Kamis, 12 September 2013

Ketika tuhan berkehendak lain


Senja itu tampak begitu kelabu, tak ada sedikitpun senyum yang terpancar diwajah siska, ia masih tertunduk lemah dengan mata bengkak, ia terus saja melamun dan tak ingin melakukan apa-apa, pikiran siska  menerawang jauh mengenang peristiwa itu, sudah hampir 1 bulan yang lalu tapi ia belum juga bisa melupakan kejadian dan rasa sakit hati, karena kejadian itu benar-benar menghancurkan hatinya.
Enam tahun yang lalu saat siska kelas dua sma, ia jatuh cinta dengan teman sekelas yang sangat populer disekolahnya, Roy nama cowok keren itu, pintar dan tajir , siapa yang gak pengen jadi kekasih Roy begitu juga dengan siska, saat pertama melihat Roy ia langsung jatuh cinta dan sangat mengagumi Roy, Ternyata cinta siska tidak bertepuk sebelah tangan,Rroy pun menyukainya, saat itu sebelum pulang Roy mengjak siska jalan-jalan , “sis ntar pulang sekolah kamu ada acara ga’ ? “ 
“ ehm ga’  ada, emangnya kenapa Roy ? “ tanya siska, 
“kamu mau ga’ ntar pergi  sama aku, ada yang pengen aku omongin “ pinta Roy dengan wajah memelas, 
siska senang sekali ingin rasanya berteriak sekencang-kencangnya, tapi  ga’ mungkin kan, cepat-cepat ia mengontrol emosinya, “ oh gitu kirain mau ngpain tadi, ok dech ntar ktmuan diparkiran aja ya “ jawab siska, 
“ sip “  kata Roy sambil tersenyum manis didepan siska.
pulang sekolah siska langsung keparkiran ternyata Roy udah nunguin dia, mereka pergi jalan-jalan ketempat-tempat wisata, setelah capek keliling dan jalan-jalan Roy mengajak siska makan disebuah restoran mewah.
“sis ada yang pengen aku omongin,  aku sayang sama kamu, mau ga’ jadi orang yang spesial dihati ku “ tanya Roy.
muka siska langsung merah kayak kepiting rebus, hatinya dag dig duk ga’ karuan, ia hanya bisa menunduk, ia kumpulkan keberanian untuk menatap Roy “aku juga sayang sama kamu tapi aku takut kamu Cuma main-main dan aku takut kecewa” jawab siska
“jangan berpikiran seperti itu aku sangat menyayangi dan mencintai mu dan aku ingin kau selalu menemaniku sampai akhir hayat ku” sambil menggenggam tangan siska, Roy mengatakan kata-kata itu dengan tulus.
“ baiklah aku percaya pada mu Roy, tapi jangan pernah sia-siakan kepercayaan ku”
Akhirnya mereka jadian dan melewati hari-hari dengan penuh kebahagiaan walaupun sering berbedah pendapat tapi mereka selalu bisa menyelesaikan masalah tersebut  dan menjadikan perbedaan yang ada sebagai kekuatan agar cinta mereka semakin kuat.
Waktu begitu cepat berlalu merekapun lulus sma dan meneruskan kuliah ditempat yang berbedah, Roy kuliah diyogjakarta sedangkan Siska dijakarta, walaupun tidak kuliah ditempat yang berbedah hubungan mereka tetap berjalan dengan baik saat libur Roy sering kejakarta atau Siska yang keyogjakarta, walaupun jauh tapi mereka saling percaya satu sama lain, bahkan orang tua siska dan Roy pun sudah saling kenal, selesai kuliah mereka akan menikah.
Siska sangat mencintai Roy, walaupun banyak lelaki yang lebih segalanya dari Roy yangmenyatakan mencintainya tapi dia tidak pernah berniat bahkan berpikir untuk menduakan dan menhiaanati Roy, cintanya begitu tulus dan dengan sepenuh hatinya id telah mencintai Roy, merekapun telah bertunangan.
Jika kita melewati hari-hari dengan orang yang kita sayang dan kita memiliki orang yang sangat peduli dengan kita maka berapa lamapun waktu tidak akan terasa telah dilalui, 6 bulan lagi mereka akan wisuda dan itu artinya Siska dan Roy akan segera menikah, tapi takdir berkata lain manusia hanya bisa berencana sedangkan tuhan yang akan menentukan segalahnya, saat 2 bulan lagi wisuda siska mendapatkan telpon dari Ayah Roy “ Sis maafkan ayah yang tidak bisa mendidik roy dengan benar sehingga terjadi hal seperti ini” suara ayah roy terdengar begitu kecewa.
“ ada apa Ayah ? kenapa Ayah bicara seperti itu ?” “ Roy menghamili  Ria teman sekampusnya dan ia harus menikah dengan Ria, tadi siang orang tua Ria datang kerumah dan memintah pertanggungjawaban”
Gubrak Siska terjatuh dan tak sadarkan diri selama seharian, setelah terbangun ia  menangis tanpa henti, ternyata segalah pengorbanannya selama ini semua sia-sia, Roy akhirnya menikah dengan Ria dan harus bertanggung jawab dengan semua perbuatannya.
Siska terbangun dari lamunanya dan cepat-cepat menghapus air matanya dan berjanji pada hatinya untuk tidak menangisi semua kegagalanya itu, ia hanya bisa bersabar dan ikhlas menjalani semuanya,ia serahkan semuanya kepada sang pencipta, jika ia telah berkehendak maka tidak ada yang bisa menhentikan dan menggagalkannya,  ia yakin suatu saat ia akan menemukan kebahagiannya walaupun tidak bersama Roy.(by ; Rima Rosita)

