistem elektrik dewasa ini yang mendesain transmitter, receiver, dan code untuk memudahkan efisiensi informasi.

Teori Pengharapan Nilai (The Expectacy-Value Theory)


Teori Pengharapan Nilai (The Expectacy-Value Theory) - Phillip Palmgreen berusaha mengatasi kurangnya unsur kelekatan yang ada di dalam teori uses and gratification dengan menciptakan suatu teori yang disebutnya sebagai expectance-value theory (teori pengharapan nilai).
Dalam kerangka pemikiran teori ini, kepuasan yang Anda cari dari media ditentukan oleh sikap Anda terhadap media --kepercayaan Anda tentang apa yang suatu medium dapat berikan kepada Anda dan evaluasi Anda tentang bahan tersebut. Sebagai contoh, jika Anda percaya bahwa situated comedy (sitcoms), seperti Bajaj Bajuri menyediakan hiburan dan Anda senang dihibur, Anda akan mencari kepuasan terhadap kebutuhan hiburan Anda dengan menyaksikan sitcoms. Jika, pada sisi lain, Anda percaya bahwa sitcoms menyediakan suatu pandangan hidup yang tak realistis dan Anda tidak menyukai hal seperti ini Anda akan menghindari untuk melihatnya.

Teori Ketergantungan (Dependency Theory)


Teori Ketergantungan (Dependency Theory) - Teori ketergantungan terhadap media mula-mula diutarakan oleh Sandra Ball-Rokeach dan Melvin Defleur. Seperti teori uses and gratifications, pendekatan ini juga menolak asumsi kausal dari awal hipotesis penguatan. Untuk mengatasi kelemahan ini, pengarang ini mengambil suatu pendekatan sistem yang lebih jauh. Di dalam model mereka mereka mengusulkan suatu relasi yang bersifat integral antara pendengar, media. dan sistem sosial yang lebih besar.
Sejalan dengan apa yang dikatakan oleh teori uses and gratifications, teori ini memprediksikan bahwa khalayak tergantung kepada informasi yang berasal dari media massa dalam rangka memenuhi kebutuhan khalayak bersangkutan serta mencapai tujuan tertentu dari proses konsumsi media massa. Namun perlu digarisbawahi bahwa khalayak tidak memiliki ketergantungan yang sama terhadap semua media.
Sumber ketergantungan yang kedua adalah kondisi sosial. Model ini menunjukkan sistem media dan institusi sosial itu saling berhubungan dengan khalayak dalam menciptakan kebutuhan dan minat. Pada gilirannya hal ini akan mempengaruhi khalayak untuk memilih berbagai media, sehingga bukan sumber media massa yang menciptakan ketergantungan, melainkan kondisi sosial.
Untuk mengukur efek yang ditimbulkan media massa terhadap khalayak, ada beberapa metode yang dapat digunakan, yaitu riset eksperimen, survey dan riset etnografi.


Riset Eksperimen
Riset eksperimen (experimental research) merupakan pengujian terhadap efek media dibawah kondisi yang dikontrol secara hati-hati. Walaupun penelitian yang menggunakan riset eksperimen tidak mewakili angka statistik secara keseluruhan, namun setidaknya hal ini bisa diantisipasi dengan membagi obyek penelitian ke dalam dua tipe yang berada dalam kondisi yang berbeda.
Riset eksperimen yang paling berpengaruh dilakukan oleh Albert Bandura dan rekan-rekannya di Stanford University pada tahun 1965. Mereka meneliti efek kekerasan yang ditimbulkan oleh tayangan sebuah film pendek terhadap anak-anak. Mereka membagi anak-anak tersebut ke dalam tiga kelompok dan menyediakan boneka Bobo Doll, sebuah boneka yang terbuat dari plastik, di setiap ruangan. Kelompok pertama melihat tayangan yang berisi adegan kekerasan berulang-ulang, kelompok kedua hanya melihat sebentar dan kelompok ketiga tidak melihat sama sekali.
Ternyata setelah menonton, kelompok pertama cenderung lebih agresif dengan melakukan tindakan vandalisme terhadap boneka Bobo Doll dibandingkan dengan kelompok kedua dan ketiga. Hal ini membuktikan bahwa media massa memiliki peran membentuk karakter khalayaknya.
Kelemahan metode ini adalah berkaitan dengan generalisasi dari hasil penelitian, karena sampel yang diteliti sangat sedikit, sehingga sering muncul pertanyaan mengenai tingkat kemampuannya untuk diterapkan dalam kehidupan nyata (generalizability). Kelemahan ini kemudian sering diusahan untuk diminimalisir dengan pembuatan kondisi yang dibuat serupa mungkin dengan keadaan di dunia nyata atau yang biasa dikenal sebagai ecological validity Straubhaar dan Larose, 1997 :415).

Survey
Metode survey sangat populer dewasa ini, terutama kemanfaatannya untuk dimanfaatkan sebagai metode dasar dalam polling mengenai opini publik. Metode survey lebih memiliki kemampuan dalam generalisasi terhadap hasil riset daripada riset eksperimen karena sampelnya yang lebih representatif dari populasi yang lebih besar. Selain itu, survey dapat mengungkap lebih banyak faktor daripada manipulasi eksperimen, seperti larangan untuk menonton tayangan kekerasan seksual di televisi dan faktor agama. Hal ini akan diperjelas dengan contoh berikut.

Riset Ethnografi
Riset etnografi (ethnografic research) mencoba melihat efek media secara lebih alamiah dalam waktu dan tempat tertentu. Metode ini berasal dari antropologi yang melihat media massa dan khalayak secara menyeluruh (holistic), sehingga tentu saja relatif membutuhkan waktu yang lama dalam aplikasi penelitian.


Teori Agenda Setting

Teori Agenda Setting - Agenda-setting diperkenalkan oleh McCombs dan DL Shaw (1972). Asumsi teori ini adalah bahwa jika media memberi tekanan pada suatu peristiwa, maka media itu akan mempengaruhi khalayak untuk menganggapnya penting. Jadi apa yang dianggap penting media, maka penting juga bagi masyarakat. Dalam hal ini media diasumsikan memiliki efek yang sangat kuat, terutama karena asumsi ini berkaitan dengan proses belajar bukan dengan perubahan sikap dan pendapat.

Teori Dependensi Efek Komunikasi Massa

Teori Dependensi Efek Komunikasi Massa - Teori ini dikembangkan oleh Sandra Ball-Rokeachdan Melvin L. DeFluer (1976), yang memfokuskan pada kondisi struktural suatu masyarakat yang mengatur kecenderungan terjadinya suatu efek media massa. Teori ini berangkat dari sifat masyarakat modern, diamana media massa diangap sebagai sistem informasi yang memiliki peran penting dalam proses memelihara, perubahan, dan konflik pada tataran masyarakat,kelompok, dan individu dalam aktivitas sosial. Secara ringkas kajian terhadap efek tersebut dapat dirumuskan dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Kognitif, menciptakan atau menghilangkan ambiguitas, pembentukan sikap, agenda-setting, perluasan sistem keyakinan masyarakat, penegasan/ penjelasan nilai-nilai.

2. Afektif, menciptakan ketakutan atau kecemasan, dan meningkatkan atau menurunkan dukungan moral.
3. Behavioral, mengaktifkan atau menggerakkan atau meredakan, pembentukan isu tertentu atau penyelesaiannya, menjangkau atau menyediakan strategi untuk suatu aktivitas serta menyebabkan perilaku dermawan.


Teori Uses and Gratifications (Kegunaan dan Kepuasan)


Teori Uses and Gratifications (Kegunaan dan Kepuasan)
- Teori ini pertama kali diperkenalkan oleh Herbert Blumer dan Elihu Katz (1974). Teori ini mengatakan bahwa pengguna media memainkan peran aktif untuk memilih dan menggunakan media tersebut. Dengan kata lain, pengguna media adalah pihak yang aktif dalam proses komunikasi. Pengguna media berusaha mencari sumber media yang paling baik di dalam usaha memenhi kebutuhannya. Artinya pengguna media mempunyai pilihan alternatif untuk memuaskan kebutuhannya.

Elemen dasar yang mendasari pendekatan teori ini (Karl dalam Bungin, 2007): (1) Kebutuhan dasar tertentu, dalam interaksinya dengan (2) berbagai kombinasi antara intra dan ekstra individu, dan juga dengan (3) struktur masyarakat, termasuk struktur media, menghasilkan (4) berbagai percampuran personal individu, dan (5) persepsi mengenai solusi bagi persoalan tersebut, yang menghasilkan (6) berbagai motif untuk mencari pemenuhan atau penyelesaian persoalan, yang menghasikan (7) perbedaan pola konsumsi media dan ( perbedaan pola perilaku lainnya, yang menyebabkan (9) perbedaan pola konsumsi, yang dapat memengaruhi (10) kombinasi karakteristik intra dan ekstra individu, sekaligus akan memengaruhi pula (11) struktur media dan berbagai struktur politik, kultural, dan ekonomi dalam masyarakat.


Teori The Spiral of Silence


Teori The Spiral of Silence - Teori the spiral of silence (spiral keheningan) dikemukakan oleh Elizabeth Noelle-Neuman (1976), berkaitan dengan pertanyaan bagaimana terbentuknya pendapat umum. Teori ini menjelaskan bahwa terbentuknya pendapat umum ditentukan oleh suatu proses saling mempengaruhi antara komunikasi massa, komunikasi antar pribadi, dan persepsi individu tentang pendapatnya dalam hubungannya dengan pendapat orang-orang lain dalam masyarakat.


Teori Konstruksi sosial media massa

Teori Konstruksi sosial media massa - Gagasan awal dari teori ini adalah untuk mengoreki teori konstruksi sosial atas realitas yang dibangun oleh Peter L Berrger dan Thomas Luckmann (1966, The social construction of reality. A Treatise in the sociology of knowledge. Tafsir sosial atas kenyataan: sebuah risalah tentang sosisologi pengetahuan). Mereka menulis tentang konstruksi sosial atas realitas sosial dibangun secara simultan melalui tiga proses, yaitu eksternalisasi, objektivasi, dan internalisasi. Proses simultan ini terjadi antara individu satu dengan lainnya di dalam masyrakat. Bangunan realitas yang tercipta karena proses sosial tersebut adalah objektif, subjektif, dan simbolis atau intersubjektif.

Teori Difusi Inovasi

Teori Difusi Inovasi - Teori difusi yang paling terkemuka dikemukakan oleh Everett Rogers dan para koleganya. Rogers menyajikan deksripsi yang menarik mengenai mengenai penyebaran dengan proses perubahan sosial, di mana terdiri dari penemuan, difusi (atau komunikasi), dan konsekwensi-konsekwensi. Perubahan seperti di atas dapat terjadi secara internal dari dalam kelompok atau secara eksternal melalui kontak dengan agen-agen perubahan dari dunia luar. Kontak mungkin terjadi secara spontan atau dari ketidaksengajaan, atau hasil dari rencana bagian dari agen-agen luar dalam waktu yang bervariasi, bisa pendek, namun seringkali memakan waktu lama.
Dalam difusi inovasi ini, satu ide mungkin memerlukan waktu bertahun-tahun untuk dapat tersebar. Rogers menyatakan bahwa pada realisasinya, satu tujuan dari penelitian difusi adalah untuk menemukan sarana guna memperpendek keterlambatan ini. Setelah terselenggara, suatu inovasi akan mempunyai konsekuensi konsekuensi – mungkin mereka berfungsi atau tidak, langsung atau tidak langsung, nyata atau laten (Rogers dalam Littlejohn, 1996 : 336).


