Kamis, 12 September 2013

Yang Terlewatkan




Senja itu benar-benar membuka tabir hayalan serta harapan dan penantianku selama ini, bertahun-tahun aku tetap sendiri dan menutup hati  untuk orang lain yang ingin masuk kekehidupanku, tetap percaya pada takdir dan selalu menunggu sesuatu yang tak pasti tapi selalu aku yakini.

Aku terlahir dari kedua Orang Tua yang sangat menyayangiku walaupun bukan dari keluarga yang kaya, tapi aku sangat bahagia berada ditengah-tengah keluargaku, aku anak bungsu dari dua bersaudara, teman-teman biasa memanggilku Mawar.
Orang Tuaku memberikan nama itu dengan harapan dan doa agar  aku secantik Bunga Mawar, Doa mereka terkabulkan, aku dijuluki Bunga Desa yang baik, pintar dan lincah, tapi kalau masalah cinta aku benar-benar payah, bahkan setelah berumur 23 tahun aku belum pernah yang namanya pacaran, bukan karena gak laku, atau gak ada yang naksir, tapi aku telah mencintai seseorang dari  SMP dulu, dia Teman SMPku, Namanya Tori, orangnya baik dan pengertian, kami berteman akrab, dan dari awal aku sudah menyukainya, aku tau dari temanku bahwa dia juga menyukaiku, tapi karena masih sama-sama SMP,  jadi kami tidak berani mengungkapkan perasaan satu sama lain.
Awalnya aku kira Tori hanya cinta monyetku, tapi ternyata setelah lulus SMA dan bahkan selesai kuliah, aku tetap tak bisa melupakannya, bakhan aku tak pernah membiarkan lelaki lain masuk kedalam hatiku menggantikannya.
 Setelah lulus SMP aku tidak pernah bertemu dengan Tori, dia menghilang seperti ditelan bumi, teman-teman SMP ku tidak ada yang tau saata aku menanyakan keberadaaannya, aku hanya bisa berdoa semoga dipertemukan dengan tori dan bisa mengatakan bahwa aku sangat mencintainya, dan tidak bisa melupakannya.
 Sore itu aku pergi ketokoh buku langgananku untuk membeli beberapa buku.
“Permisi,  Mawar ya “ tanya seorang pemuda tampan yang dari pertama aku masuk ketokoh buku selalu memperhatikanku.
“ia, mas siapa ya ?” tanyaku sepertinya wajah pemuda ini sangan familiar, tapi aku benar-benar lupa.
“Mawar masa lupa, ini aku Tori, baru 7 tahun gak ketemu sudah lupa sama wajah tampanku”  celoteh Tori sambil ketawa.
“Oh Tori, udah banyak berubah sich, makannya aku jadi lupa, udah kerja atau masih kuliah ?” 
“aku udah kerja Mawar, kamu gak pernah berubah dari dulu, masih tetap cantik” goda tori
Kusembunyikan wajahku yang sudah terlihat merah mendengar kata-kata Tori.
“kamu dari dulu suka bangetz godain orang” jawabku tersipu malu.
Pertemuan itu terasa hanya sebuah mimpi, setelah bertahun-tahun aku mencari keberadaan Tori, tanpa disengaja aku bertemu dengannya ditokoh buku ini, ternyata Tuhan mengabulkan doa-doaku selama ini, aku sangat bahagia, dengan begini jalanku telah dibukakan oleh Tuhan dan Mungkin inilah Takdirnya.
Kemaren waktu bertemu Tori, dia berjanji akan datang kerumahku, ingin silahturahami katanya, perasaanku saagat senang, rasanya ingin cepat-cepat berganti hari, supayacepat bertemu Tori, kusiapkan semuanya, aku berencana untuk mengatakan kepada Tori bahwa aku sangat mencintainya, “walaupun mungkin memalukan, tapi gak apalah yang penting semua perasaanku sudah aku katakan” pikiran itu berkecamuk dalam benakku, tapi tekatku sudah bulat, dan aku akan mengatakannya.