Usaha Berbuah Bahagia



Menahan rasa rindu itu adalah hal yang sangat sulit, jika berpisah kita merasakan sangat sakit dan kehilangan tapi menahan rasa rindu lebih sakit dan lebih menyiksa dari pada semua itu, itu yang aku rasakan sudah 2 bulan aku berada dikota ini, seharusnya aku sudah bisa beradaptasi disini.
Dua bulan yang lalu dengan bermodalkan nekat dan sebuah alamat kakak sepupuku yang berada dibekasi aku berangkat dari kampungku, setelah lulus SMA aku memutuskan untuk pergi kepulau jawa, aku ingin mengadu nasib disana dan merubah kehidupanku, tidak mungkin aku terus-terusan membebani kedua orang tuaku, sebagai anak sulung aku harus ikut membantu orang tuaku untuk membiayayai adik-adikku.
 setelah dua bulan semua syarat-syarat untuk melamar pekerjaan telah selesai dan surat lamaranpun sudah ku buat, pagi itu dengan semangat kukayuh langkahku menuju kawasan di MM 2100, rencananya aku ingin melamar kerja di kawasan itu, disana banyak sekali pabrik-pabrik berdiri mega dan kawasannya luas sekali, tempatnya tidak begitu jauh dari rumah kakak sepupuku tapi karena aturan maka aku harus naik angkot dua kali untuk sampai dikawasan MM 2100.
Setelah sampai disana kulihat banyak orang-orang yang sudah berkumpul, “kayaknya mereka ingin mencari kerja juga “ pikirku.
“maaf mbx, disini ada lowongan ya ? rame bangetz ?” tanyaku pada seorang wanita yang kira-kira seusia denganku
“ia disini ada lowongan ni kita beru selesai tes, kalau mau cari kerjaan cari aja diPT yang lain disini udah selesai tes tinggal nunggu pengumuman lagi” jawab wanita itu dengan ketus 
“ oh ia mbx makasih ya “
Wanita itu tidak menghiraukan ucapanku dan pergi berlalu meninggalkanku, rasanya sakit tapi aku harus kuat mungkin disini orang-orang memang begitu aku hanya bisa berpikir positif saja, benar-benar melelahkan ingin rasanya menangis, tak tau arah dan tujuan, jalanpun tidak tau hanya sendirian berjalan dikawasan ini, “tuhan lindungilah aku dan mudahkanlah urusanku” doaku dalam hati, aku berhenti DiPT Mayora.
“assallamuallaikum pak, maaf pak disini ada lowongan gak ?” tanyaku pada satpam di PT mayora.
“maaf neng  kita lagi gak nerima pegawai baru” 
“gitu ya pak, Boleh minta no bapak ? kalau ada lowongan tolong hubungin saya ya pak, Ini no saya pak” pintaku dengan harapan bapak satpam mau menuruti permintaanku.
“ini neng no telpon saya, nanti kalau ada lowongan saya hubungin” 
“makasih banyak ya pak, bapak baik sekali”
“sama-sama neng, semoga cepat dapat kerja “ 
Ternyata dikota besar ini masih ada orang yang baik buktinya bapak satpam itu begitu ramah dan baik kepadaku.
Setelah seharin berkeliling dan mencari kerja aku memutuskan untuk pulang, rasanya baddanku mau remuk seharian berjalan mencari pekerjaan dan belum juga ada hasil tapi aku akan selalu berusaha masih ada besok, yang penting usaha dan berdoa kalau hasil biar tuhan yang nentuin.
“ eh Rima da pulang dx? Gimana tadi cari kerjanya maaf ya kaka gak bisa nemenin kamu nyari kerja kakak gak da libur “
“ia kak baru pulang, tadi susah nyari angkot abiznya udah sore bangetz, gak apa-apa kak aku paham kok kak via kan sibuk” 
“dx kamu ngpos aja lamaran udah banyak khan kamu tulis ini alamat PT yang bisa kamu kirimin lamaran pekerjaan, mudah-nudahan kamu dipanggil nanti”  
Dengan semgat kuambil kertas alamat yang diberikan kak via, dan besok aku sudah punya segudang rencana untuk dilakukan, karena kecapekan selesai shlat isa aku langsung tertidur.
Malampun berlalu begitu cepat dan berganti pagi, sebenarnya aku masih malas untuk membuka mata dan kembali beraktivitas tapi kupaksakan juga untuk bangun, kulihat kak via sudah tidak ada pasti dia sudah kerja karena minggui ini dia dapat shif 3 jam 10 malam.
Pagi ini aku pergi kekntor pos untuk mengirim lamaran ke lima buah PT, PT KDS Indonesia, PT Toyoseal, PT Yamaha Music, PT sanyo Jaya Component Indonesia, Dan PT Yamaha Motor.  Semoga saja Aku bisa diterima disalah satu PT tersebut, selesai dari kantor pos aku kembali kekawasan MM 2100, berkeliling  siapa tau ada lowongan disana.
“ mbx mau cari kerja ya mbx ?”  tanya seorang wanita yang berpakaian hitam, putih dan membawa map yang banyak,” pasti dia juga sedang mencari kerja” pikirku
“ ia mbx dari kemaren sudah mutar-mutar cari kerja tapi belum ketemu juga, mbx mau caroi kerja juga ya ?” 
“ ia mbx perkenalkan saya rani, enak mbx baru dua haru saya sudah sebulan belum juga dapat kerjaan mbx”
“ saya rima, ya kita harus selalu berusaha dan terus berdoa ran, jangan menyerah, ayo kita cari kerja sama-sama” ajakku dengan semangat.
Aku senang akhirnya mendapatkan teman untuk mencari kerja, rani begitu baik dia berasal dari cirebon dan sudah 4 bulan disini dan belum juga mendapatkan pekerjaan, kasihan juga mendengar ceritannya.
Sudah 1 minggu aku belum juga mendapatka pekerjaan, lanmaran yang aku kirimkan belum ada yang membuahkan hasil.
Kring kring suara hpku berbunyi
“Halo siapa ya “ tanya ku
“ Halo apa benar ini saudari Rima ?”
“ia Mbx ini siapa ya “
“kami dari PT Sanyo Jaya Componen Indonesia, ibik mendapatkan panggilan kerja, besok tesnya jam 8 pagi, pakai rok hitam dan baju putih” 
“oh ia mbx makasih ya mbx” 
aku sangat bahagia karena setelah sekian lama menunggu akhirnya aku mendapatkan panggilan walaupun belum pasti akan  lulus tapi setidaknya aku sudah mendaptkan harapan  baru.
Besoknya aku pergi ke PT Sanyo Jaya Componen Indonesia untuk mengikuti tes, kulihat disana banyak sekali orang yang akan tes, sedikit ciut juga nyaliku tapi, aku yakin aku pasti bisa, setelah melalukan tes selama beberapa hari, aku dinyatakan lulus dan bisa langsung training selama 3 bulan.
setelah menempuh banyak halangan dan rintangan dan pengalaman-pengalaman pahit selama mencari kerja, aku bisa bekerja disalah satu PT yang terkenal dibekasi aku tak pernah berpikir bisa bekerja disini tapi itulah takdir kita tidak tau kemana dia akan membawa kita, tapi jika kita terus berusaha dan berdoa, pasti kita akan memetik hasil yang setimpat dari hasil usaha kita. (by Rima Rosita)