Teori Kultivasi

Teori Kultivasi - Program penelitian teoritis lain yang berhubungan dengan hasil sosiokultural komunikasi massa dilakukan George Garbner dan teman-temannya. Peneliti ini percaya bahwa karena televisi adalah pengalaman bersama dari semua orang, dan mempunyai pengaruh memberikan jalan bersama dalam memandang dunia. Televisi adalah bagian yang menyatu dengan kehidupan sehari-hari kita. Dramanya, iklannya, beritanya, dan acara lain membawa dunia yang relatif koheren dari kesan umum dan mengirimkan pesan ke setiap rumah. Televisi mengolah dari awal kelahiran predisposisi yang sama dan pilihan yang biasa diperoleh dari sumber primer lainnya. Hambatan sejarah yang turun temurun yaitu melek huruf dan mobilitas teratasi dengan keberadaan televisi. Televisi telah menjadi sumber umum utama dari sosialisasi dan informasi sehari-hari (kebanyakan dalam bentuk hiburan) dari populasi heterogen yang lainnya. Pola berulang dari pesan-pesan dan kesan yang diproduksi massal dari televisi membentuk arus utama dari lingkungan simbolis umum.

Garbner menamakan proses ini sebagai cultivation (kultivasi), karena televisi dipercaya dapat berperan sebagai agen penghomogen dalam kebudayaan. Teori kultivasi sangat menonjol dalam kajian mengenai dampak media televisi terhadap khalayak. Bagi Gerbner, dibandingkan media massa yang lain, televisi telah mendapatkan tempat yang sedemikian signifikan dalam kehidupan sehari-hari sehingga mendominasi “lingkungan simbolik” kita, dengan cara menggantikan pesannya tentang realitas bagi pengalaman pribadi dan sarana mengetahui dunia lainnya (McQuail, 1996 : 254)

Politik

Politik


Senang berkenalan denganmu ...
Maaf, mengganggu waktumu sejenak. Aku tahu kau begitu disibukkan dengan aktivitasmu. Sangat susah ditemui.
Aku harap kau ada waktu untuk membaca suratku ini.
Ini tentang kau dan aku. Tidak ada orang ketiga.
Setidaknya itu yang bisa kujanjikan sampai saat ini.
Aku juga tidak melibatkan “money” dalam pembicaraan ini. Kondisinya lagi tidak sehat. Terakhir kita bertemu di ATM dekat rumah.
Aku tidak tahu harus mulai darimana. Yang jelas saat menulis surat ini, kepalaku lagi sakit bukan kepalang, hanya gara-gara 3 hari berturut-turut selama 2 jam/harinya, aku mempelajari dirimu. MUAK !!! Perutku mual. Aku ingat sebelum kelas berakhir tadi, aku sempat menahan muntahku. Ini nyata. Aku tidak membiasakan diriku untuk membual.
Aku tidak tahu kapan persisnya aku mulai tidak tertarik denganmu. Aku pengagum Soe Hok-Gie, lelaki muda yang puisi-puisinya sering jadi pengantar tidurku. “Politik itu lumpur yang paling menjijikkan.Jangan pernah terjun kedalamnya,kecuali jika sudah benar-benar terpeleset,” kira-kira begitu pernyataannya Soe Hok-Gie dalam buku Catatan Seorang Demonstran. Pernyataan itu begitu mempengaruhi pikiranku. Membuat aku menutup diri dari dirimu. “Kalau belum sanggup membunuh ayah atau ibumu. Maka jauhilah politik,” itu kata dosenku.
Sayangnya, aku sudah masuk ke dalamnya...

Jangan sombong. Atau menjadi sok MISTERIUS. Sekarang sudah semakin banyak orang yang memburumu. Miris dan kau harus terima. Aku pernah mewawancari seorang calon guru yang aktif di BEM tempat aku kuliah. Kira-kira begini bentuk percakapannya,
“Bukankah kakak kuliah di jurusan FKIP Matematika? Calon guru. Mengapa membiarkan IPK rendah hanya karena sibuk berdemonstrasi ?”
Sambil tersenyum dia menjawab,
“Ya.. kalau enggak bisa jadi guru kan punya alternatif lain. Anggota DPR.”
Cihhh ...
Menjijikkan ...
Kita tidak berbicara tentang “guyonan” disini. Karena situasinya pada saat itu sedang tidak dalam keadaan santai, tetapi serius.

Kau harus tahu, aku sudah terlalu lama tidak mempedulikanmu. Padahal hampir setiap hari kau ada di dekatku. Ini seperti dua orang yang bersahabat tetapi saling menusukkan jarum dari belakang.
Ada adik tingkatku yang stress karena ulahmu. Dia memutuskan untuk kuliah di Fakultas Ilmu Sosialnya saja. Politik nya dihapuskan saja. Hahaha ... aku bilang padanya untuk berhenti berbicara tentang revolusi. Sekarang tunjukkan saja berapa banyak uang yang ada di kantongmu.

Salam kenal
Aku tertarik padamu untuk saat ini.
Tak peduli seberapa kejamnya dirimu.

Ada 3 pilihan peminatan di jurusanku.
Kau masuk ke dalam 2 pilihan yang sempat aku ragukan...
Dan aku memilih peminatan jurnalistik. Masih saja bertemu denganmu.
Aku memang tidak bisa lari darimu.
Mungkin kita berjodoh
Semoga saja ...

Terima kasih ...

Selasa, 22 November 2011

COMMA Anniversary

Menyambut ulang tahun Commucation Cinema Community ke 5, Comma mengadakan Lomba lip sing dan Film Pendek dengan ketentuan lomba:

Lomba LIP SING

Peserta adalah Mahasiswa dan Pelajar
Durasi 1 lagu (lagu bebas)
Pemeran video lip sing tidak terbatas
Video diserahkan dalam bentuk CD dengan format bebas
Video boleh diserahkan sebanyak mungkin
Video dikemas se-kreatif mungkin

Lomba Film Pendek

Peserta adalah Mahasiswa dan Pelajar
Tema Film bebas
Durasi film 5 menit hingga 15 menit
Film dikumpul dalam bentuk DVD dengan format MPEG/AVI dan sinopsis
Film adalah hasil karya sendiri, dan belum pernah diikutkan dalam lomba sebelumnya
Melampirkan Biodata peserta
Biaya pendaftaran Rp 50.000,-

Pendaftaran setiap item Rp. 10.000,- di GKB II Universitas Bengkulu pada tanggal 20 November 2011 - 14 Desember 2011, dan pengumuman pemenang pada tanggal 17 Desember 2011

Jumat, 18 November 2011

Komunitas Jarum Lebah

BENGKULU- Sebuah komunitas menulis mahasiswa UNIB yang bernama Komunitas Jarum Lebah yang didirikan oleh Purwanto. Komunitas ini sudah disiapkan pada Bulan September, yang bertujuan untuk membina, mengembangankan potensi tensi menulis mahasiswa. Untuk awal ini sudah 8 anggota yang siap untuk dibina menjadi penulis yang baik. Komunitas ini bersekretariat di Humas Universitas Bengkulu, yang bekerja sama untuk mengelolah warta unib.

Komunitas ini tidak membatasi untuk siapa saja atau dari jurusan apa saja yang mau bergambung yang penting memiliki komitmen dan kredibilitas yang tinggi. Kata Purwanto selaku pendiri “saya hanya memfasiltasi bagi mahasiswa yang mau belajar dan gemar menulis”. Saya berharap . komunitas ini tak hilang timbul tapi terus aktif dan memberikan baca-bacaan yang menarik.Namun bukan itu saja tapi harapannya supaya komunitas ini juga menjadi sebuah tempat untuk belajar.

Komunitas ini bukan untuk mengelolah warta unib tapi juga akan membuat tabloid universitas,dan juga membuat website yang memberikan informasi sekitar kampus . Anda dapat berpartisipasi di website www.unib.ac .id.
(albeth_red)

Kamis, 17 November 2011

Rapat Konsolidasi RAB 2012


Pertemuan khusus yang di hadiri oleh seluruh ketua Jurusan, DPM, Ketua Hima, KPU Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Bengkulu berlangsung di ruang rapat dekanat FISIP pada hari rabu, 16 November 2011.
Pertemuan yang berlangsung selama kurang lebih 2 jam, membahas mengenai anggaran kegiatan untuk tahun 2012. Undangan yang diberikan secara langsung oleh Pembantu Dekan 3 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Thamrin Bangsu, M.KM dimaksudkan untuk memberikan transparansi pendanaan mengenai kegiatan mahasiswa untuk tahun 2012. “sampai saat ini, kami belum mendapakan Laporan Pertanggungjawaban dari setiap kegiatan di masing-masing jurusan”, ucapnya saat rapat berlangsung.
Lebih kurang 20 orang yang menghadiri Rapat Konsolidasi tersebut. Dan hasil nya anggaran untuk kegiatan Mahasiswa, di kembalikan kepada pihak Fakultas untuk mengelolanya.
Selain membahas anggaran dana kegiatan Mahasiswa tahun 2012, rapat tersebut diakhiri dengan sosialisasi KPU mengenai Pemira DPM dan BEM fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.
Pada sosialisasi tersebut, Pihak KPU yang diwakili oleh Alfha Surya, menyatakan bahwa masing-masing HIMA sebaiknya sudah mempersiapkan calon-calon untuk menduduki sebagai ketua DPM maupun ketua BEM untuk masa kepengurusan selanjutnya.

nur

“Mahasiswa Peserta Lomba Debate butuh Perhatian pihak Kampus.”

November (16/11) kabar gembira datang dari BEM Universitas Negeri Padang (UNP), yang mengadakan kegiatan “Lomba Debate Pendidikan Perguruan Tinggi Se-Sumatera 2011” yang akan dilaksanakan pada tanggal 25 November hingga 27 November tahun ini. Kegiatan ini ditujukan untuk Pihak Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Besar Mahasiswa Universitas Bengkulu (BEM KBM Unib) untuk kemudian mengirimkan delegasinya pada lomba tersebut.

Kegiatan yang bertanjuk pendidikan ini mengusung tema “Pendidikan Berkater sebagai Pilar Kebangkitan Bangsa”. Dengan konsen perlombaan membehas mengenai aspek-aspek pendidikan berkarakter yang memang akhir-akhir ini menjadi pembicaraan hangat dikalangan masyarakat, khususnya para pendidik.

Sejauh ini persiapan kegiatan ini sudah mencapai 80%. Dengan team delegasi yang terdiri dari mahasiswa Fakultas ISIP yaitu Votie Wisatawan (kom), Siami Maysaroh (kom) dan satu mahasiswa dari Fakultas KIP yaitu Rassela Malinda (B.Ing). Dengan persiapan lain yang telah dilakukan yaitu, diskusi-diskusi pematangan materi bersama dosen-dosen dan pihak lain yang terkait dengan tema kegiatan tersebut. Namun sayangnya, dari pihak kampus sepertinya belum memberikan respon terhadap kegiatan tersebut.

Kegiatan positif seperti ini memang mengharapkan perhatian lebih dari pihak Universitas Bengkulu. Semangat team debate yang ingin menharumkan nama Universitas ditingkat Regional melalui kegiatan seperti ini memang disayangkan sekali jika harus tersendat oleh masalah dana. Dari narasumber yang kami temui rabu lalu yaitu rasella selaku anggota team tersebut menyatakan bahwa “kita sudah melakukan usaha maksimal dan jika kita masih tersedat di dana, ya kemungkinan terburuknya kita tidak jadi berangkat”
“untuk sejauh ini dari teman-teman team lomba debate informasi yang kita dapat belum memberikan titik terang memang. Dari pihak kampus belum memberikan real khususnya dibidang dana seperti itu. Padahal seharusnya kegiatan positif seperti ini mendapatkan perhatian lebih lah dari pihak kampus” ungkap Porwanto selaku pembimbing team debate tersebut

Ditemui di rektorat ela panggilan akrabnya, menyatakan “saya kecewa, kesal karena bokrasi yang berbelit-belit padahal kami mengusung nama Universitas. Kami sudah keliling-keliling Universitas sampai ngesot, tapi respon Pembatu Rektor Bidang Kemahasiswaan (PD III) cuek sekali tadi ya, setelah saya temui tadi tidak ada respon dukungan dari beliau. Hingga kami minta kepribadinya dan kami tinggalkan satu proposal untuk merogoh kocek pribadinya. Malahan respon positif diberikan dari pihak FISIP. Meski masih dengan tuntutan birokrasi yang meribetkan mereka masih memberikan sumbangan dana serta bantuan lainnya kepada kami. Dan kalau dari Fakultas Fkip sendiri juga sama saja tidak ada respon sama sekali. Ya kemungkinan terburuk kalau memang tidak ada yang mencukupi nantinya mungkin kita batalkan kegiatan ini” Papar ela ketika saya jumpai seusai menemui pihak kemahasiswaan Universitas.