Kulihat  mobil Tori memasuki pekarangan rumahku, hatiku terasa dag dig dug, Tori keluar dari mobilnya, ternyata Tori tidak sendirian ada seorang wanita cantik keluar dari mobilnya, aku sangat penasaran siapa cewek itu.
“hai mawar” Tori melambaikan tangan sambil berjalan kearahku bersama cewek yang tidak aku kenal
“hai juga, masuk “ aku mempersilahkan mereka berdua.
“Mawar kenalin ini Sari calon istriku, bulan depan kami akan menikah, makanya aku mengajak Sari kesini sekalian mau ngundang kamu terus ngenalin Sari ”
Perkataan Tori benar-benar menghancurkan semua harapan dan perasaanku, sekuat tenaga ku coba menahan semua perasaan yang ada, dan mencoba untuk tersenyum.
“oh selamat ya buat kalian berdua, semoga kalian bahagia” 
“makasih Mawar kamu emang sabahat terbaiku, nanti jangan sampai gak datang ya “ 
“ya insyallah aku bakalan datang” 
Pertemuan kali ini benar-benar terasa lama, aku ingin mereka cepat-cepat pergi, karena aku tak sanggup menahan perasaan ini terlalu lama.
Setelah mereka pulang, aku langsung kekamar dan menangis, tak sanggup rasanya menerima semua kenyataan, ini bukan salah mereka, ini salahku yang tak pernah bisa melupakan Tori, betapa bodohnya aku tuhan, kuraih hpku dan kuketik sms.
“Tori, maaf jika smsku mungkin menggangu mu, tapi aku hanya ingin mengatakan bahwa pperasaanku dari dulu tak pernah berubah, aku masih mencintaimu, selama ini aku selalu mencarimu tapi, aku tak pernah bisa menemukanmu, kenapa kita dipertemukan dengan keadaan seperti ini, selama ini aku selalu berharap bisa menghabiskan sisa waktuku bersama mu, tapi sekarang aku tak mengharpkan apa-apa hanya ingin mengungkapkan perasaanku, semoga kau bahagia bersama Sari “, Mawar
Kurim sms tersebut ke Tori, setidaknya aku sudah mengungkapkan perasaanku, walaupun aku sudah tau jawabannya tapi aku sudah lega, kurebahkan tubuhku, dan kupejamkan mataku, semuanya terasa begitu lelah, aku merasa sakit yang tak terkira.
“Sesal tak kan ada arti, 
karena semua telah terlewati.
kenapa baru sekarang 
do do do 
kita dipertemukan. 
mungkin salahku melewatkanmu.
dan tak mencari mu sepenuh hatiku, maafkan aku “
Suara hp ku membangunkanku dari tidur, kulihat ada sms yang masuk dan itu dari Tori.
“Mawar maafkan aku jika telah membuatmu mencari dan mennungguku, dulu aku juga sangat menyyangimu, tapi seiring berjalannya waktu, aku menyerah dan memberikan hatiku pada orang lain karena aku takut kau tak mencintaiku, sebentar lagi aku akan menikah, jadi maafkan aku, semoga kau menemukan orang yang lebih baik dan lebih segalahnya dari ku” Tori.
Tetesan airmata kembali membasahi pipiku, tapi walaupun semua menyakitkan, aku sudah cukup senang karena aku tau perasaan Tori, walaupun sebentar ternyata dia juga memiliki perasaan yang sama, hanya saja semua seakan terlewatkan oleh ruang dan waktu serta keadaan, pasti ada rencana lain dari semua peristiwa ini, walaupun tidak bisa menggapai semua impianku bersama Tori, tapi  aku yakin Tuhan akan mengirimkan Tori-Tori yang lain untuk ku.
by : Rima Rosita

0 komentar:

Posting Komentar