Yang Terlewatkan




Senja itu benar-benar membuka tabir hayalan serta harapan dan penantianku selama ini, bertahun-tahun aku tetap sendiri dan menutup hati  untuk orang lain yang ingin masuk kekehidupanku, tetap percaya pada takdir dan selalu menunggu sesuatu yang tak pasti tapi selalu aku yakini.

Aku terlahir dari kedua Orang Tua yang sangat menyayangiku walaupun bukan dari keluarga yang kaya, tapi aku sangat bahagia berada ditengah-tengah keluargaku, aku anak bungsu dari dua bersaudara, teman-teman biasa memanggilku Mawar.
Orang Tuaku memberikan nama itu dengan harapan dan doa agar  aku secantik Bunga Mawar, Doa mereka terkabulkan, aku dijuluki Bunga Desa yang baik, pintar dan lincah, tapi kalau masalah cinta aku benar-benar payah, bahkan setelah berumur 23 tahun aku belum pernah yang namanya pacaran, bukan karena gak laku, atau gak ada yang naksir, tapi aku telah mencintai seseorang dari  SMP dulu, dia Teman SMPku, Namanya Tori, orangnya baik dan pengertian, kami berteman akrab, dan dari awal aku sudah menyukainya, aku tau dari temanku bahwa dia juga menyukaiku, tapi karena masih sama-sama SMP,  jadi kami tidak berani mengungkapkan perasaan satu sama lain.
Awalnya aku kira Tori hanya cinta monyetku, tapi ternyata setelah lulus SMA dan bahkan selesai kuliah, aku tetap tak bisa melupakannya, bakhan aku tak pernah membiarkan lelaki lain masuk kedalam hatiku menggantikannya.
 Setelah lulus SMP aku tidak pernah bertemu dengan Tori, dia menghilang seperti ditelan bumi, teman-teman SMP ku tidak ada yang tau saata aku menanyakan keberadaaannya, aku hanya bisa berdoa semoga dipertemukan dengan tori dan bisa mengatakan bahwa aku sangat mencintainya, dan tidak bisa melupakannya.
 Sore itu aku pergi ketokoh buku langgananku untuk membeli beberapa buku.
“Permisi,  Mawar ya “ tanya seorang pemuda tampan yang dari pertama aku masuk ketokoh buku selalu memperhatikanku.
“ia, mas siapa ya ?” tanyaku sepertinya wajah pemuda ini sangan familiar, tapi aku benar-benar lupa.
“Mawar masa lupa, ini aku Tori, baru 7 tahun gak ketemu sudah lupa sama wajah tampanku”  celoteh Tori sambil ketawa.
“Oh Tori, udah banyak berubah sich, makannya aku jadi lupa, udah kerja atau masih kuliah ?” 
“aku udah kerja Mawar, kamu gak pernah berubah dari dulu, masih tetap cantik” goda tori
Kusembunyikan wajahku yang sudah terlihat merah mendengar kata-kata Tori.
“kamu dari dulu suka bangetz godain orang” jawabku tersipu malu.
Pertemuan itu terasa hanya sebuah mimpi, setelah bertahun-tahun aku mencari keberadaan Tori, tanpa disengaja aku bertemu dengannya ditokoh buku ini, ternyata Tuhan mengabulkan doa-doaku selama ini, aku sangat bahagia, dengan begini jalanku telah dibukakan oleh Tuhan dan Mungkin inilah Takdirnya.
Kemaren waktu bertemu Tori, dia berjanji akan datang kerumahku, ingin silahturahami katanya, perasaanku saagat senang, rasanya ingin cepat-cepat berganti hari, supayacepat bertemu Tori, kusiapkan semuanya, aku berencana untuk mengatakan kepada Tori bahwa aku sangat mencintainya, “walaupun mungkin memalukan, tapi gak apalah yang penting semua perasaanku sudah aku katakan” pikiran itu berkecamuk dalam benakku, tapi tekatku sudah bulat, dan aku akan mengatakannya.
Kulihat  mobil Tori memasuki pekarangan rumahku, hatiku terasa dag dig dug, Tori keluar dari mobilnya, ternyata Tori tidak sendirian ada seorang wanita cantik keluar dari mobilnya, aku sangat penasaran siapa cewek itu.
“hai mawar” Tori melambaikan tangan sambil berjalan kearahku bersama cewek yang tidak aku kenal
“hai juga, masuk “ aku mempersilahkan mereka berdua.
“Mawar kenalin ini Sari calon istriku, bulan depan kami akan menikah, makanya aku mengajak Sari kesini sekalian mau ngundang kamu terus ngenalin Sari ”
Perkataan Tori benar-benar menghancurkan semua harapan dan perasaanku, sekuat tenaga ku coba menahan semua perasaan yang ada, dan mencoba untuk tersenyum.
“oh selamat ya buat kalian berdua, semoga kalian bahagia” 
“makasih Mawar kamu emang sabahat terbaiku, nanti jangan sampai gak datang ya “ 
“ya insyallah aku bakalan datang” 
Pertemuan kali ini benar-benar terasa lama, aku ingin mereka cepat-cepat pergi, karena aku tak sanggup menahan perasaan ini terlalu lama.
Setelah mereka pulang, aku langsung kekamar dan menangis, tak sanggup rasanya menerima semua kenyataan, ini bukan salah mereka, ini salahku yang tak pernah bisa melupakan Tori, betapa bodohnya aku tuhan, kuraih hpku dan kuketik sms.
“Tori, maaf jika smsku mungkin menggangu mu, tapi aku hanya ingin mengatakan bahwa pperasaanku dari dulu tak pernah berubah, aku masih mencintaimu, selama ini aku selalu mencarimu tapi, aku tak pernah bisa menemukanmu, kenapa kita dipertemukan dengan keadaan seperti ini, selama ini aku selalu berharap bisa menghabiskan sisa waktuku bersama mu, tapi sekarang aku tak mengharpkan apa-apa hanya ingin mengungkapkan perasaanku, semoga kau bahagia bersama Sari “, Mawar
Kurim sms tersebut ke Tori, setidaknya aku sudah mengungkapkan perasaanku, walaupun aku sudah tau jawabannya tapi aku sudah lega, kurebahkan tubuhku, dan kupejamkan mataku, semuanya terasa begitu lelah, aku merasa sakit yang tak terkira.
“Sesal tak kan ada arti, 
karena semua telah terlewati.
kenapa baru sekarang 
do do do 
kita dipertemukan. 
mungkin salahku melewatkanmu.
dan tak mencari mu sepenuh hatiku, maafkan aku “
Suara hp ku membangunkanku dari tidur, kulihat ada sms yang masuk dan itu dari Tori.
“Mawar maafkan aku jika telah membuatmu mencari dan mennungguku, dulu aku juga sangat menyyangimu, tapi seiring berjalannya waktu, aku menyerah dan memberikan hatiku pada orang lain karena aku takut kau tak mencintaiku, sebentar lagi aku akan menikah, jadi maafkan aku, semoga kau menemukan orang yang lebih baik dan lebih segalahnya dari ku” Tori.
Tetesan airmata kembali membasahi pipiku, tapi walaupun semua menyakitkan, aku sudah cukup senang karena aku tau perasaan Tori, walaupun sebentar ternyata dia juga memiliki perasaan yang sama, hanya saja semua seakan terlewatkan oleh ruang dan waktu serta keadaan, pasti ada rencana lain dari semua peristiwa ini, walaupun tidak bisa menggapai semua impianku bersama Tori, tapi  aku yakin Tuhan akan mengirimkan Tori-Tori yang lain untuk ku.
by : Rima Rosita