“Informasi yang saya dapat tadi dari mereka memang mengecewakan tadi, bahkwa seharusnya pihak universitas memberikan dukungan terhadap kegiatan positif seperti ini. Dari sini dapat terlihat bahwa perhatian pihak rektorat tidak menjawab kebutuhan mahasiswa saat ini, dan menjadi pertanyaan sekarang kemana dana yang dialokasikan pihak Universitas untuk mahasiswa.” Ungkap Porwanto pembimbing team debate saat saya temui di tempat lain.

Rabu, 16 November 2011

“Sinetron” Politik di Negeri Tercinta

Begitu kaya dan kreatif nya negeri ini. Berbagai tontonan di pamerkan pada setiap episode yang menyedot berjuta pasang mata. Dan pada akhirnya episode demi episode di tayangkan hampir setiap hari.

Ya.. itu lah ‘indah’nya negeri ini. Politik para petinggi pun juga seperti layaknaya sebuah sinetron. Sinetron kejar tayang, dan harus sesuai dengan script yang telah di tulis. Seperti layaknya sebuah sinetron juga, yang telah tayang selama ratusan episode dan hampir puluhan sesi.

Ada perbedaan dan banyak kesamaan dari sinetron yang dimainkan oleh pejabat negeri, dengan yang di perankan oleh artis-artis kondang Indonesia.

Perbedaannya adalah pemeran tokoh di sinetron, adalah artis yang sudah di kenal banyak masyarakat sebagai orang-orang yang pandai berakting. Mereka harus berakting setiap saat demi mendapatkan uang untuk hidup. Dan uang mereka pun terus berputar untuk membeli berbagai macam pernak-pernik yang mendukung pekerjaan. Sedangkan pejabat kita, dikenal oleh masyarakt sebagai wakil rakyat, yang siap menanggung dan menyampaikan aspirasi rakyat demi kepentingan banyak orang. Mereka di kenal sebagai intelektual yang mengerti akan hukum, namun yang paling sering melanggar hukum.
Persamaan antara pemeran tokoh artis dalam sinetron dengan pejabat adalah, mereka sama-sama menipu masyarakat. Mencoba berbagai upaya untuk menarik massa agar percaya dengan apa yang mereka katakan dan mereka lakukan. berusaha mengajak masyarakat masuk kedalam konflik yang sedang di tayangkan.

Berbagai macam kasus adalah judul-judul sinetron nya. Lihat, satu kasus yang terjadi di negeri ini, harus menghabiskan waktu yang lama, dan biaya yang tidak sedikit. Dari kasus Bank Century. Awalnya begitu menarik perhatian. Namun karena semakin suram, akibatnya tenggelam, tanpa menemukan siapa si ‘penjahat’ yang sebenarnya. Adagi kasus Antasari, yang mendapat peran Antagonis, dengan Korban Nasarudin dan pahlawannya adalah pihak kepolisian yang berhasil menuntaskan kasus tersebut. Namun, ternyata masyarakat yang berperan sebagai penonton harus menunggu dengan sabar dulu, karena sebenarnya, sinetron ini masih belum selesai. Mesih menunggu ‘penulis naskah’ untuk menyelesaikan hingga episode terakhir, dan akhirnya kasus ini di nyatakatan ‘Bersambung’, hingga testimoni Antasari di olah dan di selidiki kembali.
Berbeda lagi dengan kasus Gayus Tambunan.yang bercerita tentang orang biasa yang tiba-tiba bisa menjadi ‘orang kaya mendadak’ dengan uang teriliunan rupiah di kantong. Padahal hanya berpangkat PNS biasa. Masyarakat di buat kagum oleh tokoh ini. Ia terkadang berperan ‘antagonis’ yang telah mencuri uang rakyat, namun juga berperan sebagai tokoh ‘pahlawan’ yang membantu mengungkap kasus yang sebenarnya.

Namun ternyata, tetap saja, akhir nya tidak jelas. Ternyata ‘sutradara’ di panggung politik ini, memang sennag sekali membuat masyarakat menjadi penasaran. Kasus Gayus berhenti sejenak, hingga akhirnya ‘sutradara’ negeri ini, membuat cerita baru yang tidak kalah menarik. Cerita “Perjalanan Nazarudin”
Nazarudin berperan sebagai tokoh utama. Pak SBY dan “dedengkotnya” berperan sebagai tokoh antagonis yang menawan serta di katakan ‘ingin mencelakai’ anak istri Nazarudin , dan pahlawannya, jelas masih di sembunyikan.

Masyarakat masih terus menunggu dan menunggu bagaimana ending dari episode-episode yang di mainkan pada sinetron yang satu ini. Ataukah, masih akan sama dengan sinetron-sinetron sebelumnya, yang awal episode nya sungguh menggelegar, namun, ending yang sengaja di samarkan, atau mungkin tidak di temukan penyelesaiannya oleh sang penulis naskah dan sutradara.

Begitu hebat nya negeri ini. Lengkap dengan berbagai tokoh dan peran yang terus bermain pada panggung Dramaturgis. Masyarakat lagi-lagi hanya akan menjadi penonton yang seolah-oleh mematung, namun bersuara. Mereka terus berteriak dengan ketidak adilan negeri ini. Namun mereka tidak mampu berbuat apa-apa karena terus terbelenggu oleh pasungan kebodohan pendidikan dan moral Bangsa ini.

Yang masih menjadi tanda Tanya besar masyarakat yang tetap setia sebagai penonton, adalah, siapa sebenarnya sutradara serta penulis dari berbagai sinetron di negeri ini? Apa cukup oleh satu orang, atau bahkan lebih dari itu? hm… yang jelas, ini sinyal berbahaya untuk para “artis” di dunia hiburan. Sinetron-sinetron yang di tayangkan, bisa-bisa tidak akan laku lagi. Karena ternyata, pejabat kita lebih pandai berakting ketimbang kalian.

Selasa, 15 November 2011

Peserta Rekrut Badan Penyiaran Tak Sesuai Target

Badan penyiaran merupakan salah satu badan yang dimiliki HIMIKOM sebagai wadah seluruh mahasiswa ilmu komunikasi untuk menyalurkan minat dan bakat mereka di bidang penyiaran khusunya di bagian broadcast dan perfilman. Tahun ini dengan harapan untuk memajukan penyiaran ke yang lebih baik lagi pengurus badan penyiaran membuka perekrutan bagi mahasiswa ilmu komunikasi 2011 untuk bergabung dalam anggota broadcast dan perfilman.

“walau hanya sedikit, aku harap inilah orang-orang yang akan memajukan radio kita nantinya!” begitulah seruan motifasi dari Naga Tondihasibuan selaku pengisi materi dalam kegiatan perekrutan broadcast yang di laksanakan sabtu 15 oktober 2011 lalu. Walau kegiatan yang di adakan di Gedung Kuliah Bersama (GKB) 2 Unib ini hanya di hadiri 10 orang peserta tetapi tidak ada kendala berarti yang di hadapi oleh pelaksana acara, terbukti dengan hadirnya hampir seluruh pengurus broadcast lama, alumni, dan beberapa pengurus HIMIKOM untuk mengikuti dan juga memberikan semangat pada peserta calon anggota baru broadcast.

10 memang angka yang tergolong kecil untuk 100 lebih mahasiswa yang terdaftar di ilmu komunikasi Unib angkatan 2011, dan ini juga membuktikan bahwa tidak tercapainya target peserta yang diharapkan akan ada sebanyak 30 orang, dikarenakan kurangnya sosialisasi yang hanya berjalan 3 hari sebelum acara.

Peristiwa serupa juga terjadi dalam perekrutan COMMA Community (Communication Cinema Community) yang dilaksanakan minggu 23 oktober 2011 lalu. Dalam acara ini pelaksana acara juga tidak menemukan kendala yang besar, hanya saja jumlah peserta yang datang lagi-lagi tidak mencapai target. Yang diharapkan hadir ada 25 orang peserta tetapi kenyataannya hanya di hadiri 15 peserta. Walau begitu kegiatan yang di isi oleh Dedi Apriza, Eko Febrianjaya dan Eko Novrianto sebagai pemateri ini berjalan sesuai apa yang di rencanakan. Dengan system tanya jawab peserta kepada pemateri membuat suasana lebih hidup dan tidak membosankan hingga akhir acara.
10 dan 15 orang peserta perekrutan anggota badan penyiaran ini semuanya lansung bergabung di anggota baru. Tetapi setelah di sosialisasikan kembali fakta lain ditemukan bahwa peminat badan penyiaran bertambah, dengan adanya kejadian tersebut pengurus broadcast dan COMMA baik yang lama maupun yang baru bergabung sepakat untuk diadakannya rekrut part two. Dan didapatlah bagian broadcast bertambah menjadi 25 orang dan anggota COMMA menjadi 16 orang. Dengan harapan bertambahnya anggota badan penyiaran ini maka semua keluarga badan penyiaran bisa lebih solid lagi, dan dapat memajukan broadcast maupun perfileman ke arah yang lebih baik.

Senin, 14 November 2011

Impian Peri manja kini tertatih

aku boleh mempertanyakannya bukan???
karena aku benar-benar terkejut sekarang!!

entah apa yang membuatku terseret dalam lembah ini..
terseret karena entah kini tertatih kembali dalam pencariannya..
aku yang dulu tak hirau akan dunia panas kekuasaan..
kini harus rela terendam dalam panasnya rebusan menggelak polemik kuasa..

bukan mengeluh atau protes dengan jalan yang kujalani saat ini..
namun wajar kan bila ku pertanyakan ini??
aku yang sama sekali tak pernah kena percik kekuasaan mengerikan semasa sekolahku..
aku yang tak pernah terkena tetesan kewenangan menjijikan oleh keluargaku..
aku yang tak pernah! sama sekali tak pernah berada dalam lingkungan kepentingan kaum pengusa semasa remaja ku..
lalu kini menetas dalam telur polemik kekuasaan jubah kaum priyayi, dalam jalanku beranjak menjadi sempurna..

entah rencana indah apa yang Kau persembahkan untuk ku Malik!!
yang pasti kini ku bertanya pada perjuangan sains 12 tahun lalu..
yang besar pada rangkak matematis dan ragam biologisme..
berpadu dalam racik kimia dan eksperimen gila seorang siswa...
tercela dalam kepastian eksak!!
tak ada polemik sosial mengusik..
statis selalu pada pijakan ku yang begitu bulat!!

namun kini..
lihatlah aku!! pandang sosok egois yang tak pernah ingin mengalah pada teori2 tak teruji..
tatap aku yang dulu tak pernah mengalah walau hanya nol koma sekali pun...
aku yang selalu tertawa atas kemenangan puji para penatap mata..
kini harus berada dalam lingkaran yang sama sekali tak pernah kubayangkan..
sekup dalam yang menarikku pada aktivitas isuuee dan konflik sosial..

aku ami!!
yang tak pernah hirau akan dunia polemik memusingkan..
yang bahkan untuk meliriknya pun ku enggan!!
kini berada didalamnya..

yah!!
benar jika kini ku terbelalak pada posisi sakral sang pecinta angkasa ini..
benar jika ku sedikit tertatih pada pijakan masalah yang begitu kompleks ini..
aku kembali dilahirkan menjadi bayi tanpa tau apapun!!
bayi polos atau bodoh pun aku tak tau!!
yang pastii kini aku bingung dan menatap sayu bayang ku dicermin masa lalu..

