Kamis, 07 Januari 2016

Pancaran Manikam

Oleh : Dwi Juliana Nastiti

Dian mengisi ruangan sempit itu
Waridku berhenti berdenyut
Ion-ion harapan merasuki pikiran
Jemari kecil menggoreskan tinta diatas putih
Untaian cerita dan harapansemakin terukir jelas
Lantunan doa memohon inayah kepada-Nya tak lupa kuhaturkan
Aku memang hanyalah seonggok batu
Namun, aku memiliki imipian bak sebutir berlian
Aku tak akan pernah berhenti bermimpi!
Nanah mengalir di pelupuk mata
Andai mereka tahu, caci maki itu merobek hatiku
Sayapku patah, namun aku tak akan pernah berhenti bermimpi!
Tunggu aku, akan kukepakan sayap ini ke tempat yang kutuju
Ingat aku, gadis lusuh yang  selalu kau pikir payah
Tunggu aku, kan ku genggam negeri ini
Inilah aku, gadis lusuh sejuta impian

0 komentar:

Posting Komentar