Penantian di Akhir Tahun


oleh : Rima Rosita 

Banyak orang  bilang kalau menunggu adalah hal yang sangat membosankan, tapi bagiku menunggu adalah sesuatu yang sangat aku sukai, karena dari menunggu aku akan bertemu dan bersama dengan orang yang aku sayangi, telah bertahun-tahun aku selalu menjaga cinta ku hanya untuk Rio, cowok yang sangat  aku sayangi.
Sejak Rio pergi kuliah
kejogya Tiga tahun yang lalu aku selalu menunggu dikota kecil ini, kota yang penuh dengan kenyamanan, Kota bengkulu, aku kuliah disalah satu universitas  dikota ini, universitas bengkulu. Aku sekarang semester tiga jurusan Ilmu Komunikasi.
Hari-hari kulalui dengan segudang kerinduan dan penantian, walau berada ditempat yang jauh tapi hubungan ku dengan Rioberjalan dengan lancar, tapi belakangan ini sikap Rio berubah, aku bingung dengan perubahan sikapnya, tapi mungkin karena dia sibuk makanya dia berubah dan sedikit cuek padaku.
“ ju belakangan ini kamu kelihatan murung ada apa”? suara tia membauat aku terkejut 
“ eh tia, gak apa-apa lagi capek aja ia, biasalah belakangan ini banyak banget kegiatan dikampus dan diluar kampus”  
“ cie lain ya yang aktivis kampus, eh gimana kabar rio dijogja sana ?” 
“baik ia, tapi belakangan ini dia kelihatannya sibuk, jarang banget ngehubungin aku, ditelponin gak diangkat disms gak dibalas, bingung jadinya”
“oh jadi itu yang bikin temenku yang satu ini jadi suka ngelamun, positif thinking ja say, siapa tau rio lagi sibuk”
“ makasih ya ia nasehatnya, tumben bijak banget”. Godaku 
Kalau kita berpikir positif maka hasilnyapun akan positif itu yang sering aku baca dibuku terapi berpikir positif, ternyata benar yang dikatakan Tia, Rio emang lagi sibuk. 
Sore itu aku sedang menyelesaikan cerpen yang kubuat untuk diterbitkan dimajalah kampus, terdengar suara hpku berbunyi, kulihat dilayar hapku “my filo memanggil” cepat-cepat kuangkat telponku.
“hallo, tumben telpon, kemana aja?” tanyaku dengan nada kesal.
“hallo, maaf sayang, kemaren kakak lagi sibuk banget, maaf ya” 
“ia dech, tapi jangan gitu lagi ya kak kalau lagi sibuk ngmong donk, jangan nghindar gitu”
“ia ia sayang, udah dulu ya, kakak  mau bikin tugas dulu baik-baik disana”
Itulah kelemahanku saaat Rio sudah minta maaf hatiku langsung luluh dan memafkanya.
Penantian ini benar-benar terasa begitu lama, kadang aku tak sanggup terus menanti dan menanti disini, tapi aku yakin semua penantianku ini tidak akan sia-sia karena cinta ini begitu tulus dan nyata.
Tak terasa waktu begitu cepat berlalu, sudah empat tahun aku menjalani hubungan jarak jauh dengan Rio, tapi ditahun ke-empat ini rio benar-benar berubah susah sekali untuk dihubungi No Hp Rio tidak aktif, dan dia menghilang serta menggantungkan hubungan kami, aku bingung harus bagaimana, tapi dengan satu keyakinan aku tetap selalu menunggu Rio.
“ ju gimana kabar Rio, kayaknya kamu sudah jarang berhubungan dengan Rio”
Pertanyaan ibuku kali ini membuatku ingin menangis, tapi kusembunyikan wajah sedihku.
“baik-baik aja buk, dia lagi sibuk aja” 
jawabku asal-asalan biar ibuk tidak tanya yang macam-macam lagi.
“oh gitu, ibuk kira kamu gak lagi sama Rio, abiznya waktu lebaran kemaren Rio gak main kesini, padahal dia pulang khan?”
“ ia buk dia pulang tapi Cuma sebentar,  jadi gak sempat main kesini” 
“ju, ju kamu itu tetap saja seperti dulu  selalu dibutahkan oleh cinta”.
“buk juju sangat mencintai Rio, dan akan selalu menunggu Rio sampai hubungan ini jelas, juju yakin Rio masih mencintai juju, ibuk jangan bicara seperti itu”
Tak tahan air mataku jatuh juga mendengar omelan ibuku, cepat-cepat aku berlari kekamar dan mengurung diri disana, tanpa kupedulikan panggilan ibuku dari ruang tamu.
“Tuhan kenapa jadi seperti ini, aku sangat mencintainya, tapi mengapa dia menggantungkan hubungan kami seperti ini, dia menghilang begitu saja tanpa menjelaskan hubungan ini” keluhku dalam hati.
Aku tak bisa berbuat apa-apa, pagi ini aku akan kerumah Rio, dan mencobah mengorek informasi tentang Rio dari oran g tua dan adik Rio.
Kulangkahkan kaki dan kuberanikan diri untuk pergi kerumah Rio, ini bukan pertama kali aku kesini, dulu waktu Rio masih disini aku pernah diajak main kerumahnya dan berkenalan denga keluarganya.
“Tok tok tok, assallamuallaikum”
“Tok tok tok, assallamuallaikum” 
sudah berapa kali aku mengetuk pintu dan mengucapkan salam tapi belum juga ada yang menjawab hampir saja aku putus asa dan memutuskan untuk pulang, tapi saat aku ingin pulang sayup-sayup kudengar suara pintu dibuka.
“waallaikumsallam non, cari siapa ya non ?”  tanya seorang yang tidak aku kenal kayaknya pembantu dirumah ini, tapi seingatku pembantu dirumah Rio dulu bukan bibi ini.