ini bukan impian ku!!
ini bukan cita-cita masa kecil ku dulu..

dan ini bukanlah lukisan peri kecil yang ingin menjadi bidadari putih dalam istana berpalang biru..
bukanlah teriakan hebat sang penyelamat dalam kursi berbalut senyum..


lalu kenapa ini Kau jadikan tempat pencuci atas impian besar gadis pengharap mimpi..
salahkan bila kini ku bertanya pada Mu,,
mau Kau bawa kemana impian gadis manja ini??
sanggupkah peri kecil ini berada dalam istana putih lain yang berisi palang keemasan itu??



amy

aku takut dan malu!!

aku kembali merasakannya..
entah kenapa persaan ini kembali bertamu padaku..
senang saat melihat lambaian wajah berbalut keteduhan itu..
riuh debaran entah apa ini, saat langkah itu datang mendekat..
namun,
merasa malu melihat senyuman yang tak seharusnya kulihat..
kenapa begitu sulit ini..
(atau mungkin hanya perasaan ku saja yang menganggap ini sulit)
kadang terasa tertarik saat buih2 manis itu datang memanggilku..
salah tingkah jadinya..
tak jelas kemana melabuhkan rasa yang entah boleh atau tidak untuk kurasakan ini..
aku takhluk dengan pesona mu yang begitu mengaduk hati..
lalu disini aku takut hati ini menjadi dosa pada pesona itu..
aku kembali malu merasakan ini..
malu ketika pandangan hangat itu kau beri untuk ku..
malu karena hati ini tak ingin keruh karena mu..
dan malu untuk menatap senyuman dengan senyuman..
kni ku kembali tkhluk..
bukan pada keindahan yang ada padamu..
namun pada keindahan yang Dia titipkan padamu..
kini ku kembali takhluk..
bukan, dan bukan pada senyuman yang kau suguhkan padaku..
tapi pada Sang penyejuk hati yang mengizinkan perasaan ini ada padaku..
kini aku kembali tkhluk..
dan lagi2 bukan karena pesona dari untaian kata yang persembahkan padaku..
aku takhluk pada iman yang selalu Dia berikan padaku, saat ku merasa seperti ini..
berdosakah aku yang kembali merasakan ini??
bersalahkah aku yang tak mampu menolak tamu yang menguji iman ini..
aku ingin dia menjadi tamu yang Kau izinkan untukku..
(bukan untuk saat ini....)

Membangun Indonesia dalam Pemuda : Internalisasi Nilai-Nilai Konstruktif dalam Membentuk Pemuda yang Mandiri


Dewasa ini kita hanya bisa tertegun melihat betapa besarnya pengaruh ideologi dalam menentukan sikap dan pemahaman bangsa. Kapitalisasi hampir mendarah daging di setiap nadi kehidupan politik, sosial, ekonomi bahkan pendidikan dan budaya. Sulit rasanya mempercayai hidup tak lagi mengenal kata “toleransi”, “tepo seliro”, dan “gotong royong”. Sehari-hari hanya berupaya mencari kesejahteraan pribadi, entah apa yang terjadi di luar sana. Begitulah sinopsis kehidupan yang saat ini renyah dipotret oleh media. Sehingga tanpa disadari hal tersebut mempengaruhi optimisitas, motivasi bekerja dan hedonisme.
Anda bisa muak rasanya bila melihat perilaku busuk para koruptor yang dibalut oleh atribut kekuasaan setiap hari menghiasi layar kaca dan sejumlah media cetak lainnya. Belum lagi ditambah kabar burung akan adanya kelaparan disana-sini, bencana alam, krisis energi dll. Fenomena-fenomena ini ternyata tak cukup menyentuh hati para orang tua kita yang sangat minoritas berjiwa negarawan. Andai saja Bapak dan Ibu selaku pemegang otoritas tahu apa yang sangat dibutuhkan oleh anak-anak yang sedang dibesarkannya sekarang. Keinginan terbesar seorang anak adalah kepercayaan, kesempatan dan dukungan penuh hingga benar-benar dirasa mampu melanjutkan tongkat estafet kepemimpinan.

Refleksi Peran Pemuda

Seorang anak atau generasi muda memiliki potensi besar untuk membawa perubahan bagi bangsa dan negaranya. Jika dahulu pemuda dikenang sebagai pelopor dan pejuang kemerdekaan NKRI secara utuh, hendaknya sejarah telah mendukung kuatnya peranan para pemuda. Pemuda disini adalah warga Negara Indonesia yang berumur antara 12-30 tahun.
Kondisi fisik maupun psikis yang ditinjau dari gairah berfikir, ketahanan kerja, dan imajinasi yang meledak-ledak menjadi karakter pemuda sebagai individu yang sedang bertumbuh. Itulah mengapa sistem pendidikan yang konvensional cenderung bersifat koersif, dogmatis dan eksklusif. Karena fase perkembangan di usia muda ini sangat peka terhadap stimulan-stimulan yang mereka terima. Segala sesuatu adalah hal baru yang ditemuinya dan sangat mudah menyerap dalam memorinya.
Dari kenyataan sejarah dan sistem pendidikan yang demikian kaku tersebut, kita dapat membandingkan bagaimana keadaan telah memotivasi mental para pemuda di zaman kolonialisme dahulu untuk berjuang sekuat tenaga hingga titik darah penghabisan. Keterbelakangan, kelaparan dan rasa cinta atas tanah air yang tidak ingin direbut oleh orang lain.
Jika dibandingkan dengan sekarang, memang masih ada pemuda Indonesia yang dengan suka cita mengharumkan negaranya dalam laga nasional maupun internasional demi membela harkat dan martabat bangsa. Namun berapa besarkah pemuda yang tergerak hatinya untuk berfikir melakukan sesuatu yang berarti agar bisa diberikan kepada Negara? Masih banyak di luar sana pemuda malas yang hanya berpangku tangan sembari mencaci maki pemerintah dengan motif keadilan, kesejateraan dan sebagainya. Hal ini tentunya perlu disadari baik sebagai orang tua, dan seorang anak.

Membangun Karakter Mandiri
Kemandirian diperoleh dari sikap pembiasaan yang mengakar dalam diri individu sehingga mempengaruhi tindakannya. Untuk membangun bangsa Indonesia yang mandiri, mambangun bangsa untuk bisa lebih maju bukanlah mudah seperti membalikan telapak tangan. Perlu kerja keras dan kerja cerdas dari masyarakatnya, pemuda merupakan ujung tombak dalam pembangunan bangsa Indonesia ini untuk lebih maju dan terdepan.
Karakter-karakter pemuda yang mandiri yang diiringi oleh sikap dan mental yang benar supaya semua dapat bersinergi dengan baik dalam membangun bangsa ini. Sikap seorang pemuda yang menghormati orang tua, menghargai sesama yang lain, taat pada aturan, taat beribadah, suka menolong, dan sopan santun. Terkadang sikap sekecil ini sudah kita lupakan dalam bangsa Indonesia ini, padahal sikap inimlah yang akan menunjukan bagaimana sikap yang dimiliki oleh bangsa Indonesia dalam membangun bangsa Indonesia. Sikap ini sudah di ajarkan sejak dini mulai dari sekolah dasar yang sering kita dengar dengan nama Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKN) yang sekarang berubah menjadi PEndidikan Kewarganegaraan), dalam pelajaran itu kita diajarkan memebentuk sikap yang benar di kalangan masyarakat bahkan dunia, apalagi bangsa kita trekenal dengan adap yang sopan santun.
Lihatlah negeara ini sekarang dengan para pemimpin yang tidak mempunyai sikap dan moral yang yang benar dalam memimpin bangsa ini, sehingga jadilah bangsa yang selalu terbelakang. Sikap para pejabat yang tidak ada sopannya, selalu melakukan korupsi sehingga mencontohkan sikap yang tidak baik terhadap masyarakat dan yang paling ditakutkan para penerus bangsa akan meniru sikap seperti ini. Pastinya bencana masa depan tentang ter[uruknya bangsa ini akan bisa terbaca saat ini apabila sikap seperti ini terus dilakukan dan nantinya akan menjadi budaya dalam masyarakat.
Mulai saat inilah kita sadar akan pentingnya membawa Negara ini menjadi maju dan melakukan perubahan. MErubah sikap para pemuda sebagai penerus bangsa supaya dapat memimpin bangsa ini dengan benar tidak ada lagi korupsi yang terjadi karena mereka sadar bahwa korupsi itu salah dan sangat merugikan bangsa ini. Lebih mengamalkan pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dalam masyrakat sejak dini, sehingga dewasanya terbentuklah karakter pemuda yang benar.
Tidak hanya karakter pemuda yang mandiri kalau hanya memiliki sikap yang benar, tetapi harus juga mempunyai mental yang kuat untuk mejaga konsistensi terhadap sikap tersebut. Mental percaya diri, berorientasi pada tugas dan hasil, kepemimpinan,Pengambilan resiko dan suka tantangan, kreatif dan inovatif, Berorieantasi pada masa depan, bertanggung jawab.
Seorang pemuda yang memiliki mental percaya diri tentunya akan memebentuk pemuda yang berkeyakinan tinggi dan optimis dalam melakukan suatu hal yang benar. Berorientasi pada tugas dan hasil Percaya diri. Wirausahawan memiliki mental berkeyakinan tinggi, tidak tergantungpada orang lain, individualitas dan optimis. Berorientasi pada tugas dan hasil. pemuda bermental untuk berprestasi, tekun dan tabah, tekad bekerja keras, mempunyai dorongan kuat, energik, dan inisiatif. Mental dalam pengmabilan resiko dan suka tantangan.akan membentuk watak pemuda yang berani mampu mengambil resiko yang wajar dan berani mengahadapi tantangan yang ada dengan tenang dan tidak gegabah. Kepemimpinan merupakan mental yang harus dimiliki oleh pemuda dengan berprilaku sebagai pemimpin, bergaul dengan orang lain, menanggapi saran dan kritik. Pemuda harus bermental selalu kreatif dan inovatif dalam menemukan hal-hal yang baru dan bermanfaat untuk orang lain. Berorientasi ke masa depan, pemuda harus berpandangan kedepan, perspektif dalam membangun bangsa Indonesia ini.
Bersinerginya antara sikap dan mental yang benar akan membentuk karakter-karakter oemuda yang cerdas, mandiri, berani. Tentunya pemuda akan membawa Negara ini dalam perubahan yang kecil, contoh yang sanagt kecil apabila pemuda mandiri, cerdas, dan berani di era krisis ini dengan banyaknya pengangguran yang diisi oelh pemuda. Tentuny pemuda akan melihat situasi dan kondisi yang krisis ini dalam membangun bangsa Indonesia ini. Hal ini dilakukan dengan menggalakan Usaha kecil mengengah karena pemuda mempunyai ide yang kreatif dan inovatif dalam melalkkan usaha mandiri dengan pengelolaan yang cerdas tentunya akan sangat mendorong kemajuan perekonomian. Apalgi saat ini UKM sangat diharapakan untuk membangun perekonomian negeri ini sehingga akan membawa negeri ini dalam perubahan untuk lebih maju.
Karena pemuda memiliki pemikiran yang luar biasa dalam mebangun bangsa ini bukan hal nya hanya dengan menjadi PNS atau karyawan di perusahaan. Pemuda yang mandiri, cerdas, dan berani inilah yang akan membawa perubahan dalam Indonesia. Apabila semua sikpa dan mental sudah bersinergi dan akan membentuk karakter pemuda yang mandiri, cerdas, dan berani maka tatanan poltik, ekonomi, sosian dan budaya akan berubah menjadi lebih baik dan membawa Negara Indonesia menjadi maju adil dan makmur yang mana sudah tercermin didalam ideology bangsa kita.