“maaf bik ini Rumahnya Rio kan ?” tanyaku penuh harap
“bukan non ini rumah buk indah, setahu saya, gak ada yang namanya Rio disini” jawab  bibik itu.
“ gitu ya bik, tapi dulu disini rumah Rio, anaknya buk via”
“ oh anaknya buk via toh, disini dulunya memang rumah buk via tapi enam bulan yang lalu rumah ini sudah dijual sama buk indah”
“kalau boleh tau mereka pindah kemana ya bik?”
“gak tau juga non, kemaren waktu mereka pindah saya belum disini, jadi saya gak tau mereka pindah kemana”
“makasih ya bik, sya permisi dulu,”
Akupun pergi tanpa hasil apa-apa, ini benar-benar membingungkan, bukan hanya Rio yang menghilang dari hidupku bahkan seluruh keluarga Rio telah pergi dan aku tak tau mereka kemana, harus kemana aku mencari informasi dan mencari tau tentang Rio, bagaimana dengan hubungan ini, aku benar-benar tersiksa, haruska aku menyerah dengan semua keadaan ini dan berhenti berharap dengan semua impian yang telah ku bangun bersama Rio dulu.
Apakah hubungan ini akan sia-sia setelah empat tahun kami menjalani hubungan ini, aku tak bisa begitu saja melupakan ssemua rasa ini, walaupun hubungan ini tidak jelas dan gantung tapi aku tetap menjaga cintaku hanya untuk Rio.
Aku berharap suatu saat Rio menghubungiku dan datang kepadaku serta menjelaskan alasan kenapa dia menggantungkan hubungan ini.
Sudah dua tahun tapi tak ada juga kabar dari Rio, tapi aku tetap setia dengan penantian ini tak ada seorang priapun kuizinkan untuk masuk kedalam hatiku, walaupun aku tak tau sampai kapan menunggu tapi selama belum ada kejelasan tetang hubungan ini aku akan tetap menunggu.
Akhir tahun ini aku wisuda, aku sangat berharap dihari wisudaku  Rio akan muncul, malam itu saat aku sedang beristirahat dikamar, kulihat ada no baru menelponku, no siapa malam-malam begini nelpon jangan-jangan ada yang penting, cepat-cepat kuraih hpku.
“assallamualaikum, maaf ini siapa ya ?” tanyaku  dengan hati-hati takut menyinggung perasaan orang yang sedang menelpon.
“wallaikumsallam”
Hening sebentar, suara itu benar-benar kukenal, itu suara Rio, aku masih mengenal suara itu.
“eh kamu, ada apa menelponku, selama ini kemana aja kamu?”  tanyaku dengan suara yang sangat kesal.
“ju maaf selama ini aku tak pernah menelpon, dan memberikan kabar kepada mu”
“maaf, kamu selalu mengatakan kata-kata itu, aku sangat tersiksa dengan keadaan seperti ini bertahun- tahun aku selalu menunggu mu, tapi kamu, keluargamu dan semua yang berhubungan dengan mu, menghilang begitu saja”
  air mataku terjatuh begitu saja kuluapkan semua kekesalanku, yang selama ini kubendung dan tak bisa ku ucapkan.
“Ia ju aku menyesal telah menggantungkan hubungan kita, aku tak memberikan kabar kepadamu, aku membuatmu menunggu terlalu lama, kukira kamu tak akan menunggu ku lagi, tapi ternyata aku salah, kemaren aku bertemu denganTtia, dan banyak bercerita dengannya, dia mengatakan bahwa kau masih menungguku, ju maafkan aku yang tak bisa mewujudkan impianmu, maafkan aku yangt tak bisa selalu menjaga cintamu, setahun yang lalu aku jatuh cinta dengan seorang wanita lain, dia satu jurusan denganku, dia begitu baik,  karena sering bersama aku mencintainya”
“yo, aku tidak menyalahkanmu kalau kamu jatuh cinta dengan wanita lain tapi aku kecewa kenapa kamu tidak pernah terus terang dan menjelaskan hubungan kita, kau malah menghilang dan pergi”.
“bukan maksudku ingin menghilang dan meninggalkanmu, aku tak punya cukup keberanian untuk mengatakan semuanya kepadamu, setelah sekian tahun aku baru bisa memberanikan diri untuk menelpon mu ju, akhir tahun ini aku akan menikah, aku harap kamu bisa mengikhlaskanku dan tak usah menungguku lagi ju, semoga kamu mendapatkan oarang yang benar-benar menyangimu”
“begitu mudah kau berkata seperti itu yo, kau tak tau bagaimana penantianku selama ini, betapa tersiksanya aku yang selalu menunggu mu, kau benar-benar tak berperasaan, aku sangat kecewa, tapi kalau itu pilihanmu aku tak bisa berbuat apa-apa, semoga kau bahagia bersama wanita yang kau cintai”
Cepat-cepat kututup telpon, kubenamkan kepalaku dibantal, aku menangis sekencang-kencangnya, semua penantianku sia-sia, bertahun-tahun aku menunggu dalam ketidakpastian, bahkan aku menolak banyak lelaki yang tulus mencintaiku karena rasa cintaku kepada Rio, begitu bodohnya aku. 
Saat semua penantian ini berakhir dengan kesedihan dan semuanya tak sesuia dengan keinginanku, aku hanya bisa bersabar dan menyerahkan semua takdir dan hidupku hanya kepada yang diatas. Aku yakin masih banyak kebahagian lain yang menungguku diluar sana walaupun tak bersama Rio. 











UNIB tuan rumah Latihan Gabungan Pramuka se-Indonesia



Untuk pertama kalinya, tahun ini unib berkesempatan menjadi tuan rumah dalam kegiatan latihan gabungan pramuka se-indonesia dengan tema Latih, Bina, Bakti menuju pemuda perguruan tinggi yang berkarakter. Kegiatan ini diadakan selama seminggu mulai tanggal 1 – 7 september 2013 dan diketuai oleh Hasudungan Vetrano dari fakultas pertanian Universitas Bengkulu. Kegiatan ini di buka langsung oleh wakil kwarnas bidang organisasi dan kerjasama Dr. Amoroso Katamsi, SPJK. MM di rumah dinas gubernur Bengkulu. Kemudian dilanjutkan dengan berbagai kegiatan yang dilakukan yaitu survival navigasi, simulasi penyelamatan,  latihan bela negara, outbond, kebersihan pantai dan penghijauan yang juga diikuti oleh wakil gubernur bengkulu, dan malam terakhir dilakukan penutupan.

Kegiatan selama satu minggu tersebut di adakan pada 3 tempat yaitu 2 malam di lokasi Universitas Bengkulu, 4 malam di lokasi tahura, 3 alam di sportcenter sebagai lokasi terakhir sekaligus penentuan tuan rumah Latihan Gabungan berikutnya. Ukm pramuka universitas Bengkulu sebagai fasilitator menyatakan bangga karena dengan kegiatan ini bisa berbagi ilmu dari berbagai universitas. 

“saya sangat bangga dapat menghadirkan perguruan tinggi lain di Universitas Bengkulu, sehingga bisa memperkenalkan daerah dan budaya sendiri serta membangkitkan kembali gairah kepramukaan mahasiswa yang dulu sempat vakum. Karena pramuka kini merupakan ekskul wajib setiap sekolah sehingga mahasiswa terutama calon guru wajib memiliki basic kepramukaan” jelas Wawan selaku BPO UKM Pramuka  Universitas Bengkulu.

Sabtu, 07 September 2013

Menunggu Matahari

oleh Grasia Renata Lingga


diam 
Senyap, 
Lalu resah 

Tak ada penghantar menuju cahaya, setelah semalaman mencoba meresah. 
Kapan lagi mau kembali? 
Matahari belum muncul, untuk ikut jadi juri 
Setelah berlama-lama menunggu 
Akhirnya hampa juga. 

Nah, kapan lagi mau kembali? 
Masih betahkah menyepi, 
Menunggu matahari yang sunyi. 

Ataukah kita sama-sama menyerah saja, 
Lalu terbang ke angkasa 
Dan menjemput sendiri matahari 

Menunggu hanya akan membiarkan waktu mematikan detik-detiknya, kemudian lalu 
Sementara kita akan selalu samar-samar 
Tanpa pelita. 