Gubernur Fisip

Masih Cinta

♫kamu, tak tahu rasanya hatiku..
Saat berhadapan kamu..♫
Segera setelah nada dering pesan di Hp-ku bebunyi, aku bergegas menekan tombol ‘baca’ untuk membuka pesan.
Semakin ku menyayangimu
Semakin ku harus melepasmu
Dari hidupku..
Tak ingin lukai hatimu
Lebih dari ini, kita tak mungkin
t’rus bersama...
Sebuah SMS balasan yang bagiku cukup menyakitkan. Betapa tidak, saat aku bertanya mengapa kau meninggalkanku. Sebuah pesan itu yang aku dapat. Sungguh hancur hatiku sesaat setelah ku baca pesan tersebut.
Singkatnya, aku mengenal dia saat aku mengikuti ulangan tengah semester. Saat itu, dia lah teman sebangkuku. Namanya Ridho, dia adalah kakak kelasku. Aku kelas 2 SMA, sedangkan dia kelas 3 SMA. Dia begitu memberikanku arti tentang seorang kakak. Karena setelah kejadian menyakitkan yang menimpaku 2 tahun silam, aku hanya menginginkan seseorang menjadi kakakku. Bagiku, kakak tak akan meninggalkanku, seperti yang akan dilakukan oleh sang pacar.
Hari demi hari aku bersamanya, semakin aku mulai bisa terlepas dari bebanku selama ini. Dia mengajariku, kala aku tak mengerti dengan soal yang aku hadapi.
“ Bisa gak? Kok diem aja? “ tanyanya.
“ Bisa, dikit.. hehe “ jawabku.
“ Gimana, udah selesai? Keburu waktunya abis lho.. “
“ Iya, bentar lagi kok. Ajarin yang ini ya..“ pintaku, sembari menunjukkan soal yang tak ku mengerti.
Dia begitu menampakkan sesosok kakak yang benar-benar aku idamkan. Terlebih, teman-teman yang berada sekelas denganku mengetahui kedekatan kami saat itu.
“ Kak, minta nomernya dong? “ pintaku, suatu ketika saat ulangan hendak berakhir.
“ Iya, boleh. “
Setelah ulangan selesai, aku pun tetap bisa menjumpainya. Entah itu di kelasnya, kantin, mushola, dan sebagainya di ruang lingkup sekolah. Setiap aku berjumpa dengannya, jantungku selalu berdetak tak menentu. Aku selalu menunggu saat-saat untuk bertemu dengannya. Meski aku hanya dapat melihat kendaraan roda duanya. Namun, suatu ketika temanku berkata bahwa Kak Ridho telah memiliki kekasih. Hatiku cukup hancur kala itu. Aku pun berusaha menguatkan hatiku sendiri meski terasa begitu berat.
“ Vit, ternyata Kak Ridho tu dah punya cewek tau.. dia anak Ipa 5. “ tutur Wulan.
“ Eh, besok kita mau jalan-jalan santai lho.. udah, nggak usah kamu pikir, kata-kata si Wulan.” ujar salah satu sahabatku yang lain.
Aku dan ketiga sahabatku telah bersahabat sejak kelas 1 SMA. Kami selalu bersama-sama meski hanya untuk berkeliling di sekolahan. Terlebih kami sangat kompak bila hendak membolos dan melakukan kegiatan tak jelas tujuannya. Sayangnya, keesokan harinya aku tak dapat mengikuti kegiatan jalan santai tersebut, di karenakan suatu hal.
“ Vit, kamu kemarin di tanyaiin Kak Ridho tu.. “ serbu Wulan, saat aku memasuki kelas.
“ Iya, dia belum punya pacar kok ternyata. Tu anak Ipa 5 Cuma temennya, walaupun dulu Kak Ridho pernah suka sama dia. “ tambah Dinda.
“ Tapi, masalahnya. Kamu nanti bakal di hukum. “ Sari menambahkan lagi.
“ Iya, iya. “ jawabku singkat.
Aku pun segera menuju ruang guru untuk menjalani hukuman membersihkan kaca kantor guru, kepala sekolah, dan TU selama seminggu. Tapi, aku senang menjalaninya, karna setiap pagi aku dapat melihat Kak Ridho saat dia hendak masuk kelas.
*****
Sore itu, tiba-tiba Hp-ku berbunyi. Aku pun segera membaca pesan yang ada.
From : Kak Ridho
Vit, kamu mau nggak jadi pacarku?
Segera jantungku berdetak begitu keras dan aku pun begitu bahagia setelah membaca pesan dari Kak Ridho. Aku pun segera menjawab pesannya dan aku mengiyakan pertanyaannya tersebut. Meski awalnya aku hanya ingin dia sebagai kakakku, namun mungkin beginilah jalannya. Dia pun mengatakan menyukai gadis berkaca mata sepertiku.
Pagi harinya, saat di sekolah, aku segera bercerita kepada sahabat-sahabatku tentang apa yang baru saja aku alami.
“ Eh, aku baru jadian ma Kak Ridho lho..” ujarku bahagia.
“ Beneran? “
“ Iya. “
*****
Namun ternyata kisah cintaku itu tak seindah yang aku kira. Karena setiap waktu istirahat, bukan aku yang dia temui melainkan sahabatku sendiri, Sari. Bahkan sering kali aku melihatnya dengan kedua mataku sendiri. Hal itu sangat menyakitkan bagiku. Aku pun tak pernah mau bila dia ingin bertemu denganku. Karena aku sudah sangat sakit hati dengan kelakuannya. Memang baginya itu merupakan hal yang biasa. Namun, tidak bagiku.
“ Vit, aku tadi ketemu Kak Ridho dan dia nraktir aku lho.. “ ujar Sari dengan nada bahagia.
“ Iya, bagus deh. “ jawabku, dengan memberikan senyuman sinis dan hati yang teriris-iris.
“ Besok, ikut aku ya? Kak Ridho pingin ketemu ma kamu. Dia tu malu, kalo nyamperin kamu ke kelas. “ tambahnya lagi.
“ Buat apa? Nggak! “ jawabku.
Jujur, aku masih sangat sakit hati dengan apa yang selalu aku lihat antara sahabatku dan pacarku.
“ Din, gue sakit hati banget ni...” curhatku kepada Dinda.
“ Kenapa Vita sayang? “
“ Itu si Sari ma Kak Ridho ketemuan terus.. Sebenarnya yang pacarnya itu aku apa Sari si? “ kesalku.
“ Sabar Vita, mungkin mereka ada urusan. “ jawab Dinda menenangkanku.
“ Argh.. Urusan..Urusan... Bete! “ aku pun segera meninggalkan Dinda dengan hati terluka.
Aku tak mengerti apa maksud Kak Ridho mengutarakan perasaannya kepadaku, tapi yang selalu dia temui malah sahabatku, bukan aku. Hal itu sangat menggangguku dan membuatku tak tenang. Aku pun menanyakan hal itu melalui SMS, karena itulah satu-satunya media yang bisa aku andalkan.
*****
Seminggu sudah aku berpacaran dengan Kak Ridho, namun aku tak pernah bertemu layaknya orang yang sedang berpacaran, malah dia melakukan itu dengan sahabatku sendiri. Dan saat terakhir aku SMS-an dengannya, dia memilih untuk mengakhiri hubungan ini. Betapa lengkap kehancuran hatiku. Dan saat aku tak sengaja berpapasan dengannya, rasanya air mataku menetes di dalam hati dan bagiku, dia tak pernah merasakan apa yang aku rasakan.
Waktu pun berlalu, aku kembali lagi ke ruang dimana kami di pertemukan. Sayangnya, dengan perasaan yang berbeda. Dulu, aku sangat bahagia dia mengajariku, namun saat ini aku tak ingin hal itu terjadi kembali. Aku selalu nampak murung dan berusaha menjauh darinya.
“ Dek, senyum dong? Sariawan ya? Kok nggak mau ngomong.. “
“ Hm, iya. “ jawabku sinis.
Kak Ridho selalu berusaha untuk membuatku tersenyum, namun itu sangat tak berarti lagi bagiku. Dia selalu mencobanya dengan memberiku gambar yang tersenyum, memberiku permen dang mengajakku berbicara. Namun itu sungguh-sungguh tak berarti.
Suatu ketika, kala aku mencoba melupakannya. Datanglah sebuah berita yang sangat mengejutkanku, hingga membuatku terbaring lemah tak berdaya.
“ Kamu dah tau belum Vit? “ ujar Dinda dengan hati-hati.
“ Apa? “
“ Kak Ridho sering datang ke rumah Sari dan semalam dia nembak si Sari.. “
“ Hm, baru tau dari kamu kok...Ya sudahlah.. “ jawabku datar.
Dan kala itu dunia begitu terasa kejam bagiku, dengan tiba-tiba menikam dan melumpuhkanku hingga aku tak berdaya. Namun, aku tetap tersenyum di dalam tangisku.
Karya : Vaesar Moet

‘Kesaksian’

Aku ingin kembali pada kekosongan sejati..
Kekosongan yang mulanya adalah awal dari semuanya..
Aku ingat betul!!!
Sampai saat ini aku bertahan karena keadaan yang membuatku seperti ini..
Tapi tak selamanya seperti ini..
Aku ingin hidup lebih cepat dari kalian, menggapai surga ku lebih dulu didepan kalian..
Karena penat dengan banyak kebejatan menjijikan dunia ini..
Tak bisa menikmati indahnya bayangan tangan Tuhan dalam mimpiku..
Bukan berarti aku menyerah pada keadan kelam yang kau ciptakan..
Aku tetap akan jadi pemenang dalam permainan ini..
Permainan roda putar mu tetap tak menyurutkan serpihan api yang kini memanas..
Jangan dulu tersenyum wahai yang mengaku penguasa keabadian..
Karena setan pun tak tau jalannya kehidupan yang kini kau kuasai..

lebih baik menjadi kiri dari pada harus berjalan tunduk pada rantai yang menyiksa..
Menjadi pemberontak lebih menyenangkan kurasa,,
Dari pada harus tidur dibawah ketek busuk seorang yang mengaku penguasa dunia..
Aku tak akan menjadi anjing yang mengonggong pada ketidak adilan negri yang sengaja kau munculkan..
Tapi aku akan menjadi rayap yang menghabisi rongga-rongga kekuasaan hitam mu..
Kenapa harus menjadi singa, kalo aku sanggup membuat lebah menyerbu persembunyian dosa mu..
Ini bukan gertakan cengeng anak ingusan bung!!
Sadar ku membuatmu roboh dalam pertahanan rapuh mu..
Tak kan abadi tiang yang kau banggakan selama ini..
Tiba saatnya kau jatuh dalam sungai susu yang kau buat..

Bolehkah aku tertawa dalam tekanan berat yang kau percikan pada jelata yang melata???
Karena dosamu begitu menggelitik urat nadi yang mengalir pada darah kebencian..
Ini bukan dendam, tapi ini memang pembalasan atas kubangan yang kau hadirkan..
Busuk dan menjijikan!!
Aku muak dengan semua ini..
Bosan aku pada teriakan yang tak pernah kau hiraukan..
Wajah anggkuhmu belum bisa melepas tegangnya urat kecemasan dari dada pendosa mu!!
Ini akan tetap menjadi nasklah dalam perjalanan indahnya nanti..
Hingga gumpalan mendung menjadi indahnya pelangi dipuncak kejayaan..

Pencapaian ku hanya pada geraman gumpalan kotor kah??
Kau salah!! Silahkan berceloteh dengan raungan pembelaan licik mu..
Karena aku akan tetap mencekik leher penindasan ini..
Selamanya sebelum ku temukan keadaan baik yang membuat umat tersenyum..
Tak akan pernah memberimu ruang untuk bernapas, pada kekuasaan yang kau buat menjijikan...
Aku pun tak bangga membuatmu terpuruk dan meringkik dalam pengadilan hati yang memberontak!!
Hanya saja sedikit tersenyum atas wajah palsu yang terpasang hina di kotak tak berbingkai..

Hanya sejatinya sejahtera yang sebenarnya ingin ku gapai..
Yah!! Pencapaian ini kan terhenti bila kata itu tlah berhasil tercipta..
Tercipta manis dan terpelihara dalam naskah perjalanan dunia yang mulai membusuk ini..
Ingat kah kau akan tanaman yang subur kau tanam dengan benih racunmu???
Itulah makanan mu di rumah singgah selanjutnya..
Selamat menikmatinya dan bersiaplah pada kemegahan siksa yang tlah kau siapkan..

Kami kan tetap pada pencapain diam yang tak diam pada kebisuan kabut kuasamu..
Terlalu hina jika mengalah pada pendosa sepertimu..
Karena lebih baik menjadi perampok kebenaran, dari pada harus mengemis pada keadaan najis ini!!

Senyummu Semanis Es Jerukmu

“Mas, tolong es jeruknya 1 ya??”.
“Iya mbak...”.
Sesaat setelah ku pesan minuman favoritku, di sebuah Cafe yang terletak tak jauh dari rumah, beberapa menit kemudian, datanglah seorang pelayan pria yang berwajah tampan dengan senyuman manis, menghampiriku dan memberikan segelas es jeruk yang telah ku pesan. Sembari menikmati minuman yang telah ku pesan, aku pun melihat jarum jam di tanganku, tanpa terasa waktu telah menunjukan pukul 19.45 WIB, ’mana sih, si Sasa ne..lama banget ne cewek satu..’ pikirku.
Tak lama kemudian, ku lihat seorang gadis dengan dandanan yang sangat feminim , datang menghampiriku dengan berlari-lari kecil dan nampak sangat kelelahan.
“Sini, sini, aku minta minumnya... sumpah capek banget....” ucapnya.
“Kamu ne apaan si Sa, dateng telat, eh.. nyerobot minuman orang. Pesen sendiri sana...” jawabku kesal.
“Maaf, maaf, Oca sayang....”.
Di Cafe Cantik ini, aku dan sahabatku Sasa, sering bertemu sekedar untuk MWMK (Menikmati Waktu Melepas Kebosanan) atau CCR (Curhat-Curhat Ria yang kadang berubah jadi ngegosipin orang,hehhehe, maklumlah kebiasan buruk cewek). Episode kali ini, kami berdua tengah membicarakan rencana party kecil-kecilan untuk acara ulang tahun Sasa. Setelah kami selesai, kami segera memutuskan untuk pulang, karena hari telah larut malam.
Alasan utama aku dan Sasa memilih Cafe Cantik ini, karena di tempat inilah kami bisa mendapatkan banyak ide-ide segar. Betapa tidak, suasana Cafe yang nyaman, rapi, tatanannya yang cantik dan apik sesuai dengan namanya Cafe Cantik. Terlebih bila datang dengan pasangan kita dan candle light dinner di sini, pasti romantis sekali. Dan kisahku pun, bermula dari Cafe Cantik ini.
****
“Oca sayang... Bangun, sholat subuh dulu... terus, siap-siap berangkat sekolah...” suara lembut Mama, membangunkanku.
“Iya ma...”.
Aku pun segera melakukan apa yang Mama perintahkan kepadaku. Setelah semua selesai, aku seggera menuju meja makan dan berangkat sekolah ke salah satu SMA swasta, di Jakarta. Aku selalu berangkat ke sekolah dengan angkutan umum, karena aku bukanlah anak manja yang suka bergantung kepada orang lain, melainkan aku adalah seorang cewek tomboy, yang begitu mencintai kata mandiri, begitu pula untuk kriteria pacar yang belum aku miliki hingga saat ini.
Setelah sampai di depan gerbang sekolah, aku pun sergera berlari menuju kelas, karena waktu hampir menunjukkan pukul 07.00 WIB, itu artinya jam pelajaran akan segera dimulai. Sesampainya di kelas, nampak salah satu teman sekelas sekaligus sahabatku, Hani, menghampiriku.
“Ca, ntar pulang sekolah, aku mau ngenalin cowok ke loe... gimana?” ujar Hani.
“Loe gila apa? Mana ada cowok yang mau ama gua??...” kagetku.
“Udah lah??? Pliiisss .....” rengeknya.
“Iye dah... demi loe..”.
****
Teeetttt.... Teettt.... Teettt....
Segera setelah bel tanda pulang berbunyi, aku dan seluruh teman sekelasku berkemas-kemas untuk pulang.
“Ayoo... Orangnya udah dateng...” ucap Hani segera.
“Males ah gua...”.
“Ayolah....”.
Dengan langkah terpaksa, aku pun menuruti permintaan sahabatku tersayang. Ku lihat sesosok pria tampan, tinggi, berkulit cerah, dengan penampilan ala-ala pemuda kaya dan sebuah mobil Fortuner berwarna putih mengkilap disampingnya, telah menunggu di luar gerbang sekolah.
“Han, itu?” tanyaku meyakinkan, sambil menunujuk ke arah cowok yang aku lihat basu saja.
“Iya, kenapa? Keren?”.
“Emang keren, tapi yang bener aja loe, mana mau orang kayak gitu sama gua... lagipula, bukannya dia itu cowok yang kemaren aku lihat di Cafe Cantik itu ya??” tanya ku lagi.
“Cafe Cantik??.. loe kok tau??” jawabnya dengan kembali bertanya.
“Iyalah.. itu tempat favorit gua ama si Sasa sohib gua. Lagipula, ntu Cafe deket ama rumah Gua..”
“Dia pemilik Cafe itu, masih kuliah semester 1 di salah satu Universitas Swasta terkemuka di Jakarta. Tapi, udah punya usaha sendiri, ganteng lagi,dia itu idaman semua cewek, hebat kan? Itu kan pas ama tipe loe...”
“Oh, gitu tho. Lha, ngapa kagak loe embat sendiri si? Atau mungkin dia udah punya cewek kali... ngapa mesti gua yang loe kenalin... pasti ogah dia... walaupun emang dia tipe gua banget..” jawabku menolak sekali lagi.
“Udah diem, tu orangnya... ngelihatin kita...” ucapnya berbisik, sembari menarik tanganku.
“Iye..” jawabku pasrah.
“Eh, Richo.. udah lama nunggunya? Ne kenalin temen aku, namanya Oca..” ujar Hani, mengenalkanku pada Richo.
“Richo Saputra..” ucap Richo sembari mengulurkan tangannya mengajakku bersalaman.
“Oca...” jawabku sekenanya.
Sesasat kemudian, Richo menarik tangan Hani dan berbisik ke arahnya. Sayup-sayup terdengar suaranya, dia mengatakan bahwa kenapa harus cewek seperti aku yang Hani kenalkan kepadanya. Mendengar hal itu, aku pun segera berlari meninggalkan mereka yang tengah keheranan melihat tingkahku. Aku berlari kembali menuju kelas, mencari sahabatku Sasa, yang jomblo juga, ‘pasti tipe dia tu Sasa... bukan cewek kayak gue’ pikirku dengan perasaan kecewa karena ucapan Richo barusan.
Setelah ku temukan Sasa, aku pun segera menarik tangannya dan membawanya ke depan gerbang sekolah.
“Ayo Sa.. Ikut aku...”.
“Kemana Oca?” tanya Sasa heran.
Sesampainya di gerbang, aku segera mengatakan maksudku dengan menarik paksa Sasa ke tempat ini.
“Cho, ini temenku yang mau dikenalin Hani ke kamu... Bukan aku, aku sadar aku ini siapa...” ucapku dengan hati yang tercabik-cabik.
Aku pun kembali meninggalkan mereka, ‘dasar Oca... ngapa si nggak pernah bisa disukai cowok..!!’ teriakku dalam hati.
“Oca, kamu mau kemana? Naik apa?” teriak Hani.
“Mobil plat kuning.... Thanks ya buat perkenalannya...” jawabku dengan berteriak pula, karna aku telah jauh meninggalkan mereka.
****
Kring....Kring...Kring....
“Oca sayang, ada telpon dari Sasa ne sayang....” ucap Mama, setengah berteriak.
Aku pun segera menghampiri Mama yang tengah memegang ganggang telpon, dan memberikannya ke arahku.
“Halo... Ada apa Sa?” ucapku lirih.
“Are you OK? Ntar, temenin Sasa ke Cafe Cantik ya? Sasa mau ketemuan sama Richo..”.
“Iya.. jam berapa?”.
“Jam 7... sampai ntar malem ya..”.
Tut...Tut...Tut...
Setelah sambungan telpon terputus, aku pun segera menuju ke kamar. Aku menangis sejadi-jadinya, ‘Aku benci Richo!!!’.
****
Setelah pertemuan semalam, hatiku bertambah sakit di buatnya. ‘Sungguh, tak ada yang bisa mencintaiku dengan keadaan seperti ini... baru kenalan saja sudah di tolak...’ jeritku dalam hati. Richo akan hadir pada acara ulang tahun Sasa, nanti malam. Aku harus menguatkan hatiku. Hari ini, aku tidak masuk sekolah karna hari ini tanggalan berwarna merah merona.
“Oca... tadi Sasa telpon lagi. Kamu di suruh kerumahnya sekarang sayang...” ucap Mama.
“Iya Ma... Oca mandi dulu...”
Setelah siap, aku pun segera menuju ke kediaman Sasa di Kompleks sebelah Kompleks perumahan tempat tinggalku.
“Perlu di bantu apa Sa?” ucapku sesampainya tiba di rumah Sasa.
“Nggak ada. Kamu dandan ya? Yang cantik... ne kan hari spesial buat Sasa... plisss” pintanya.
“Iya...” jawabku pasrah.
Aku pun segera menuruti permintaan Sasa, aku menuju kamarnya, dimana telah berdiri seorang perias yang sepertinya menungguku sedari tadi.
Selesai dandan, aku pun menuju halaman belakang rumah Sasa yang telah di dekorasi dengan cantikntya, kolam renang pun di beri lilin-lilin untuk menghiasinya, sehingga acara ini tampak begitu apik.
“Wah... Oca cantik banget...” ucap Hani dan Sasa hampir berbarengan.
“Yang ultah ini sapa si? Kok lebih cantik cewek tomboy ini...” canda Hani.
“Diem ah Han... Aku tu jadi korban kalian berdua terus, tau nggak?” jawabku ketus.
“Oca marah ya?” tanya Sasa dengan nada manjanya.
“Nggak...” jawabku dengan tersenyum,.
Detik berganti menit, hingga akhirnya Richo yang telah di nanti-nati pun datang, ku lihat dia langung menghampiri kami yang berada dekat dengan kue tart.
“Hai, Sasa.. Happy Birthday ya?” ucap Richo sembari memberikan sebuah kotak hadiah dengan pita yang sangat manis dan tak lupa senyuman manisnya sembari menjabat tangan Sasa.
‘Andai aku yang jadi Sasa...’ pikiranku kembali berhayal kesana kemari. Tak lama setelah aku sadar dari lamunanku, nampak sepasang mata yang sedari tadi menatapku.
“Eh, ada apa?” ucapku gugup.
“Kamu siapa? Cantik sekali...” tanya Richo.
“Oca !! yang kemarin pernah kamu bilang cewek jadi-jadian...” jawabku ketus.
“Oca??” ucap Richo heran.
Aku pun segera menuju tempat lain di dekat kolam, sembari menikmati indahnya kolam dengan lilin-lilin yang puluhan lilin yang berangkaian, dari pada harus dekat dengan orang yang telah menghinaku.
“Eh, cewek tomboy yang sok cantik....” sindir salah seorang musuhku di kelas, dari belakang.
“Loe di undang juga ternyata? Baru tau gua...”.
“Maksud loe?? Gua nyelinep gitu?”.
“Loe yang ngomong... bukan Gua...”.
“Eh, dasar cewek jadi-jadian loe...”.
“Eh, biasa aja donk... Loe tu Mak Lampir... cerewet banget si jadi orang...”.
Percekcokan antara aku dan Deta musuh bebuyutanku pun terjadi. Hingga akhirnya, dengan sengaja Deta mendorong ku terjerumus ke dalam kolam. Dalam keadaan kaget, aku tak dapat mengendalikan tubuhku, aku pun tenggelam dan berusaha menyelamatkan diriku sendiri. Ku lihat pula, banyak orang telah mengkerumuni tepian kolam. Salah satu dari mereka melompat, berusaha menolongku.
Aku selalu mencoba melepaskan diri dari pertolongan tersebut, setelah aku tahu Richo lah yang hendak menyelamatkanku. Hingga akhirnya aku merasa tubuhku terasa lemas dan tak mampu melawan lagi, aku pun terkulai lemas tak berdaya.
“Cepetan Cho... bawa Oca ke dalam....” ucap Sasa khawatir.
Richo pun segera menggendongku dan membawa ku ke dalam rumah Sasa, meletakkanku pada sebuah sofa. Tak berapa lama kemudian, aku pun sadar, ku lihat banyak orang yang telah mengkerumuniku dengan wajah yang sangat khawatir termasuk Richo.
“Are you OK, honey?” tanya Sasa penuh kekhawatiran.
“Iya... Cuma kepeleset aja tadi...” jawabku lirih sembari tersenyum.
“Ya udah, pestanya di lanjutin aja dulu... biar aku disini jagain Oca.. toh, bajuku basah kuyub juga..hehehe..” ucap Richo tiba-tiba.
“Yakin nggak apa-apa ni?” tanya Sasa lagi meyakinkan.
“Iya.... sip!” jawab Richo mantap.
Setelah semua orang kembali ke tempat pesta, aku pun kembali menatap pria yang berada di sampingku, meyakinkan bahwa pria itu benar-benar Richo. Aku juga memberanikan diri bertanya dengannya, dari pada aku penasaran nantinya.
“Kenapa loe mau nolong gua?” tanya ku lirih.
“Nggak apa-apa.. maafin gua, udah salah nilai loe...”.
“Maksudnya?” tanyaku heran.
“Sasa udah cerita semua ke gua tentang loe... dan emang cewek kayak loe yang gua cari selama ini...” jawab Richo.
“Cewek jadi-jadian??”.
“Udah... maafin ucapan aku yang dulu...”.
“Lha, bukannya kamu suka sama Sasa ya?? Kok ngomongin aku si??” tanyaku lagi dengan sedikit merendahkan nada bicaraku dan menggunakan kata aku, kamu.
“Panjang ceritanya....”.
****
Akhirnya, semua masalah yang mengganggu pikiranku pun terpecahkan. Bagaimana pun wujud kita sebagai wanita, kita tetap berhak kok untuk mendapatkan sebuah cinta. Dan aku pun mendapatkan cinta itu, seorang mas-mas ganteng yang memiliki senyuman manis semanis es jeruk favoritku yang ada di Cafenya. Mulai sejak itu pula, aku berangkat sekolah dengam mobil plat kuning bersama pangeranku. Sebagai gantinya, serta sebagai tambahan pengalaman hidup, aku ikut berkecimpung dalam usahanya tersebut. Aku membantunya dengan menjadi pelayan di Cafe tersebut, tentunya dengan upah segelas es jeruk yang penuh dengan cinta.