Matahari boleh meninggi, tapi nanti 
Setelah kujemput dengan sembrani 
Dan membungkusnya pada kanvas yang minta di warnai. 

Mungkin memang begitu, 
Kita di minta untuk bersabar, 
Tepat hingga matahari jadi temaram, dan kita bisa melihat jelas wajah Tuhan yang sedari tadi mengetuk hati 

M E R D E K A ?


oleh Grasia Renata Lingga

Entah kali keberapa setelah kita mencoba merdeka bersama, dan negara ini tetap begitu adanya.

Hari ini, entah keberapa ribu hari yang telah berlalu, semenjak kita memilih mati ketimbang berkhianat pada negri.

Entah keberapa kalinya matahari menerangi semesta, mencoba memberi petunjuk pada langkah-langkah tegap dan hormat pada pelangi dua warna yang berkibar di angkasa.

Sekarang, aku memilih sendiri saja. Tak perlu menaruh harap pada matahari di lengan kanan dan bambu pada kiri yang tak pernah menyerah.
Karena pada akhirnya, kita menjemput merdeka kita bersama sepi.

Kali ini, merdeka kita di temani pagi dan angin senja yang setia, Langit biru kelabu dan awan-awan yang mendung.
berharap juga di temani gerimis yang lama sudah tidak muncul.
Karena disini, kami selalu berharap pada air.

Katanya kita kurang mengerti bagaimana merdeka membawa kita pada kebebasan bertindak, dan berkewenangan atas apa yang di benarkah hukum.
Tapi nyatanya kita selalu terpenjara pada pengertian aturan-aturan yang ribet.

Mana kala senja pagi ini menghantarkan kita pada cerita pahlawan di 68 tahun silam, aku masih bangga punya pejuang-pejuang setia.

Yang memilih mati ketimbang berkhianat. Yang memilih untuk merdeka dari hati ketimbang ritual hormat bendera.

Sekarang, berpuluh-puluh kilo meter dari suara bising ibu kota, aku mau cerita.
Bahwa ada banyak anak malang yang terjebak kebodohan dan ketidakmampuan, apakah itu yang katanya merdeka?

Dan lebih menyedihkan lagi, mereka tak tahu mengeja nama apa lagi menyanyikan Indonesia Raya.
Yang mereka tahu, hanyalah garuda pancasila. Karena lebih singkat katanya.

Bagaimana mau merdeka? Padahal bendera di kibarkan bukan bersama lagu Garuda pancasila apa lagi Balonku ada lima.

Merdeka?

Jumat, 06 September 2013

TeruntukMu, Kekasihku

oleh Grasia Renata Lingga

Tuhanku, malam ini adalah malam kerinduan yang tak sanggup kuatasi.
Aku tidak pernah bertanya, mengapa Kau harus lahir dan mati untuk menjawab kelukaan dan kecewa yang ku alami.

Mengapa Kau harus diam-diam mencintai, tanpa perlu kuketahui
Mengapa Kau harus jadi pengganti, atas keangkuhan dan kepura-puraan kami.
Mengapa masih saja setia menjadi penyelamat yang berjaga-jaga atas serangan-serangan penjahat.

Tuhanku, malam ini terlalu romantis untuk ku akhiri,
Ada banyak pesan dari surga yang bisa langsung kubaca
Bahwa mati dan bangkitMu adalah perjalanan cahaya

Kau tidak berpura-pura naik ke surga dan jadi Tuhan disana.
Tapi Kau sungguh-sungguh jadi cahaya
Sungguh-sungguh jadi penyelamat
Sungguh-sungguh jadi pendamai
Sungguh-sungguh jadi pengganti atas kebejatan dan penghianatan kami
Dan sungguh-sungguh jadi Tuhan atas duni ini.

Tuhanku, ini aku yang lemah
Aku tahu, bahwa belum terlambat menjadi malaikat
Terimakasih sudah bersedia bangkit.

All is Well

oleh Grasia renata Lingga

Matahari boleh pulang ke peraduan, sebagai temaram yang menjelma jadi kabut-kabut dan mendung, setelah usai meronda di siang.

Mungkin, kita masih canggung berdampingan dengan impian, seolah tak yakin akan hari esok yang sudah pasti akan kembali lagi.

Kenapa kita malah ragu, untuk mendiskusikan cinta atau sesekali bercerita tentang rumah impian?

Bukankah waktu yang ada terlalu ajaib untuk kita abaikan?
Kenapa harus menunggu tua untuk mengungkapkan?
Haha,

Tuhan, bukankah semua sudah tersedia?
Kenapa masih khawatir? Aneeh

Dan andai senja juga yang menjemput kita dari peraduan,
Biarkan saja kita menjelang lelap dengan mencuri waktu,untuk semakin mengenal diri dan hati

Tidak perlu repot menunggu, jalani saja dengan cinta
Karena semua sudah dalam daftar tunggu

Have a great w

“Rumah Perteduhan”

17 April 2013 pukul 16:20

Hujanyang menghantar perjalanan malam kita menjemput kenangan- kenangan, dan kitamasih saja menyimpannya utuh pada bagian yang paling khusus di ruang- ruanghati yang tak pernah kita bongkar lagi. Juga harapan yang kita semat dalamdada, setelah sekian lama membendungnya pada pikiran- pikiran sederhana. Akulahir juga, di jemput rindu yang entah beberapa tahun silam menjadi mimpi besardi rumah idaman anak- anak jalanan.

Rumahini kunamakan perteduhan, pohon jambu yang selalu berbuah menjadi rebutan anak-anak malang yang tak pernah cukup menikmati makan siang, rumah dimana anggrekdan mawar menjadi hiasan sederhana menjemput tamu- tamu yang datang sedarimengamati anak- anak malang berlarian keluar masuk pintu coklat tua itu.