Karya evie

‘dunia kecil’

Latunan lagu merdu ini begitu indah ku dengar
Merdu dan begitu merasuk kedalam jiwa
Membawaku ke masa kecil yang manis
Masa kecil yang telah lama ku tinggalkan
Dan begitu kurindukan saat ini, saat sekarang

Jika ku inggat kembali masa kecil ku
Tak hirau masalah dunia yang begitu memusingkan kepala
Begitu bahagia rasanya, tanpa intrik dunia yang begitu njlimet
Yang ku tau hanya bermain dalam kegembiraan dan bahagia

Kadang terpikir olehku ingin kembali menjadi sosok kecil yang menggemaskan
Sosok kecil yang membahagiakan semua orang
Walau merepotkan tangisan ku, tapi menjadi kerinduan bagi bunda
Dan hidup dengan tawa tak tehalang

Namun jika ku terus berpikir untuk merepotkan,
Kapan lagi mendapat kesempatan direpotkan..
Hidup berputar, dan hari terus berganti
Inilah keadilan yang sesungguhanya
Adil karena kebutuhan kita, bukan adil karena keinginan


amy

“Anak Koran”

“Koran! Koran! Koran kak, koran mbak!”
Aku menulis sambil duduk bersender dipohon rindang pinggir danau kampus. Mengamati anak-anak kecil itu. Begitu ceria, berlomba-lomba dengan teman teman lainya menawarkan satu persatu koran mereka. Anak–anak hebat! Mereka menepis rasa malu dengan berjualan koran di kampus hijau ini. Walau tak jarang menerima cibiran masam dari mereka yang memandang rendah, senyum itu tak pernah pudar. Tolakan demi tolakan mereka terima, namun semangat itu terlihat terus mengalir. Tak ada kata menyerah.
Satu koran terjual dan lompatan bahagia itu terpancar dari wajah-wajah kecil nan polos. Senyuman miris ini terukir diwajahku, sedih rasanya melihat anak-anak sekecil mereka mencari uang. Mereka yang seharusnya menikmati masa kecilnya dengan bermain di sekolah, bercengkrama tanpa beban dan tertawa menikmati masa kecilnya yang bebas. Namun kini yang kusaksikan, mereka mengisi hari-hari mereka dengan berjualan koran.
“koran dek!” teriaku melambaikan tangan pada mereka. Tak lama mereka menghambur pada ku. “koran mbak?? Seribu lima ratus satu mbak.” Aku mengangguk dan memberinya selembar uang dua ribu. “nah! Ini baliknyo mbak. Makasih mbak!” sodornya dan kembali berlari pada pembeli yang lain.
Hatiku bergetar dan air mata ini mulai menetes. Hanya kata ini yang dapat ku tulis, “Ya Allah terima kasih atas berkah ini”.

by : Siami maysaroh

‘impian peri manis kini tertatih’

aku boleh mempertanyakannya bukan???
karena aku benar-benar terkejut sekarang!!

entah apa yang membuatku terseret dalam lembah ini..
terseret karena entah kini tertatih kembali dalam pencariannya..
aku yang dulu tak hirau akan dunia panas kekuasaan..
kini harus rela terendam dalam panasnya rebusan menggelak polemik kuasa..
bukan mengeluh atau protes dengan jalan yang kujalani saat ini..
namun wajar kan bila ku pertanyakan ini??
aku yang sama sekali tak pernah kena percik kekuasaan mengerikan semasa sekolahku..
aku yang tak pernah terkena tetesan kewenangan menjijikan oleh keluargaku..
aku yang tak pernah! sama sekali tak pernah berada dalam lingkungan kepentingan kaum pengusa semasa remaja ku..
lalu kini menetas dalam telur polemik kekuasaan jubah kaum priyayi, dalam jalanku beranjak menjadi sempurna..

entah rencana indah apa yang Kau persembahkan untuk ku Malik!!
yang pasti kini ku bertanya pada perjuangan sains 12 tahun lalu..
yang besar pada rangkak matematis dan ragam biologisme..
berpadu dalam racik kimia dan eksperimen gila seorang siswa...
tercela dalam kepastian eksak!!
tak ada polemik sosial mengusik..
statis selalu pada pijakan ku yang begitu bulat!!

namun kini..
lihatlah aku!! pandang sosok egois yang tak pernah ingin mengalah pada teori2 tak teruji..
tatap aku yang dulu tak pernah mengalah walau hanya nol koma sekali pun...
aku yang selalu tertawa atas kemenangan puji para penatap mata..
kini harus berada dalam lingkaran yang sama sekali tak pernah kubayangkan..
sekup dalam yang menarikku pada aktivitas isuuee dan konflik sosial..

aku ami!!
yang tak pernah hirau akan dunia polemik memusingkan..
yang bahkan untuk meliriknya pun ku enggan!!
kini berada didalamnya..

yah!!
benar jika kini ku terbelalak pada posisi sakral sang pecinta angka ini..
benar jika ku sedikit tertatih pada pijakan masalah yang begitu kompleks ini..
aku kembali dilahirkan menjadi bayi tanpa tau apapun!!
bayi polos atau bodoh pun aku tak tau!!
yang pastii kini aku bingung dan menatap sayu bayang ku dicermin masa lalu..

ini bukan impian ku!!
ini bukan cita-cita masa kecil ku dulu..

dan ini bukanlah lukisan peri kecil yang ingin menjadi bidadari putih dalam istana berpalang biru..
bukanlah teriakan hebat sang penyelamat dalam kursi berbalut senyum..


lalu kenapa ini Kau jadikan tempat pencuci atas impian besar gadis pengharap mimpi..
salahkan bila kini ku bertanya pada Mu,,
mau Kau bawa kemana impian gadis manja ini??
sanggupkah peri kecil ini berada dalam istana putih lain yang berisi palang keemasan itu??

’13 Juni dalam catatan Ku’

Aku berada pada titik pencarian ku kini..
Darimana dan kemana titik itu kubawa?? aku tak tau pasti kini..
Ha ha ha..
Sejatinya aku memang ingin bahagia, bahagia dalam kuasa ku..
Tapi entah kenapa terlihat begitu menipu katanya..

Berjalan aku pada sebuah bongkahan batu berhias hijau daun sejuk mu..
Tetap saja aku merasa dalam kesendirian peran tak berteman..
Melangkah kembali pada butiran putih manis menghampar teras..
Hanya saja aku tak begitu terpikat pada silaunya bulir manis itu..
Lalu kembali pada pijakan berduri tanpa pegangan..
Nyatanya malah ketenangan dalam pekatnya kelam tanpa rasa yang ku cicip..

Apa yang sebenarnya kucari kini??
Jangankan kau, Tuhan pun tak ingin membagi sedikit rahasia_Nya padaku..
Hentakan langkah saja mungkin yang kini terasing dari telinga pengusik..
Tapi aku juga ingin ayunan penyemangat tentunya..
Meski sedikit terlihat manja, ini tetap membuatku berlabuh pada kenyaman..
Aku masih terlihat manja ternyata..

Munggkin akan mudah jika dalam cabangku hanya diam tak bersuara..
Hanya ada hening dan hembusan angin saja, itupun kalau tak ada yng berbiat tuk berisik..
Tapi apa mingkn bertahan dalam sunyinya langkah tanpa nada??
Aku tak jamin itu!!

Yaahh.. setidaknya punya goresan penyuara hati bukan??
Aku sedikit berkeras memang dalam hal ini..
Tak ada yang melarang bukan? Ini kan kuasa ku!!
Kenapa harus bangga berada pada titik tertinggi dalam jalan itu..
Padahal, awal dan akhirnya berada dalam titik tak terbaca juga..

Tak usah tertawa!!
Setidaknya ada usaha, itu saja cukup!!

‘Jilbab’ awal ku..

Aku duduk menatap layar TV yang menayangkan sinetron remaja, dengan sedikit tangisan akibat drama yang mereka mainkan membuatku terharu.
“Ami! Sini dulu nak, mama mau ngomong bentar” panggilan mama mengganggu konsentrasiku menonton. ‘uugh mama apaan sih ganggu aja’ gerutu ku dalam hati. Dengan berat aku melangkah malas menemui mama.
“ada apa sih ma? Ganggu ami lagi nonton aja deh. Sinetronnya lagi seru-serunya tuh..” omelku tak terima.
“duduk sini dulu nak. Sini duduk sampaing mama sayang.” Mama merayuku manis dengan senyumnya, sambil mengajakku duduk disampingnya.

Aku bersandar manja pada pundaknya yang nyaman. Mama mengelus rambutku penuh kasih. Aku menikmati benar aliran kasih mama mengalir hangat dalam tubuh ku. “mama mau ngomong apa? Kayaknya serius nih yang pengen mama omongin sama ami. Mama mau ngasih anak mama yang cantik ini hadiah ya??” aku menggoda manja pada mama.