Takpernah terbayang, bagaimana aku harus menjemput matahari pagi denganmembangunkan mereka secara berisik, dan memaksa menuju kamar mandi untuk segeraberbenah menjemput masa depan mereka, karena aku tahu, mereka pasti jadi pejabat,dokter,  guru, dan tukang bangunanseperti mimpi si malang Dean yang selalu ingin memberi garasi mobil dan tembokpagar di sekeliling rumah perteduhan ini.

Akuselalu kagum, bilamana mereka pulang menenteng rapot setiap tutup tahun ajaran,mereka bagai pangeran dan putri raja yang selalu di nomorsatukan dalampemanggilan daftar rangking, dan aku akan repot sendiri mempersiapkan daftarbelanja sesuai permintaan masing- masing sang juara, dan Tuhan selalumengirimkan cukup berkah tiap kali anak- anak manis itu mempersembahkan namabaik untuk rumah perteduhan ini.
 “bund, boleh tidak kalau aku jadi presiden?”,Tanya Rani yang baru saja pulang dari sekolah,
“boleh dong, kenapa juga gakboleh. Kenapa emang mau jadi Presidena?” tanyaku kembali sambil membaca tanda-tanda dari matanya.
“soalnya kata bu guru tadi, kalo jadi presiden, kita bolehbuat apa aja.” Jawabnya dengan sedikit manja, dan duduk tepat disebelah ku.
“iya, kita boleh buat apa aja kalo jadi presiden, emang rani mau buat apaan?” tanyakumulai serius menanggapi dialog- dialog anak manis ini,
“mau buat kamar sendiri,biar gak berisik kalo mau belajar” jawabnya ketus dan berlalu. Aku hanya bisadiam dan memandang lajunya hingga menghilang di balik lorong.

Akutak mau ambil pusing, apalagi memilih galau untuk kemudian jadi sakit sendiri,membayangkan anak- anak manisku satu persatu sudah kemudian membuat aku merasatak berkekurangan, kalaupun rani memilih jadi presiden untuk membuat kamarnyasendiri, aku pikir akan lebih bijaksana jika dia memilih membuat Rumah baca,rumah susun, Rumah singgah, dan mungkin rumah – rumah perteduhan lain. Mungkinini PR ku atau mungkin juga PR bapak Presidennya sendiri sebelum rani turuntangan.

Akutersenyum sendiri, membayangkan Rani kecilku berdiri di Istana Negara sedarimengangkat hormat pada bendera, dan aku tidak akan datang sebagai orang yangkemudian mengungkit masalalunya di rumah perteduhan, dan berharap dia memberisumbangan terbanyak untuk rumah perteduhan kami
“tenangBun, kalo udah jadi Presiden, rani juga buatin kamar kok buat Bunda. Warnamerah seperti dalam lukisan bunda itu.” katanya mengagetkan lamunan dansekaligus memberi jawab atas harapan, bahwa anak manisku tidak akan lupabagaimana ia di besarkan.

Aiih,aku semakin betah menjadi penyelamat bagi mereka, tiap dialog- dialog singkatyang mereka bangun untuk sekedar menyapaku ataupun menanyakan sesuatu adalahpelajaran dan hiburan yang tak akan kutemukan dimanapun. Terlebih mimpi- mimpimereka untuk membangun Indonesia dengan cinta. Aku bahkan tidak pernahselancang itu untuk memimpikan duduk sebagai pejabat Negara apalagi berdirisebagai orang nomor satu untuk Indonesia, dan aku melihat betapa beraninyamereka melewati batasan dan ruang- ruang yang sudah di bangun publik, bahwaanak tanpa ayah dan ibu kandung tidak berhak untuk apapun.

Namunaku hadiahi mereka mimpi yang dititipkan Tuhan, melalui rumah perteduhan,melalaui dongeng penghantar tidur, melalui doa yang kupanjatkan sepanjangsubuh. Aku percaya, Tuhan sedang tersenyum dari surga melihat lelapnya tidurmereka.

oleh grasia renata lingga

WTC 2013, Muda Beda Berbudaya


Untuk kesekian kalinya mahasiswa jurusan ilmu komunikasi kembali mengadakan acara Welcome to Communication (WTC) untuk mahasiswa baru 2013 yang diadakan pada 29-31 agustus 2013 tepatnya di gedung kuliah bersama II () GKB II Universitas Bengkulu. Pada WTC kali ini, tema WTC yang diangkat yakni Muda Beda Berbudaya, yang memiliki makna muda, menggambarkan mahasiswa baru 2013 sebagai pemuda dan dengan kecerdasan yang mreka mliki saya harap mreka bsa berbeda dengan pemuda yang lain dan bisa berguna bagi bangsa. berbudaya, budaya merupakan suatu hal penting bagi setiap orang, karena melalui budaya bisa membentuk identitas diri. Seperti tahun-tahun sebelumnya, WTC 2013 juga berjalan dengan lancar.
Namun dalam melaksanakan kegiatan apapun, pasti ada saja kendala yang didapatkan terutama dalam masalah pendanaan, namun ini semua tidak menjadi penghambat untuk menjalankan kegiatan ini, karena panitia WTC 2013 tetap terus semangat, dan bertanggung jawab dengan pekerjaannya dan juga bisa diajak bekerja sama. 
Dan harapan dari ketua panitia WTC 2013, melalui wtc 2013 ini bisa menjadi pengenalan mahasiswa baru ilmu komunikasi tentang apa saja yang ada pada jurusan ilmu komunikasi, dan juga melalui acara ini saya harapkan menjadi tali silaturahmi antara mahasiswa baru dengan seniornya dan juga dengan sesama angkatan 2013, serta jalan silatirahmi bagi kami dengan keluarga besar alumni jurusan ilmu komunikasi Universitas Bengkulu.(Reva kom’11)