Hanya senyum dan kecupan manis yang diberinya padaku. Pelukannya menguat. Matanya menerawang ke arah jendela, menatap langit cerah sore itu. “mama boleh minta sesuatu nggak sama ami?” ucapnya terlihat serius.
“boleh dong! Apa sih nggak boleh buat mama ku tersayang. Asal mama jangan minta ami untuk buatin makan malam aja, ami nggak bisa masak soalnya. Hehe..” canda ku.
Mama tertawa kecil. “lagian ngapain mama nyuruh kamu buatin makan malam? Kapok ah, ntar gosong lagi kayak kemaren.” Mama kembali menggoda ku. Aku hanya tersenyum malu mengingat kejadian itu.
“mama mau ami pake jilbab sayang.” Degh! Aku tersenttak mendengar kata ‘jilbab’. Benar saja, mama menyuruh ku menutup kepalaku dengan kain yang bernama jilbab?? “pasti ami cantik kalo pake jilbab..” mama menatap mata ku, mengusap kepalaku dan membelai rambut ku yang berantakan.
“Aaa... mama bercanda deh!” jawabku mencoba menenangkan perasaan ku yang tak percaya. Aku berharap mama tak serius dengan ucapannya.
“mama serius sayang. Mama mau anak mama yang cantik ini melindungi mahkotanya yang paling indah! Mama mau ami belajar memenuhi kewajiban ami sebagai seorang perempuan muslim. Mama mau anak mama yang cantik ini tambah cantik kalau pake jilbab.” mama menatapku. Begitu berharap pada keinginannya kali ini.

“Ami belum siap ma.. Ami masih terlalu nakal dan bandel untuk pake jilbab. Ami takut nanti ami malah menodai jilbab yang ami pake. Ami belum siap sekarang ma!” aku menekankan pada kata ‘siap’ dan menurutku mama akan setuju dengan alasan ku. Karena setahu ku ‘jilbab’ bukan lah mainan. Dan jelas butuh komitmen yang kuat untuk menjalaninya nanti.
“kapan ami siap?” pertanyaan mama membuatku terdiam. Mama menggenggam erat tangan ku “ami mau mama dan papa meninggal sebelum ami menjalankan kewajiban ami untuk berjilbab? Dan ami tau neraka yang mama terima ketika mama dan papa belum bisa membuat ami memenuhi kewajiban ami. Dan mama akan begitu merasa berdosa jika aurat ami tetap terlihat bebas oleh orang yang bukan halal untuk ami.” Mama menatapku lurus. Pandangannya begitu berharap pada ku.

Kali ini aku tertunduk. Aku terdiam mendengar kata-kata mama barusan. Artinya ami akan jadi anak durhaka nanti?? Astafirullah!! Aku tidak ingin menjadi anak yang mencelakakan orang tua ku. Aku sayang mama, aku sayang papa. Jelas aku tidak ingin membiarkan mereka menyentuh neraka sedikit pun.
Mama kembali mengelus lembut kepalaku. Satu ucapan tegar yang terucap dari bibir penenangnya “mama yakin, ami tau apa yang harus ami lakukan. Mama berharap besar pada mu nak! Mama sayang sama ami.” Mama menatapku, mencoba menguatkan kemudian pergi membiarkanku berpikir dalam kesendirianku. Tatapannya menguatkan ku akan keputusan yang nantinya ku ambil. Ini bukan hal mudah untuk ku. Dan ini adalah pendewasaan untuk tahap awal. Aku butuh dekapanmu Rahman. Aku butuh kekuatan kasih dari Zat yang begitu ku percaya.
Ami yakin kau bersama ku. Dan ami yakin kau akan menuntun langkah ku kali ini.
^^^
Al-Quran surah An Nur ayat 31, yaitu:
katakanlah kepada wanita yang beriman: "hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. dan janganlah mereka memukulkan kakinyua agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. dan bertaubatlah kamu sekalian kepada allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.(QS. An Nur ; 31)

Semoga bermanfaat untuk ku dan untuk pembaca sekalaian..

Minggu, 13 November 2011

Rasa dalam mimpi

Kala itu hujan begitu lebat cuaca terasa sangat dingin, senja pun mulai berlalu suara adzan magrib mulai berkumandang, tampak dua orang sahabat yang sedang berbincang-bincang mereka baru pulang kuliah
“ty kamu kemana ? langsung pulang atau kemana dulu ? “ tanya tata
“aq mau ketempat mbx dulu, nunguin mbx pulang “ jawab ety
“Ya uda kalau gitu aku antar aja ketempat mbx kul” gmana ? tanya tata
“sipla kalau gitu ayo kita cabut” ajak ety dengan penuh semangat
Mereka berduapun pergi ketempat kakak ety kuliah, diperjalanan turun hujan yang sangat lebat, mereka berdua berteduh disebuah gedung
Disana banyak orang yang sedang main futsal tapi ada juga yang hanya sekedar berteduh.
“ e ujannya makin desar aja, basa semua khan baju ku”, omel tata
“haha aku juga basa semua ta tapi santai aja kan jarang-jarang ujan-ujanan” jawab ety sambil ketawa
“ia tapi kalau sakit gimana ?” aku ga’ mau disuntik apa lagi kalau dikasih obat, malas banget “ oceh tata
“ih udah besar takut disuntik “ goda ety
Ety dan tata terus aja cerita-cerita sambil dengar lagu tanpa sadar disekeliling mereka banyak orang yang memperhatikan, tapi mereka tetep aja cekikikan sendiri seperti dunia milik mereka berdua, lagi asik-asik cerita smbil nunggu hujan berhenti tiba-tiba ada seorang cowok yang menuju kearah mereka kayaknya dia baru selesai main bola
“anak mana dx ? anak fkip ya ?” tanya cowok itu
“bukan kita nak fisip kok, emangnya kita kayak anak fkip yach ?”
“ga’ juga tapi biasanya yang sering kesini anak fkip, e namanya siapa dx ?” tanya cowok itu dengaan ramah
“Aku ety, ni teman aku namanya tata”
“kakak anak mana ?“ tanya tata
“anak teknik mesin dx”
“oh aku juga punya kakak sepupu nak teknik mesin namanya fahri kenal ga’ kak ?”
“ya kenal satu angkatan ama kakak”
Mereka bertiga terlibat dalam obrolan yang sangat seru tanpa sadar kakak ety sudah keluar dan jemput ety untuk pulang, setelah ety pulang tata pun pulang kekostannya
Mendung menyelimuti sore itu, angin berhembus menerpa dedaunan pohon yang berjatuhan disekitar kostan tata
Hati tata masih terasa kecewa, ia masih mengingat jelas peristiwa semalam , terasa begitu sakit orang yang begitu ia cintai menghianati cintanya.
“kau harusnya memilih aku “ terdengar suara hp tata berbunyi membuyarkan lamunan tata, tata langsung mengambil hp nya dan membaca pesan yang masuk, “ no siapa nich, kayaknya no baru sok kenal lagi” oceh tata
Tata membalas sms itu ternyata yang sms cowok yang kemaren kenalan, katanya dia minta no tata dari fahri kakak sepupu tata
Cowok itu bernama eri
Berawal dari smsan ternyata eri orangnya baik,pengertian dan menyenangkan
Eri yang telah memberi warna dalm hidup tata, ia selalu memberikan semangat dan mau mendengar semua keluh kesah tata
Eri selalu meningatkan tata untuk sholat, saat tata cerita maslah cowoknya yang telah menyakitinya eri selalu memberi semangat agar tata tidak sedih.
Pernah satu sore eri berkata pada tata “Dx yang sabar ya dan yakin kalau masih banyak kebahagiaan lain yang menanti dx diluar sana walaupun tidak bersamanaya”
Kata-kata itulah yang membuat tata kuat dan bisa kembali ceria walaupun sedang banyak maslah, eri selalau menemani tata dan mengisi hari-hari tata dengan penuh kegembiraan, tata bersyukur bisa mengenal eri, tapi ketika tata sudah bisa melupan cowoknya dan berusaha untuk memulai kehidupan yang baru bersma eri, cowok tata datang lagi dalam kehidupanya setelah beberapa minggu tak ada kbar berita ia menjelaskan semuanya dan meminta maaf serta berjanji tidak akan mengulangi kesalahannya, ternyata selama beberapa minggu ia menghilang dari kehidupan tata karena ia sakit.
Tata bingung dengan keadaan seperti ini tata telah terlanjur menyayangi eri yang selalu menemani hari-hari tata disaat tak ada yang peduli padanya
tapi ia juga tidak bisa memutuskan hubungan dengan cowoknya alasan cowoknya masuk akal dan dpat diterima, walaupun pernah disakiti tapi tata masih menyimpan sedikit rasa untuk cowoknya
pagi itu ety main kekostan tata, tata ingin bercerita dan meminta solusi dari sahabatnya itu
“ty gimana nich kemaren cowok ku datang kerumah minta maaf dan ngejelasin semuanya, ia janji akan berubah dan ia ingin seperti dulu lagi, tapi kamu tau kan belakangan ini aku dekat sama eri dan jujur aku sayang sama eri”
“aku juga bingung kalau sudah gini, kan kemaren udah aku bilang jangan dulu memberi harapan apalagi sayang sama eri, sebelum urusan mu selesai, kamu masih nekat aja” omel ety
“jujur aku beneran sayang sama eri, tapi ga’ mungkin aku nyia-nyiain hubungan ku ma cowok ku yang udah jalan 2 tahun”
“tau a aku mau pergi selesain ja sendiri yach “
Dalam keresahan hati dan kegundahan nya tata berusaha menjelaskan dan menceritakan semuanaya kepada eri, bahwa hubungannya dengan cowoknya sekarang sudah kembali seperti dulu lagi
“ta aku cinta dan sayang sama kamu, tapi aku ga’ mau dianggap merusak hubungan orang, ada satu hal yang buat aku harus nglupain kamu, aku ganggu cewek orang”
“ia aku tau tapi aku juga sayang sama kamu eri, aku minta maaf udah buat kamu terlibat dalam maslah ku”
“ga’ apa-apa ta aku paham kok, aku juga ga’ sanggup kalau terus seperti ini aku ingin jadi satu-satunya orang yang kamu sayang , lebih baik kamu jalani hubungan mu dan seperti dulu lagi ma cowok kamu ,Kalau suatu saat kamu terluka, kamu kecewa dan tak ada seorang yang memiliki hati mu, kembali ja kemasa lalu, aku selalu menunggu mu, kau adalah sisi terindah dalam hati ku, ta biarlah rasa ini hanya sebatas rasa dalam mimpi, mincintai mu adalah hal terindah dalam hidup ku, walaupun kita tak bisa saling bersatu tapi aku yakin suatu saat kita akan dipersatukan oleh tuhan, aku sangat menyangi mu ta “
Air mata tata menetes tanpa disadarinya, ia juga tak tau pa yang terjadi dihatinya terasa begitu sedih ingin rasanya ia menangis sekencang-kencangnya tapi ia tak ingin terlihat rapuh dihadap eri cepat-cepat ia menghapus air matanya.
“eri maafin aku ya, makasih buat semuanya, aku juga sayang ma kamu, tapi sayangnya kita dipertemukan diwaktu dan keadaan yang salah, semoga kau menemukan orang yang benar-benar menyayangi mu, tak usah kau tunggu aku, aku tak ingin kau terlallu lama menunggu dan berharap padaku biarla semuanya berjalan seiring dengan waktu, dan percaya pada takdir karena takdir akan menuntun kita, jika ditakdirkkan kita bersatu maka kita akan dipersatukan oleh takdir itu, aku juga menyangngi mu “
Sejak peristiwaa itu tata tak pernah melihat eri lagi dan tata juga tak pernah berhubungan dengan eri, memang terasa sulit melupakan semua perasaanya, tata menyadari ia telah salah membuka dan membiarkan eri masuk dalam hatinya, tapi biarla semua hanya sebatas rasa, rasa yang tak bisa diwujudkan dalam sebuah hubungan, rasa ini hanya sebatas rasa dalam mimpi, tapi walaupun hanya sebatas rasa dalam mimpi tata merasa bahagia bisa mengenal dan menyayangi eri.




by:rima